Wimboh Santoso : NAB Reksadana Sudah Pulih dari Pandemi, Tembus Rp543 Triliun
Pulihnya dana kelolaan reksadana tersebut seiring nilai berlangganan bersih YtD per 13 November yang mencapai Rp18,71 triliun
Pulihnya dana kelolaan reksadana tersebut seiring nilai berlangganan bersih YtD per 13 November yang mencapai Rp18,71 triliun
Bareksa.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, dalam materi paparannya menyatakan per 13 November 2020, nilai aktiva bersih atau dana kelolaan reksadana berhasil tumbuh 0,15 persen secara year to date (YtD) jadi Rp543,03 triliun, atau sudah melampaui level akhir tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 yang senilai Rp542 triliun.
Pulihnya dana kelolaan reksadana tersebut seiring nilai berlangganan bersih (net subscription) YtD per 13 November yang mencapai Rp18,71 triliun. "Secara month to date hingga tanggal 13 November, nilai net subscription senilai Rp2,3 triliun," demikian dikutip dari materi paparan Wimboh pada acara OJK Mengajar: Transformasi Digital dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual di Jakarta (19/11/2020).
Pemulihan industri reksadana seiring berlanjutnya tren pemulihan di pasar modal. Tercatat aliran dana asing mulai masuk sejak Mei. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan juga terus menguat berada di level 5.494 pada penutupan 16 November.
Promo Terbaru di Bareksa
Kondisi itu sejalan dengan imbal hasil (yield) pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang terus menguat, per 16 November minus 69 basis poin YtD. Aliran dana asing sepanjang November mencapai Rp5,23 triliun.
Sumber : materi paparan Wimboh Santoso pada acara OJK Mengajar : Transformasi Digital dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (19/11/2020).
AUM Reksadana Oktober
Dana kelolaan reksadana pada Oktober 2020 kembali naik setelah pada September sempat sedikit tertekan. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan asset under management (AUM) reksadana bulan lalu mencapai Rp529,9 triliun atau naik 4 persen secara bulanan (MoM) dibandingkan September yang senilai Rp510,15 triliun.
Dengan kenaikan ini, maka minus dana kelolaan reksadana secara YtD per Oktober makin menyusut tinggal 2 persen dibandingkan September yang masih minus 6 persen YtD. Nilai itu semakin mendekati level akhir tahun lalu sebelum terdampak pandemi Covid-19 yang senilai Rp542,2 triliun. Secara YoY, dana kelolaan reksadana Oktober 2020 masih minus 4 persen.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020
Historital Dana Kelolaan Reksadana
Sejak akhir tahun lalu, hingga Oktober 2020, AUM industri reksadana tercatat minus 4 kali secara bulanan. Sepanjang 2020, dana kelolaan reksadana secara YtD masih terus mencatatkan minus. Adapun secara YoY, dalam 10 bulan di 2020, 8 bulan di antaranya mencatatkan negatif dan 2 bulan membukukan pertumbuhan.
Bulan | Dana Kelolaan (Rp Triliun) | MoM (%) | YtD (%) | YoY (%) |
Desember 2019 | 542,2 | 0 | 7 | 7 |
Januari 2020 | 537,3 | -1 | -1 | 3 |
Februari 2020 | 525,3 | -2 | -3 | 1 |
Maret 2020 | 471,4 | -10 | -13 | -9 |
April 2020 | 475,6 | 1 | -12 | -7 |
Mei 2020 | 474,2 | 0 | -13 | -7 |
Juni 2020 | 482,5 | 2 | -11 | -6 |
Juli 2020 | 503,2 | 4 | -7 | -6 |
Agustus 2020 | 520,8 | 3 | -4 | -3 |
September 2020 | 510,1 | -2 | -6 | -6 |
Oktober 2020 | 529,9 | 4 | -2 | -4 |
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report December - October 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(Abdul Malik/Tim Data)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.