Bareksa.com - Analisis Bareksa memprediksi perdagangan obligasi hari ini akan cenderung menguat dan menopang kinerja reksadana pendapatan tetap dikarenakan semalam suku bunga acuan obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) 10 tahun kembali melemah.
Pelemahan itu akibat kekhawatiran tingginya inflasi karena tingkat pengangguran yang turun menjadi pertimbangan investor apakah daya beli yang tinggi dapat diiringi dengan pertumbuhan ekonomi negeri Abang Sam.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 25/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,2 persen, pada 25 November 2021.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi bergerak terbatas mengingat minimnya sentimen pada akhir pekan.
Aliran dana investor asing yang keluar dari pasar saham sekitar Rp400 miliar serta kemungkinan masih adanya aksi ambil untung dari investor dapat mempengaruhi pergerakan IHSG serta reksadana berbasis saham, seperti reksadana saham dan reksadana campuran.
Di tengah potensi penguatan pasar obligasi nasional dan potensi fluktuasi pasar saham, investor dengan profil risiko moderat bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan kinerja cemerlang.
Investor dengan profil risiko agresif juga bisa memantau reksadana saham dan reksadana campuran yang kinerjanya tahan banting berikut ini :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 25 November 2021)
Sucorinvest Bond Fund : 7,05 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 54,7 persen
Manulife Saham Andalan : 44,89 persen
TRIM Kapital : 21,51 persen
Jarvis Balanced Fund : 87,63 persen
Sucorinvest Flexi Fund : 30,6 persen
Beberapa peristiwa penting dalam negeri yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini di antaranya :
1. Kementerian keuangan menyatakan defisit anggaran pendapatan belanja negara (APBN) saat ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Per Oktober 2021 defisit APBN mencapai 3,29 persen dari total produk domestik bruto (PDB), dibandingkan tahun lalu 4,67 persen.
Hal tersebut didukung oleh kenaikan pendapatan pemerintah yang telah naik 18,1 persen dan realisasinya sudah mencapai 86,6 persen. Pembiayaan anggaran pemerintah juga menurun 34,3 persen pada tahun ini.
2. Kementerian keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 dapat mencapai 4 persen. Analisis Bareksa, menilai target ini sesuai dengan prediksi di mana pada kuartal IV pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat, meskipun dibayangi dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada akhir tahun nanti.
Perbaikan permintaan serta melonggarnya pengajuan kredit mendukung konsumsi masyarakat untuk terus tumbuh tinggi pada kuartal IV 2021.
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan, jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.