Dana Kelolaan Industri di 2022 Tertekan, Ini Reksadana Terbaik dengan Cuan Ciamik
Penurunan dana kelolaan industri reksadana pada 2022 merupakan yang pertama kali dalam 9 tahun terakhir
Penurunan dana kelolaan industri reksadana pada 2022 merupakan yang pertama kali dalam 9 tahun terakhir
Bareksa.com - Dana kelolaan indutri reksadana tertekan pada 2022. Tekanan ini di antaranya akibat fluktuasi pasar yang berdampak pada turunnya nilai aset dan implementasi aturan SE OJK No.05/SEOJK.05/2022 tentang produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (SEOJK PAYDI). Meski begitu, dampak regulasi ini ke penurunan dana kelolaan reksadana diprediksi bersifat jangka pendek.
Penurunan dana kelolaan reksadana yang bisa dijual kepada publik (open end) pada 2022 merupakan yang pertama kali dalam 9 tahun terakhir, atau sejak 2013. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan reksadana per Desember 2022 senilai Rp507,63 triliun, atau anjlok 12,24%. Nilai itu berkurang hingga Rp70,81 triliun dibandingkan 2021 yang dana kelolaannya mencapai Rp578,44 triliun.
Sumber : OJK, diolah Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Selama lebih dari 20 tahun terakhir, atau sejak 2022, dana kelolaan industri reksadana mencatatkan penurunan 4 kali, yakni pada 2005, 2008, 2013 dan terakhir di 2022. Selain tahun-tahun tersebut, dana kelolaan industri reksadana konsisten selalu naik.
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Inarno Djajadi, Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK menyatakan sepanjang bulan berjalan hingga 29 Desember 2022, terjadi pencairan bersih (net redemption) di industri reksadana Rp0,76 triliun. Sepanjang 2022 hingga 29 Desember, industri reksadana mencatatkan net redemption Rp79,11 triliun.
"Secara year to date (YTD), NAB turun 12,76% dan masih tercatat net redemption Rp79,11 triliun hingga 29 Desember 2022," papar Inarno dalam Konferensi Pers secara virtual (2/1/2023).
Sumber : OJK
Nilai pencairan bersih reksadana pada 2022 melonjak dibandingkan 2021 yang juga mencatatkan net redemption senilai Rp4,85 triliun. Meski begitu minat investor untuk berinvestasi di pasar modal terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar per Desember 2022 yang mencapai 10,31 juta investor, atau naik 2,6 kali lipat dibandingkan 2020.
Lonjakan investor pasar modal, utamanya ditopang melesatnya jumlah investor reksadana yang meroket 40,25% dari 6,84 juta di 2021 jadi 9,59 juta investor pada 2022. Selain itu juga didorong peran industri teknologi finansial (fintech), di mana per 28 Desember 2022 jumlah investor yang berinvestasi melalui agen penjual fintech mencapai 8,05 juta atau sebanyak 78,17% investor pasar modal juga berinvestasi melalui fintech.
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Mayoritas Jenis Reksadana Masih Cuan
Meskipun kinerja industri reksadana pada 2022 dari sisi dana kelolaan tertekan, namun ternyata dari sisi kinerja mayoritas masih membukukan cuan.
Sepanjang 2022, pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang Desember 2022 (MTD) melemah 3,26% ke level 6.850,62 dengan investor asing (non-resident) mencatatkan outflow (arus modal keluar) Rp20,91 triliun. Namun sepanjang 2022, IHSG tercatat menguat 4,09% dengan investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp60,58 triliun.
Seiring IHSG menguat di saat bursa saham negara-negara lain di dunia memerah akibat sentimen ancaman resesi dan suku bunga tinggi, kinerja mayoritas jenis reksadana juga masih mencatatkan cuan.
Tercatat dari 8 jenis indeks reksadana di Bareksa, 6 di antaranya masih mencatatkan pertumbuhan, meskipun kenaikannya kurang bergairah dan hanya 2 indeks yang mencatatkan penurunan.
Indeks reksadana pasar uang mencatatkan kenaikan return (imbal hasil) tertinggi di 2022 yakni 2,37%, disusul indeks reksadana pasar uang syariah tumbuh 2,3%, indeks reksadana campuran syariah naik 1,04%, indeks reksadana campuran meningkat 0,97%, indeks reksadana pendapatan tetap meningkat 0,81% dan indeks reksadana reksadana pendapatan tetap syariah naik tipis 0,04%.
Sedangkan indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah masing-masing minus 2,16% dan 1,36% di 2022.
Sumber : Bareksa
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Menurut Tim Analis Bareksa, penyebab menurunnya kinerja indeks reksadana saham di antaranya karena mayoritas reksadana yang masih memiliki saham new economy dan belum melakukan penyesuaian alokasi portofolio (rebalancing) di 2022, sehingga mengalami tekanan dan mengakibatkan kinerja indeks reksadana saham negatif.
Namun manajer investasi yang sudah melakukan rebalancing dan berinvestasi di saham berkapitalisasi besar (big caps) dengan fundamental baik, jadi pemenang dan produk reksadananya jadi terbaik di 2022.
Beberapa produk reksadana tercatat membukukan kenaikan cuan dan menjadi yang terbaik sepanjang 2022. Menurut Tim Analis Bareksa beberapa produk reksadana terbaik dengan cuan ciamik sepanjang 2022 ialah sebagai berikut :
Daftar Reksadana Saham dan Indeks Terbaik di 2022
No | Reksadana Saham | Return 1 Tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
1. | 12,53 | Rp7,8 triliun | |
2. | 9,38 | Rp3,2 triliun | |
3. | 6,73 | Rp397 miliar | |
4. | 6,56 | Rp1,3 triliun | |
5. | 6,26 | Rp190 miliar | |
6. | 5,46 | Rp1,3 triliun | |
7. | 5,26 | Rp1,5 triliun | |
8. | 4,76 | Rp101 miliar | |
9. | 4,66 | Rp111 miliar | |
10. | 3,97 | Rp288 miliar | |
No | Reksadana Indeks | Return 1 Tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
1. | 13,43 | Rp1,2 triliun | |
2. | 13,26 | Rp305 miliar | |
3. | 7,59 | Rp232 miliar | |
4. | 5,58 | Rp40 miliar | |
5. | 3,66 | Rp1,3 triliun | |
6. | 2,53 | Rp764 miliar |
Daftar Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik di 2022
No | Reksadana Pendapatan Tetap | Return 1 Tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
1 | 7,66 | Rp1,4 triliun | |
2 | Trimegah Fixed Income Plan (per 30 Nov 2022) | 6,60 | Rp853 miliar |
3 | 6,46 | Rp1,6 triliun | |
4 | 6,18 | Rp14,6 triliun | |
5 | 3,68 | Rp238 miliar |
Daftar Reksadana Pasar Uang Terbaik di 2022
No | Reksadana Pasar Uang | Return 1 Tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
1 | 4,49 | Rp1,4 triliun | |
2 | 4,01 | Rp853 miliar | |
3 | 3,83 | Rp1,6 triliun | |
4 | 3,81 | Rp14,6 triliun | |
5 | 3,57 | Rp238 miliar |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data Return per 30 Des 2022
Sebagai catatan, daftar reksadana terbaik pada 2022 yang disusun oleh Tim Analis Bareksa diseleksi berdasarkan beberapa indikator berikut :
1. Nilai skor Barometer Bareksa untuk produk reksadana tersebut lebih atau sama dengan 3.5
2. Produk reksadana saham, reksadana indeks, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang dengan imbal hasil (return) sepanjang tahun berjalan (YTD) tertinggi (per 30 Desember 2022)
3. Dana kelolaan (AUM) produk reksadana tersebut di atas Rp10 miliar
4. Manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut memiliki track record GCG (tata kelola perusahaan) yang baik
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.