OCBC Optimistis IHSG Bisa Tutup 2021 di 6.800, Reksadana Mana yang Prospektif?
Meredanya kekhawatiran terhadap Omicron akan mendorong investor untuk kembali dalam mode risk-on
Meredanya kekhawatiran terhadap Omicron akan mendorong investor untuk kembali dalam mode risk-on
Bareksa.com - PT Bank OCBC NISP Tbk menyatakan optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun ini bisa menguat ke level 6.700-6.800. Penguatan ini tentunya bisa berdampak positif bagi instrumen investasi reksadana saham.
Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menjelaskan, IHSG mengalami pelemahan 0,87 persen pada November 2021. Pelemahan ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar karena IHSG biasanya memang melemah pada November.
Pelemahan yang terjadi juga disebabkan oleh aksi jual investor asing dari bursa saham domestik senilai US$73,7 juta selama November. Hal ini seiring dengan sentimen negatif terkait varian Covid-19, yakni Omicron yang telah menyebar ke beberapa negara.
Promo Terbaru di Bareksa
"Namun pertumbuhan kasus harian dalam negeri tetap terkendali dan berada di level terendah di kisaran 200-300 kasus per hari," jelas Juky dalam Monthly Outlook yang dirilis oleh Bank OCBC NISP, Kamis (23/12).
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Meredanya kekhawatiran terhadap Omicron akan mendorong investor untuk kembali dalam mode risk-on. Akibatnya, IHSG berpotensi untuk menguat di kisaran 6.700 hingga 6.800 seiring dengan siklus window dressing pada akhir tahun. Mode risk on adalah kondisi di mana pasar diprediksi menguat, sehingga alokasi investasi di instrumen berisiko ditingkatkan.
Sementara tahun depan, Head of Investment Strategy Bank of Singapore Eli Lee menjelaskan, investor global masih nyaman untuk berinvestasi pada segmen value/cyclical yang telah dimoderasi dari pembobotan overweight sebelumnya.
"Namun, investor disarankan untuk lebih selektif dan mengadopsi pendekatan stock-picking pada level saat ini," jelas dia.
Emiten tertentu di sektor yang terkena dampak positif pandemi, seperti teknologi dan perawatan kesehatan juga memerlukan tempat dalam portofolio. Sebab beberapa emiten bisa menjadi compounder dalam jangka panjang.
Baca juga : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
Kinerja Reksadana Saham
Perkembangan ini tentunya bisa menjadi sentimen positif terhadap reksadana berbasis saham, seperti reksadana saham.
Berdasarkan data Bareksa, sebagian besar dari 79 produk reksadana saham yang ada di Bareksa masih membukukan kinerja yang positif sepanjang tahun berjalan hingga 22 Desember 2021.
Sumber : Bareksa
Manulife Saham Andalan dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menjadi produk reksadana dengan tingkat pengembalian (return) tertinggi, yakni 26,18 persen sepanjang tahun berjalan.
Produk ini bisa membukukan return yang tinggi karena portofolionya di sejumlah saham seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Selanjutnya ada Manulufe Greater Indonesia Fund yang juga produk kelolaan MAMI dengan imbalan 21,26 persen, Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD imbal hasil 17,94 persen, Shinhan Equity Growth 16,42 persen, dan Semesta Dana Saham imbalan 15,5 persen.
Selengkapnya dalam daftar top 10 seperti tertera dalam tabel.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.