Bareksa.com - Kinerja reksadana pendapatan tetap nasional terkoreksi dari sisi dana kelolaan. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report October 2022, yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan atau nilai aktiva bersih reksadana pendapatan tetap Rp148,50 triliun pada akhir bulan lalu.

Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap pada bulan lalu tumbuh negatif baik secara bulanan/MOM, sepanjang tahun berjalan/YTD, maupun tahunan/YOY yakni masing-masing terkoreksi 3%, 7%, dan 6%.

Sumber : Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2022

Di sisi lain, unit penyertaan reksadana pendapatan tetap nasional pada akhir bulan lalu tercatat 98,23 miliar unit. Unit penyertaan reksadana fixed income fund tumbuh positif secara tahunan yakni 3%. Sementara secara bulanan minus 3% dan sepanjang tahun berjalan 0%.

Perlu diketahui bahwa peningkatan unit penyertaan reksadana, dapat mengindikasikan semakin banyak unit reksadana yang dibeli oleh investor, atau lebih banyak pembelian (subscription) dibandingkan pencairan (redemption). Sehingga menurunnya dana kelolaan bisa dikatakan lebih disebabkan turunnya nilai aktiva bersih per unit akibat fluktuasi pasar, bukan karena penurunan unit penyertaan.

Baca juga Daftar Pemenang Fund Awards 2022, 22 Reksadana dan MI Terbaik Plus Tokoh Pasar Modal

Top 5 Manajer Investasi

Manajer investasi (MI) mana saja yang mencatatkan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Oktober 2022? Berikut ini top 5 manajer investasi dengan kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar Oktober 2022 :

1. Sinarmas Asset Management

Sinarmas AM tercatat menempati posisi puncak manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar. Pada bulan lalu, Sinarmas AM mengantongi dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Rp19,14 triliun dan menguasai market share 13%.

2. Manulife Aset Manajemen Indonesia

Manulife Aset Manajemen Indonesia atau biasa disebut MAMI menempati posisi kedua manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar. Pada Oktober 2022, kelolaan reksadana pendapatan tetap Manulife AM Indonesia tercatat Rp18 triliun, dengan penguasaan pangsa pasar 12%.

3. Sucor Asset Management

Posisi ketiga ditempati Sucor AM. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Sucor AM tercatat Rp15,79 triliun, pada akhir bulan lalu dengan penguasaan pangsa pasar 11%.

4. Bahana TCW Investment Management

Bahana TCW Investment Management tercatat pada posisi ke-4 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Oktober 2022. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap yang dihimpun Bahana TCW, pada bulan lalu tercatat Rp11,63 triliun dengan pangsa pasar pendapatan tetap yang dikuasai Bahana TCW 8%.

5. Mandiri Manajemen Investasi

Mandiri Manajemen Investasi menempati posisi ke-5 sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada bulan lalu. Kelolaan reksadana pendapatan tetap Mandiri Investasi pada bulan lalu, senilai Rp8,43 triliun, dengan pangsa pasar reksadana pendapatan tetap yang dikuasai 6%.

Daftar Top 20 MI Dana Kelolaan Reksadana Pendapatan Tetap Terbesar Oktober 2022

Sumber : Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2022

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2022. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Baca juga Promo FundFest 11.11 Beli Reksadana Berhadiah Smartphone, Emas hingga Voucher

(Martina Priyanti/Tim Data/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.