Bareksa.com - Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba, menyatakan investor masih tetap setia berinvestasi meski di tengah gejolak pasar akibat pandemi saat ini. Namun investor lebih memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah dan moderat dalam mengelola keuangannya.
"Mereka (investor) tetap berinvestasi namun memilih instrumen yang sifatnya lebih low risk to moderate. Hal ini tercermin dari pilihan investasi pada beberapa instrumen reksadana open end kami yang mengalami peningkatan," kata Marsangap dalam keterangan tertulis (26/7/2021).
Menurut Marsangap, dalam setahun terakhir kelolaan reksadana pasar uang Danareksa IM berhasil melesat 75 persen, sedangkan secara total reksadana open end Danareksa IM naik 42 persen secara tahunan/YoY.
Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling konservatif. Kebijakan investasi pada reksadana ini adalah 100 persen pada instrumen pasar uang yakni instrumen yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
Selain itu, reksadana pasar uang dikenal dengan tingkat likuiditasnya yang tinggi dan cepatnya jangka waktu pencairan. Makanya, dengan karakteristik tersebut, reksadana pasar uang dapat menjadi instrumen investasi jangka pendek yang dapat dicairkan kapan saja.
"Hal lain adalah masyarakat kian menyadari pentingnya berinvestasi. Ini terlihat dari pertumbuhan dana kelolaan hingga semester pertama 2021 ini bersumber dari mitra distribusi," kata Marsangap.
Dia mengatakan kondisi yang ada ini sesuai dengan ekspektasi Danareksa IM untuk meningkatkan dana kelolaan dari segmen ritel.
"Salah satu kontributor pertumbuhan dana kelolaan kami adalah reksadana pasar uang yakni produk reksadana Danareksa Seruni Pasar Uang III," imbuhnya.
Marsangap mengatakan pada semester I 2021, Danareksa IM mengalami penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi yang sudah diproyeksikan sebelumnya.
Untuk menyikapi hal tersebut, pihaknya telah menyusun strategi untuk meningkatkan dana kelolaan melalui reksadana open end termasuk reksadana pasar uang.
"Jika setahun sebelumnya komposisi produk reksadanaopen end dan reksadana terproteksi adalah 45 persen dan 55 persen, maka kini komposisinya menjadi menjadi 61 persen dan 39 persen dengan peningkatan 5 persen YoY," ujarnya.
Selain itu, Marsangap mengatakan Danareksa IM juga melihat tren investasi digital membuat akses berinvestasi lebih mudah dan sekaligus terjangkau.
"Hal inilah yang mendorong kami secara konsisten berupaya meningkatkan kerja sama melalui mitra distribusi,"papar Marsangap.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.