Unilever Sebar Dividen Rp2,5 Triliun, Reksadana dengan Portofolio UNVR Melesat
Unilever masih bisa membukukan laba bersih Rp4 triliun, meskipun pandemi Covid-19 menerpa perekonomian domestik
Unilever masih bisa membukukan laba bersih Rp4 triliun, meskipun pandemi Covid-19 menerpa perekonomian domestik
Bareksa.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana membagikan dividen interim Rp66 per saham atau dengan nilai total Rp2,51 triliun. Pembagian dividen ini akan berdampak positif terhadap reksadana saham yang memiliki portofolio saham UNVR.
Manajemen mengungkapkan, pembagian dividen ini berdasarkan keputusan rapat direksi perseroan pada 19 November 2021. Dalam rapat direksi tersebut, perseroan akan membagikan dividen interim kepada pemegang 38,15 juta saham yang namanya tercatat hingga 1 Desember 2021.
Sesuai jadwal, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 29 November 2021. Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 30 November 2021. Cum dan ex dividen di pasar tunai pada 1 dan 2 Desember 2021. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 16 Desember 2021.
Promo Terbaru di Bareksa
Pembagian dividen untuk tahun buku 2021 ini ditopang oleh kinerja Unilever pada kuartal III 2021. Pada periode tersebut, Unilever masih bisa membukukan laba bersih Rp4 triliun, meskipun pandemi Covid-19 menerpa perekonomian domestik.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan, pada September 2021, penjualan domestik melambat 7,4 persen. Namun di tengah perlambatan itu, Unilever masih mencatat penjualan bersih Rp30 triliun. Kategori foods and refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan 9,8 persen pada kuartal III 2021.
Menurut Ira, kuartal III 2021 merupakan periode yang masih menantang karena terjadi gelombang II kasus Covid-19 dan ditemukannya varian Delta. Hal ini mengakibatkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah di Indonesia.
"Meski menghadapi tantangan periode PPKM pada kuartal III 2021, Unilever tetap mampu menjaga kestabilan nilai penjualan dan mencatatkan laba bersih Rp4,4 triliun," jelas dia.
Selain itu, Ira mengungkapkan, kenaikan harga komoditas juga masih berlanjut dan semakin mempengaruhi biaya produk. Berbagai tantangan tersebut mempengaruhi konsumen dalam pemilihan pola konsumsi di berbagai kategori dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan perseroan.
"Kenaikan biaya produk dikarenakan kenaikan harga komoditas tidak dapat dibarengi langsung dengan kenaikan harga produk Unilever secara optimal karena mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan dalam daya beli selama situasi pandemi," kata dia
Lima Strategi Unilever
Meski demikian, Ira menegaskan perseroan sudah membangun berbagai strategi pada 2021 untuk menjawab tantangan tersebut. Ira menyebutkan, sebagai turunan dari strategi jangka panjang 2025, ada lima strategi prioritas Unilever Indonesia pada 2022.
Kelima strategi itu, yakni meningkatkan pertumbuhan perseroan dengan memperkuat dan mengoptimalkan potensi dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan dan menstimulasi konsumsi konsumen.
Kemudian, Unilever juga memperluas dan memperkaya portofolio di segmen value dan premium. Lalu, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan modern trade) dan channel masa depan (e-Commerce), memimpin di digital dan data driven capabilities, serta tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.
Pembagian dividen ini tentunya akan berdampak positif kepada harga saham UNVR. Berdasarkan data RTI, saham UNVR menguat 7,32 persen dalam sepekan terakhir dan 18,92 persen dalam tiga bulan terakhir ke level Rp4.840 pada penutupan perdagangan, Senin (22/11).
Reksadana dengan Portofolio Saham UNVR
Peningkatan harga saham kemudian akan berdampak pada kinerja reksadana saham yang memiliki portofolio UNVR.
Berdasarkan data Bareksa, terdapat salah satu produk reksadana saham yang memiliki portofolio saham UNVR, yakni Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.
Produk reksadana ini memiliki portofolio tidak hanya di UNVR, namun juga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Dari segi kinerja, reksadana Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A membukukan tingkat pengembalian (return) 13,97 persen dalam setahun. Sementara dalam tempo enam bulan sudah membukukan return 8,67 persen.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.