Kenaikan Nilai Aset Dongkrak Kelolaan Reksadana April 2021

Abdul Malik • 11 May 2021

an image
Ilustrasi kelolaan reksadana yang terus bertumbuh. (Shutterstock)

Reksadana saham tercatat mengalami kenaikan AUM terbesar senilai Rp3,65 triliun jadi Rp127,36 triliun

Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana yang dijual kepada publik tercatat Rp568 triliun, naik 0,37 persen secara bulanan dibandingkan Maret 2021 yang senilai Rp565,9 triliun.

Namun sepanjang tahun berjalan (YtD), kelolaan reksadana April 2021 turun 1 persen dibandingkan Desember yang senilai Rp573,5 triliun. Namun secara tahunan (YoY) melesat 19 persen.

Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021

Kelolaan reksadana yang masih menurun secara YtD, senada dengan unit penyertaannya yang juga berkurang 0,99 persen sepanjang tahun berjalan jadi 430,8 miliar unit. Adapun jumlah produk reksadana tercatat meningkat 0,48 persen jadi 2.281 produk.

Secara bulanan, jumlah unit penyertaan reksadana menurun 1 persen. Kondisi ini bisa dimaklumi karena masyarakat biasanya melakukan pencairan reksadana (redemption) untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

Dengan begitu, dana kelolaan reksadana yang secara bulanan bertambah, namun unit penyertaan menurun, menandakan kenaikan kelolaan pada April 2021 ditopang oleh meningkatnya nilai aset dalam portofolio reksadana.

Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 9 tipe reksadana yang ada, 6 di antaranya mencatatkan kenaikan AUM, sementara 3 tipe lainnya mengalami penurunan asset under management (AUM) atau dana kelolaan.

Tipe Reksadana

AUM Mar-21 (Rp triliun)

AUM Apr-21 (Rp triliun)

Pertumbuhan (Rp miliar)

Capital Protected Fund

 142.32

 138.49

 (3,825.88)

Equity Fund

 123.71

 127.36

 3,648.37

Exchanged Traded Fund

 14.95

 14.99

 39.58

Fixed Income Fund

 139.13

 140.83

 1,699.00

Global Fund

 16.32

 15.53

 (784.03)

Index Fund

 9.97

 9.39

 (580.20)

Mixed Asset Fund

 25.73

 25.89

 166.99

Money Market Fund

 91.60

 93.35

 1,748.37

Sukuk Based Fund

 2.15

 2.19

 36.50

Total

 565.87

 568.02

 2,148.69

Sumber: OJK, diolah Bareksa

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat reksadana saham tercatat mengalami kenaikan AUM terbesar senilai Rp3,65 triliun jadi Rp127,36 triliun. Kenaikan dana kelolaan tertinggi berikutnya dibukukan reksadana pasar uang yang bertambah Rp1,74 triliun dari sebelumnya Rp91,6 trilun pada Maret jadi Rp93,35 triliun pada April.

Kinerja IHSG dan Indeks Reksadana April 2021

Meningkatnya kelolaan reksadana secara bulanan pada April 2021 senada dengan kinerja pasar saham. Sepanjang April 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan tipis 0,17 persen secara bulanan (month on month/MoM) ke level 5,995, dari sebelumnya di level 5.985 per akhir Maret 2021.

Kondisi IHSG yang mengalami kenaikan tipis pada bulan lalu, berbanding terbalik dengan kinerja reksadana saham yang secara umum justru mengalami sedikit koreksi, meskipun tiga jenis reksadana lainnya mampu mencatatkan imbal hasil positif.

Sumber: Bareksa

Berdasarkana data Bareksa, indeks reksadana saham menjadi satu-satunya jenis reksadana yang menorehkan kinerja negatif pada bulan lalu dengan koreksi 0,11 persen.

Sementara itu, kenaikan tertinggi diraih oleh indeks reksadana pendapatan tetap yang berhasil terapresiasi 1,25 persen dikarenakan yield SUN tenor 10 tahun yang bergerak turun 32,5 basis poin (0,325 persen) sepanjang bulan lalu.

Adapun di posisi kedua dihuni oleh indeks reksadana campuran yang berhasil menguat 0,45 persen, dan di posisi ketiga ditempati oleh indeks reksadana pasar uang yang naik 0,20 persen.

Sepanjang tahun berjalan IHSG hanya menguat tipis 0,28 persen. Menurut data Bareksa, secara YtD per akhir April 2021, mayoritas atau 6 dari 8 indeks reksadana mencatatkan kinerja negatif. Penurunan terdalam dicatatkan indeks reksadana saham syariah yang minus 5,99 persen.

Disusul indeks reksadana saham negatif 4,11 persen, indeks reksadana campuran syariah -1,51 persen, indeks reksadana campuran -1,34 persen, indeks reksadana pendapatan tetap -0,97 persen, serta indeks reksadana pendapatan tetap syariah -0,31 persen.

Hanya 2 indeks reksadana yang membukukan kinerja positif, yakni indeks reksadana pasar uang dengan imbalan 1,02 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah 0,99 persen.

Demi kenyamanan investasi, selalu sesuaikan instrumen investasi dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya!

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2021. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(Abdul Malik/Tim Data)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.