BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

10 Reksadana Ini Juara Cuan Saat IHSG Hampir Menyentuh Level Tertinggi

Abdul Malik16 September 2022
Tags:
10 Reksadana Ini Juara Cuan Saat IHSG Hampir Menyentuh Level Tertinggi
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan yang ditutup menguat didorong sentimen surplus neraca perdagangan dalam negeri, sehingga mendorong kinerja reksadana saham. (Shutterstock)

Kemarin, sebenarnya IHSG sempat naik menyentuh level tertinggi di 7.377,5, namun kemudian ditutup di level 7.305,6

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air gagal mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah alias all time high pada perdagangan Kamis (15/9/2022). Kemarin, sebenarnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik menyentuh level tertinggi di 7.377,50 (1,37%). Namun sayangnya di akhir perdagangan penguatan IHSG tinggal menyisakan 0,37% ke level 7.305,60.

Aktivitas perdagangan tergolong sangat ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp25,69 triliun, di mana investor asing tercatat menorehkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp1,92 triliun di pasar reguler.

Melansir CNBC Indonesia, pergerakan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia lainnya yang menghijau kecuali indeks Shanghai Composite yang melemah lebih dari 1%. Tiga indeks Wall Street kompak menguat pada Rabu malam karena investor memanfaatkan harga murah setelah hari sebelumnya mencatatkan kinerja harian terburuk dalam 2 tahun terakhir.

Promo Terbaru di Bareksa

Dow Jones Industrial Average naik tipis 30,12 poin, atau 0,1 % menjadi 31.135,09. S&P 500 naik 0,34% jadi 3.946,01 dan Nasdaq Composite menguat 0,74% jadi 11.719,68. Pergerakan pasar tersebut terjadi setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) pada Agustus menunjukkan inflasi utama naik 0,1% secara bulanan (month on month/MOM) meskipun ada penurunan harga gas.

Laporan inflasi semakin meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Sentral Negara Paman Sam (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) pada pertemuan 20-21 September. Laporan inflasi Agustus yang tinggi dapat membuat The Fed melanjutkan kenaikan secara agresif lebih lama dari yang diantisipasi oleh investor.

"Aksi jual Selasa adalah pengingat bahwa reli berkelanjutan kemungkinan memerlukan bukti yang jelas bahwa inflasi berada dalam tren menurun. Dengan ketidakpastian makroekonomi dan kebijakan yang meningkat, kami memperkirakan pasar akan tetap bergejolak di bulan-bulan mendatang," kata Mark Haefele, CIO dari UBS Global Wealth Management, dalam catatannya.

Dari dalam negeri, ada katalis positif terkait data neraca dagang Indonesia untuk bulan Agustus 2022. Sebagai catatan, ekspor Indonesia bulan Agustus 2022 naik 30,15% secara tahunan (year on year/YOY) dan impor meningkat 32,81% YOY. Neraca dagang surplus US$5,7 miliar bulan lalu.

Nilai surplus tersebut jauh lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan surplus hanya US$4,12 miliar. Dengan data perdagangan internasional yang rilis kemarin, maka resmi Indonesia mencetak rekor surplus neraca dagang 28 bulan beruntun.

Reksadana Saham Dominasi Imbal Hasil Harian

Kondisi pasar saham Indonesia yang naik relatif terbatas pada perdagangan kemarin, ternyata secara umum masih mampu mendorong kinerja reksadana berbasis saham.

Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah kompak mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,38 dan 0,22 %.

Illustration

Sumber : Bareksa

Kemudian secara lebih rinci, produk reksadana saham memang terlihat mendominasi kinerja positif dengan imbal hasil harian tertinggi pada perdagangan kemarin.

Illustration

Sumber : Bareksa

Berdasarkan top 10 return tertinggi pada perdagangan kemarin, seluruhnya ditempati oleh reksadana jenis saham dengan kisaran kenaikan 0,85% hingga 1,16 %.

Sepuluh produk reksadana tersebut yakni Reksa Dana Allianz Alpha Sector Rotation, Pinnacle Strategic Equity Fund, Schroder Dana Prestasi, BNP Paribas Pesona Syariah, Schroder Dana Prestasi Plus, Schroder Dana Istimewa, Schroder 90 Plus Equity Fund, Manulife Saham Andalan, Avrist Equity - Cross Sectoral, serta Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.

Karena itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun). Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua