APRDI : Tiga Faktor Ini Dorong Jumlah Investor Reksadana Terus Tumbuh
Perkembangan teknologi semakin memudahkan transaksi buka rekening hingga investasi reksadana
Perkembangan teknologi semakin memudahkan transaksi buka rekening hingga investasi reksadana
Bareksa.com - Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) menilai industri reksadana Indonesia semakin menggeliat, yang terlihat dari jumlah investor yang terus bertambah.
Ketua Presidium APRDI, Prihatmo Hari Mulyanto menyebutkan tren positif ini merupakan kombinasi dari tiga faktor. Perkembangan teknologi semakin memudahkan transaksi buka rekening hingga investasi reksadana bisa dilakukan secara online dan mudah.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan pada 2018, jumlah investor reksadana hanya sebanyak 995.510 investor. Kemudian naik menjadi 1,77 juta pada akhir 2019.Sementara sepanjang tahun lalu, jumlah investor tercatat naik 79,66 persen menjadi 3,18 juta.
Promo Terbaru di Bareksa
Tren tersebut masih terus berlanjut pada tahun ini. Sepanjang kuartal pertama 2021, investor reksadana mengalami kenaikan hingga 31,13 persen menjadi 4,17 juta.
"Belakangan, edukasi soal investasi juga terus didengungkan di berbagai platform. Ditambah lagi di era tren suku bunga rendah, instrumen investasi seperti deposito tak lagi menarik, sehingga masyarakat mulai melirik reksadana," kata Hari dilansir Kontan (7/4/2021).
Hari menyebut investor baru ini banyak yang masuk ke reksadana berbasis suku bunga, seperti reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Ia menilai instrumen tersebut memang cocok bagi investor pemula yang profil risikonya cenderung moderat.
Dia menjelaskan dari nilai investasi, sebenarnya investor baru ini relatif kecil. Kendati demikian, hal ini sudah menjadi pertanda bagus karena minat investasi di reksadana terus tumbuh.
Ke depan, dengan investor semakin punya pengetahuan, dengan sendirinya nilai investasi akan bertambah. Produk-produk lain yang lebih berisiko pun kemudian juga akan dilirik.
Ia menilai pertumbuhan investor masih akan terus tumbuh. Dengan asumsi pertumbuhan investor saat ini, harapannya pada akhir tahun jumlah investor baru reksadana setidaknya bisa bertambah hingga 600.000 hingga 1 juta investor.
"Apalagi, berinvestasi di reksadana cenderung lebih diminati ketimbang saham karena sifatnya yang lebih mudah dan cocok untuk investor pemula. Produknya langsung terdiversifikasi, dikelola oleh manajer investasi (MI), dan nilai minimal investasinya pun murah,” imbuh Hari.
Pahami Manfaat dan Risiko
Ia menyampaikan industri reksadana punya tagline berupa pahami dan nikmati. Maka ada baiknya, ia mengimbau sebelum masuk, masyarakat sebaiknya memahami dulu produk, risiko investasi, potensi imbal hasil, kewajiban investor, dan detail-detail lain.
Tujuannya tak lain agar investor tidak salah pilih produk, sehingga kehati-hatian harus tetap jadi hal yang utama.
"Masalahnya, belakangan ini marak penipuan menggunakan nama MI (manajer investasi) atau pejabat MI di sosial media yang menawarkan tawaran investasi reksadana dan dana ditransfer ke nomor rekening si penipu. Perlu diingat, tidak ada penawaran investasi secara pribadi seperti itu. Belilah dan lakukan transaksi di APERD yang sudah terverifikasi oleh OJK," papar Hari.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.