Ancaman Resesi dan Inflasi Tinggi, Cash is King Pas Buat Investor Institusi?
Cash is king lebih cocok buat trader, di mana mereka biasanya mengamankan keuntungannya dari hasil trading
Cash is king lebih cocok buat trader, di mana mereka biasanya mengamankan keuntungannya dari hasil trading
Bareksa.com - Selama ini ada anggapan, jika resesi dan inflasi tinggi mengancam, maka cara terbaik untuk mengantisipasinya ialah dengan menyimpan aset dalam bentuk uang tunai (cash is king). Namun ternyata anggapan itu tak selalu benar. Sebab, jika terjadi inflasi tinggi, menyimpan aset dalam bentuk uang tunai justru malah akan membuat nilai uang makin tergerus.
Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menyatakan cash is king lebih cocok buat trader, di mana mereka biasanya mengamankan keuntungannya dari hasil trading dalam uang tunai, saat ada potensi resesi. “Namun buat investasi secara umum, menyimpan dana dalam bentuk cash saat inflasi tinggi malah akan membuat nilai uang makin tergerus,” ujar Katarina kepada Bareksa baru-baru ini.
Menurut Katarina, di tengah potensi resesi dan inflasi tinggi, sebaiknya investor melakukan diversifikasi investasi. Supaya risiko pasar terhadap portofolio investasi secara keseluruhan turun, tapi di sisi lain hasil investasi masih tetap optimal.
Promo Terbaru di Bareksa
“Jadi jangan taruh semua uang kita di satu instrumen investasi. Boleh digabung misalnya investasi di pasar uang, kemudian pendapatan tetap tenor pendek, supaya risiko dari volatilitas portofolio investasi kita terjaga,” Katarina menyarankan.
Instrumen pasar uang dan pendapatan tetap yang dimaksud Katarina seperti reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap atau Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi korporasi.
Strategi Investasi yang Pas Buat Investor Institusi
Mempertimbangkan tren kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral negara-negara di dunia saat ini guna meredam tingginya inflasi, maka reksadana pasar uang memiliki potensi cuan menarik. Sebab, mayoritas portofolio investasinya ditempatkan di deposito dan obligasi tenor pendek di bawah 1 tahun. Karena itu investor institusi bisa memilih instrumen ini jadi salah satu portofolio investasinya guna mengamankan asetnya.
Menurut Tim Analis Bareksa, reksadana pasar uang bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik bagi investor yang menginginkan kestabilan imbal hasil dalam tujuan investasinya. Apalagi di tengah ketidakpastian global yang masih cukup tinggi, tentu investor perlu memiliki dana darurat yang likuid dan mudah dicairkan.
Istilah Cash is King, tidak selalu mengacu terhadap uang kas yang siap digunakan, namun bisa juga mengacu terhadap instrumen yang likuid seperti pasar uang. Reksadana pasar uang basisnya adalah deposito dan bisa dicairkan kapanpun dengan maksimal waktu umumnya 2 hari bursa sejak investor melakukan pencairan. Investor institusi tidak perlu khawatir soal keamanannya. Sebab, dananya aman disimpan di lembaga penyimpanan kustodian, bukan di manajer investasi, atau bahkan agen penjual seperti Bareksa. Semua proses pengelolaannya pun diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, investor institusi juga masih mendapatkan imbal hasil dari dana yang diinvestasikan di reksadana pasar uang tersebut, dibandingkan hanya menyimpannya dalam bentuk tunai (kas) akan tergerus inflasi atau tabungan biasa.
Berdasarkan daftar reksadana pasar uang yang tersedia di Bareksa, di antaranya mampu membukukan imbal hasil antara 3,95% hingga 4,08% dalam 1 tahun terakhir (per 15/11/2022). Dalam jangka waktu 3 tahun terakhir, imbal hasilnya mencapai 12-16,7%. Imbal hasil ini sudah bersih dan tidak dipotong pajak, karena bukan merupakan objek pajak.
Sumber : Tim Riset Bareksa
Besaran imbalan reksadana pasar uang itu jauh lebih menarik dari deposito perbankan yang saat ini menawarkan bunga rata-rata 3,53% (Pusat Data Kontan per 16/11/2022). Bunga deposito itu masih dipotong pajak 20%, sehingga rata-rata bunga bersih deposito perbankan saat ini 2,824%.
Investasi di Bareksa Bisnis
Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis
Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka.
Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.
Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?
1. Multiple User Access
Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.
2. Investment Report
Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.
3. Document Approval
Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.
4. Order Reminder
Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.
Keuntungan Berinvestasi di Bareksa Bisnis
1. Terdaftar dan Diawasi OJK
Bareksa Bisnis memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.
2. Sistem yang Aman
Bareksa Bisnis memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.
3. Lengkap & Mudah Diakses
Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.
4. Relationship Manager Berpengalaman
Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.
5. Gratis Biaya Transaksi
Investor Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan. Kecuali produk reksadana dari manajer investasi Schroders dan Sinarmas.
Ayo segera daftar di Bareksa Bisnis sebagai pemilik usaha dan kelola dana kas usaha lebih baik dengan reksadana.
(Sigma Kinasih/AM)
* * *
- Download super app investasi Bareksa di App Store
- Download super app investasi Bareksa di Google Play Store
- Daftar akun di Bareksa sebagai pelaku usaha di sini
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.