Bareksa.com - Sepanjang tahun 2021, tidak banyak reksadana saham yang kinerjanya mampu melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena fluktuasi pasar yang cukup dinamis.
Artinya, menurut analisis Bareksa, reksadana saham yang kinerjanya berhasil mengungguli ataupun mendekati kinerja indeks saham acuan (IHSG), merupakan reksadana dengan strategi yang cukup aktif dan berhasil beradaptasi dengan kondisi pasar.
Secara tahunan atau year on year (YoY) terdapat 3 reksadana saham yang masuk dalam kriteria Bareksa untuk menjadi reksadana saham unggulan pada 2021 dan kinerjanya beriringan dengan IHSG, yakni :
Nama Reksadana Saham | Return 1 tahun (%) | Dana Kelolaan |
---|---|---|
Manulife Saham Andalan | 25,58 | Rp2,6 T |
TRIM Kapital | 12,47 | Rp142 M |
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A | 9,3 | Rp513 M |
Sumber: Bareksa, data return per 30 Desember 2021
Beberapa kriteria Bareksa atas reksadana tersebut di antaranya minimal dana kelolaan di atas Rp100 miliar, manajer investasi yang mengelola termasuk dalam daftar 15 besar dari sisi dana kelolaan, serta memiliki reputasi yang baik.
Baca juga: Daftar Produk Reksadana Berkinerja Terbaik 2021 di Bareksa, Cuan hingga 55 Persen
Untuk diketahui, sepanjang 2021, IHSG mencatat imbal hasil 10,08 persen dengan mayoritas sektor saham mengalami kenaikan. Rincian kinerja sektor saham IHSG terlihat pada tabel berikut :
11 Sektor Saham dalam IDX-IC | Kinerja Sektor Sepanjang 2021 |
---|---|
Technology | 380,14% |
Transportation & Logistic | 71,04% |
Energy | 45,05% |
Cons Cyclical | 20,81% |
Financials | 8,90% |
Infrastructures | 8,32% |
Healthcare | 6,34% |
Industrials | 3,49% |
Basic Materials | -9,17% |
Cons Non-Cyclical | -15,04% |
Properties & Real estate | -16,14% |
IHSG | 10,08% |
Sumber: Bursa Efek Indonesia, Bareksa Research Team, data sektor IDX-IC dimulai per 25 Jan 2021
Sektor teknologi, yang termasuk ke dalam sektor new economy membukukan kenaikan tertinggi di 2021 karena dianggap sebagai sumber terbaru pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, yang ditandai dengan perkembangan teknologi. Selain itu, pandemi telah mempercepat perubahan pola kegiatan masyarakat dari yang semula banyak dilakukan offline, menjadi online.
Itulah sebabnya hal ini berdampak terhadap pola investasi investor yang semula lebih aktif di saham-saham old economy seperti saham berkapitalisasi besar (big caps) yang tercermin dari indeks LQ45 dan IDX30 yang terdampak paling besar ketika Covid-19 melanda, sempat beralih ke saham terkait teknologi dan digital.
Indeks & Sektor | Return (%) | ||
3 Bulan | 6 Bulan | 1 Tahun | |
IHSG | 4,68 | 9,96 | 10,08 |
IDX30 | 4,42 | 10,38 | -1,03 |
LQ45 | 4,11 | 10,25 | -0,37 |
Sektor Teknologi | -4,75 | -15,97 | 380,14 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia, Bareksa Research Team, data per 30 Des 2021
Namun, ketika pembatasan kegiatan masyarakat mulai dilonggarkan oleh pemerintah, saham big caps yang terdiri dari beberapa sektor utama penopang ekonomi seperti perbankan, konsumsi, energi, dan lainnya kembali mencatatkan kenaikan.
Karakteristik saham-saham tersebut mendorong kinerja reksadana saham sehingga dapat mengungguli kinerja IHSG 2021. Reksadana yang menerapkan strategi cukup fleksibel dengan menggabungkan alokasi di saham old economy maupun new economy serta waktu yang tepat untuk alokasi di dua sektor tersebut dapat mencetak kinerja yang cemerlang.
Analisis Bareksa memproyeksikan pada 2022, strategi tersebut akan kembali menopang kinerja reksadana saham karena optimisme dari tingkat vaksinasi yang terus berjalan serta ekonomi yang mulai tumbuh, sehingga dapat menjadi sentimen positif untuk saham berkapitalisasi besar. Selain itu, potensi pertumbuhan sektor terkait teknologi dan digital di Indonesia juga diharapkan masih dapat menopang kinerja sektor tersebut.
Baca juga Tahun Baru Mulai Investasi Reksadana, Raih Total Hadiah Rp25 Juta
(Sigma Kinasih/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.