Bareksa.com - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni mendatang. Kehadiran Archi yang bergerak dalam bidang komoditas emas menambah jumlah emiten produsen emas yang sebelumnya sudah tercatat di BEI.
Dengan kehadiran Archi pula, manajer investasi memiliki pilihan untuk menempatkan portofolionya. Apalagi, Archi merupakan emiten pertama tahun ini yang bisa menggalang dana melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di atas Rp2 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Archi akan melepas 3,72 miliar saham atau 15 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan perusahaan. Harga penawaran dari IPO itu berkisar Rp750 per saham, sehingga dana yang bisa diraih mencapai Rp2,79 triliun.
Dalam IPO ini, perseroan akan mengalokasikan 0,02 persen dari saham baru kepada karyawan (employee stock allocation/ESA), yaitu 237.500 saham dengan harga yang sama dengan harga penawaran.
Kemudian, perseroan akan mengalokasikan 1,61 persen dari modal untuk management and employee stock option program (MESOP) 400 juta saham dengan harga pelaksanaan 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham selama 25 hari bisa.
Kemudian, Archi akan menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2020. Archi juga menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO ini.
Sesuai rencana, tanggal efektif IPO adalah 18 Juni 2021. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 22-24 Juni 2021. Distribusi secara elektronik pada 25 Juni 2021 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2021.
"Pemesanan menggunakan sistem elektronik melalui website www.e-ipo.co.id," tulis manajemen.
Dari aksi IPO ini, perseroan berencana menggunakan sekitar 90 persen dananya untuk pembayaran sebagian pokok utang bank. Sedangkan sisa dana lainnya untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.
Penggalangan dana yang bakal diraih Archi dalam IPO ini terbilang cukup besar dibandingkan emiten lain dalam satu tahun terakhir. Adapun pada 2019, ada PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) yang meraih dana Rp4,76 triliun dari IPO saham. Namun dana yang diraih bukanlah dana segar melainkan hasil divestasi dari PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) sehingga dana tersebut masuk ke kantong Sinarmas.
Kehadiran Archi ini juga menjadi pilihan menarik bagi manajer investasi yang akan meracik produk reksadana saham. Pasalnya, Archi adalah emiten yang fokus pada komoditas emas dengan 98 persen pendapatannya dari emas.
Sebelumnya, di BEI sudah ada beberapa emiten yang bergerak dalam tambang emas ataupun penjualan emas. Emiten tersebut seperti PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Manajer investasi juga sudah meracik produk reksadana saham dengan menggunakan portofolio UNTR, MDKA ataupun ANTM.
Reksadana saham itu adalah Manulife Saham Andalan yang memiliki portofolio MDKA. Schroder Dana Istimewa yang memiliki ANTM, Manulife Dana Saham Kelas A dengan portofolio UNTR dan MDKA dan hampir sebagian besar reksadana saham lain yang ada di Bareksa.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.