Kinerja Industri Minus YtD, Reksadana Syariah Terus Melesat di Tengah Pandemi
Market share dana kelolaan reksadana syariah naik jadi 13,38 persen di Agustus 2020, pada akhir 2019 sebesar 9,9 persen
Market share dana kelolaan reksadana syariah naik jadi 13,38 persen di Agustus 2020, pada akhir 2019 sebesar 9,9 persen
Bareksa.com - Data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan dana kelolaan reksadana syariah terus meningkat. Per Agustus 2020, reksadana syariah nasional membukukan dana kelolaan Rp69,71 triliun atau melonjak hampir 30 persen secara year to date dibandingkan akhir tahun lalu yang senilai Rp53,74 triliun.
Sumber : OJK
Kondisi itu berbanding terbalik dengan dana kelolaan industri secara total yang masih minus YtD terdampak pandemi Covid-19.Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan secara YtD dana kelolaan industri reksadana yang dijual kepada publik pada Agustus masih minus 3,93 persen jadi Rp520,8 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Meskipun masih minus, namun sejatinya penurunannya semakin berkurang dan mendekati level akhir 2019. Pada Juli 2020, AUM industri reksadana nasional masih minus 7,18 persen YtD.
Sumber : laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020
Seiring tren kenaikan dana kelolaan reksadana syariah yang berbanding terbalik dengan kinerja total AUM industri, mendorong market share reksadana syariah turut meningkat.
Menurut data OJK, per Agustus 2020, market share dana kelolaan reksadana syariah tercatat 13,38 persen atau meningkat dibandingkan akhir 2019 yang baru 9,9 persen.
Dari sisi jumlah produk, market share produk reksadana syariah juga meningkat dari 12,15 persen pada Desember 2019, menjadi 12,81 persen pada Agustus 2020. Jumlah produk reksadana pada akhir tahun lalu sebanyak 265 produk, namun pada Agustus 2020 naik jadi 283 produk.
Kinerja MI Juara AUM Reksadana Syariah
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020 menyebutkan secara bulanan, sebanyak 17 dari top 20 MI dana kelolaan reksadana syariah terbesar membukukan kenaikan dana kelolaan antara 1 persen hingga 31 persen. Kenaikan tertinggi dicatatkan Avrist Asset Management yang dana kelolaan reksadana syariahnya naik 31 persen MoM.
Adapun penurunan terdalam MoM dicatatkan PNM Investment Management dan Schroder Investment Management Indonesia yang masing-masing mencatatkan penurunan dana kelolaan reksadana syariah 2 persen MoM.
Secara YtD, 15 MI membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana syariah antara 21 persen hingga 386 persen, dengan kenaikan tertinggi dibukukan Victoria Manajemen Investasi dengan kenaikan 386 persen. Adapun penurunan terdalam YtD dicatatkan Maybank Asset Management yakni minus 43 persen.
Secara YoY, 16 MI membukukan kenaikan dana kelolaan antara 1 persen hingga 543 persen, dengan kenaikan tertinggi yakni 543 persen dibukukan Batavia Prosperindo Asset Management. Penurunan terdalam YoY yakni minus 32 persen juga dicatatkan Maybank AM.
Dalam dalam daftar top 20 MI dana kelolaan reksadana syariah Agustus 2020, mayoritas diisi oleh MI yang sama seperti Juli. Hanya ada 1 MI yang keluar dari daftar top 20, yakni Indo Premier Investment Management (IPOT) yang pada Juli berada di posisi 19. Pendatang baru dalam daftar top 20 di Agustus ialah Avrist AM yang berada di posisi 20.
Pergeseran peringkat di antaranya oleh Batavia PAM yang pada Agustus naik 1 peringkat dari posisi 6 pada Juli, jadi posisi 5 pada Agustus 2020. Batavia PAM menggeser BNP Paribas Asset Management yang pada Juli berada di peringkat 5, namun pada Agustus di posisi 6.
Kemudian BNI Asset Management juga naik 1 peringkat dari posisi 9 pada Juli, jadi ranking 8 pada Agustus. Serta Victoria yang pada Juli berada di posisi 20, pada Agustus naik peringkat jadi ranking 19.
Lima besar MI dana kelolaan reksadana syariah Agustus 2020 sebagai berikut :
1. Manulife Aset Manajemen Indonesia
Sebagaimana bulan-bulan sebelumnya, Manulife AM masih jadi juara bertahan dana kelolaan reksadana syariah pada Agustus 2020 dengan nilai Rp7,3 triliun dan pangsa pasar 10 persen. AUM reksadana Manulife pada Agustus naik 20 persen MoM, melonjak 22 YtD, namun masih minus 9 persen YoY.
Kinerja dana kelolaan reksadana syariah Manulife AM pada Agustus jauh membaik dibandingkan Juli, di mana waktu secara bulanan minus 4 persen, YtD naik 2 persen, serta YoY anjlok 22 persen.
2. Danareksa Investment Management
Seperti bulan sebelumnya, pada Agustus 2020 Danareksa IM masih menempati juara 2 dana kelolaan reksadana syariah terbesar, dengan nilai Rp6,26 triliun dan market share 9 persen. Secara bulanan, dana kelolaan reksadana syariah Danareksa IM naik 15 persen, secara YtD meroket 142 persen, dan YoY melonjak 102 persen.
Dibandingkan Juli, kinerja AUM reksadana syariah Danareksa IM pada Agustus jauh membaik, sebab pada Juli secara MoM hanya naik 1 persen, YtD meningkat 110 persen dan YoY tumbuh 75 persen.
3. Bahana TCW Investment Management
Peringkat 3 MI juara dana kelolaan reksadana syariah pada Agustus 2020 juga masih ditempati Bahana TCW, sama seperti bulan sebelumnya. Pada Agustus, Bahana TCW membukukan AUM reksadana syariah Rp6,05 triliun dengan market share 9 persen, naik 14 persen secara bulanan, melesat 147 persen YtD dan meroket 136 persen YoY.
Kinerja dana kelolaan reksadana syariah Bahana TCW pada Agustus jauh membaik dibandingkan Juli, di mana saat itu secara MoM hanya naik 3 persen, YtD dan YoY sama-sama melonjak 116 persen.
4. Eastspring Investments Indonesia
Sama seperti Juli, Eastspring juga berada di peringkat 4 pada Agustus 2020, dengan dana kelolaan reksadana syariah Rp5,52 triliun, naik 4 persen MoM, meningkat 30 persen YtD dan melesat 156 persen YoY. Bulan pangsa pasar reksadana syariah perseroan 8 persen.
Dibandingkan bulan sebelumnya, kinerja dana kelolaan reksadana syariah Eastspring melambat. Sebab pada Juli, kenaikan AUM reksadana syariah perseroan secara MoM mencapai 64 persen, YtD melonjak 25 persen dan YoY terbang 371 persen.
5. Batavia PAM
Batavia PAM pada Agustus berada di peringkat 5 atau naik 1 peringkat dibandingkan Juli. Bulan lalu, dana kelolaan reksadana syariah Batavia PAM senilai Rp5,37 triliun dengan share 8 persen, melonjak 24 persen secara bulanan, melesat 41 persen YtD dan meroket 543 persen YoY.
Dibandingkan Juli, kinerja dana kelolaan reksadana syariah Batavia sangat jauh membaik, sebab pada Juli hanya naik 1 persen MoM, meningkat 14 persen YtD dan meroket 422 persen YoY.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected])
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.