Bareksa.com - Reksadana pendapatan tetap mendapat sentimen positif dari langkah pemerintah melalui Kementerian Keuangan terkait lelang Surat Utang Negara kemarin, Selasa (2/2/2021). Lelang SUN pada awal Februari 2021 tersebut laris diserbu investor.
"Yield tertinggi yang dimenangkan pada lelang SUN ini (cut off rate) secara umum tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan cut off rate pada lelang sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor 10 tahun yang mencapai 11 bps (basis poins)," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, Selasa (2/2/2021).
Menurut Deni, hasil lelang tujuh seri SUN terlihat appitite investor meningkat signifikan di mana demand investor pada lelang kali ini terlihat sangat solid tercermin dari bids yang masuk mencapai Rp83,8 triliun.
Deni menyatakan dibandingkan dengan incoming bids pada lelang SUN sebelumnya terdapat kenaikan demand lebih dari 50 persen. Selain itu, bids to cover ratio pada lelang kemarin juga disebutkan meningkat dari 2,26 kali di lelang sebelumnya menjadi 2,39 kali.
Apa kaitannya yield SUN turun dengan reksadana pendapatan tetap?
Reksadana pendapatan tetap, yakni jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi, termasuk obligasi pemerintah.
Obligasi atau surat utang dimaksud, bisa diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah yang di dalamnya termasuk SUN. Makanya, reksadana ini sangat terpengaruh dengan pasar obligasi.
Di sisi lain pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun. Begitupun sebaliknya ketika harga turun maka akan mengerek yield naik.
Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibandingkan dengan harga karena mencerminkan kupon, tenor dan risiko dalam satu angka.
Sesuai dengan karakternya, reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.
Reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse) dan investor dengan profil risiko sedang atau moderat dengan tujuan investasi jangka menengah antara 1-3 tahun.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.