Bareksa.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan telah membuka kembali layanan S-Invest terhadap produk reksadana PT Sinarmas Asset Management. Langkah itu dilakukan KSEI menindaklanjuti surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor S-540/PM.21/2020 tertanggal 28 Mei 2020 perihal perintah untuk melakukan tindakan tertentu.

"Bersama ini kami informasikan bahwa hari ini, 28 Mei 2020, kami telah melakukan pembukaan penghentian sementara waktu (suspension) pada sistem S-Invest untuk penambahan unit penyertaan baru (subscription), pembelian efek (investment) dan penjualan efek (divestment) atas seluruh reksadana dan produk investasi lainnya dari Sinarmas AM, kecuali 7 reksadana," demikian disampaikan dalam surat KSEI yang ditandatangani Direktur Syafruddin yang diterima Bareksa (28/5/2020).

Tujuh produk reksadana yang masih disuspensi tersebut ialah Reksa Dana Danamas Mantap Plus, Simas Syariah Pendapatan Tetap, Danamas Pasti, Danamas Rupiah, Danamas Fleksi, Danamas Rupiah Plus dan Simas Pendapatan Tetap Andalan.

Menyusul pengumuman KSEI dan perintah OJK, Bareksa sebagai salah satu agen penjual reksadana telah membuka kembali suspensi untuk transaksi 7 produk reksadana Sinarmas AM yakni reksadana saham Simas Danamas Saham, Simas Saham Bertumbuh, Simas Saham Unggulan dan Simas Syariah Unggulan, serta reksadana campuran Simas Satu, Simas Satu Prima dan Simas Syariah Berkembang terhitung mulai hari ini, Jumat, 29 Mei 2020.

Seiring dibukanya kembali suspensi atas reksadana Sinarmas, bagaimana kinerja 7 produk Simas yang tersedia di Bareksa? Berdasarkan data Bareksa, dalam sebulan terakhir (per 28 Mei 2020), 6 produk di antaranya mencetak kinerja positif dan hanya 1 yang mencatatkan kinerja negatif.

Reksadana saham Simas Saham Bertumbuh berhasil membukukan return 5,15 persen sebulan disusul reksadana campuran Simas Syariah Berkembang (2,96 persen), reksadana saham Simas Saham Unggulan (2,38 persen), reksadana campuran Simas Satu Prima (1,9 persen) dan Simas Satu (0,78 persen), serta reksadana saham Simas Danamas Saham (0,51 persen). Adapun reksadana saham syariah Simas Syariah Unggulan masih mencatatkan kinerja negatif dengan return minus 1,78 persen sebulan.

Bahkan dalam sehari kemarin (per 28 Mei 2020), ketujuh reksadana tersebut semua membukukan return positif mulai 0,14 persen hingga 1,86 persen.

Kinerja 7 Reksadana Simas di Bareksa (per 28 Mei 2020)

Sumber : Bareksa

Adapun indeks bencmark yakni indeks reksadana campuran dan saham sebulan terakhir masing-masing mencatatkan return 2,1 persen dan 2,82 persen, serta dalam 1 hari kemarin return 0,3 persen dan 0,84 persen.

Kinerja Indeks Bencmark (per 28 Mei 2020)

Sumber : Bareksa

Dengan demikian, dari 7 reksadana Simas yang tersedia di Bareksa, reksadana campuran Simas Syariah Berkembang yang mencetak return 2,96 persen mampu melampaui kinerja indeks acuan yakni indeks reksadana campuran dengan return 2,1 persen untuk kinerja sebulan. Adapun untuk kinerja sehari kemarin, reksadana campuran Simas tidak mampu melampaui indeks acuan, meski semuanya membukukan kinerja positif.

Untuk kinerja reksadana saham sebulan, Simas Saham Bertumbuh yang membukukan return 5,15 persen melampaui indeks reksadana saham yang mencetak return 2,82 persen. Untuk kinerja sehari kemarin, ada beberapa reksadana saham Simas yang berhasil mengungguli indeks reksadana saham yakni Simas Saham Bertumbuh return 1,86 persen, Simas Saham Unggulan 1,28 persen dan Simas Danamas Saham 1,49 persen mengungguli kinerja indeks reksadana saham sehari kemarin yang mencatat return 0,84 persen.

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.