Enam Reksadana Campuran Ini Masih Untung Sebulan Terakhir di Tengah Wabah Corona
Tercatat di Bareksa ada enam reksadana campuran yang berhasil mencatatkan keuntungan sebulan terakhir
Tercatat di Bareksa ada enam reksadana campuran yang berhasil mencatatkan keuntungan sebulan terakhir
Bareksa.com - Terhitung sudah sebulan terakhir Pemerintah Daerah DKI Jakarta memberlakukan imbauan bekerja dari rumah (WFH) bagi dunia usaha yang berkantor di wilayah ibu kota guna mengantisipasi penyebaran wabah corona (Covid-19). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar dunia usaha melakukan WFH sejak 16 Maret 2020 menyusul imbauan Presiden Joko Widodo pada 15 Maret agar masyarakat bekerja dan beribadah dari rumah masing-masing.
Dalam daftar reksadana yang dijual di Bareksa, terdapat enam reksadana campuran yang berhasil membukukan keuntungan pada periode 16 Maret hingga 15 April 2020 atau sebulan terakhir sejak masa WFH diberlakukan. Enam reksadana campuran yang juga merupakan jenis reksadana berbasis saham tersebut masih untung di tengah pasar modal dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan akibat wabah corona.
Enam reksadana campuran itu membukukan keuntungan bervariasi antara 0,8 persen hingga 8,59 persen sebulan. Adapun indeks acuannya yakni IHSG negatif 1,38 persen dan indeks reksadana campuran negatif 1,65 persen. Artinya enam reksadana campuran tersebut tidak hanya tahan banting di tengah gejolak pasar akibat corona, namun juga jauh melampaui kinerja acuannya.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Bareksa
Enam reksadana campuran tersebut ialah HPAM Flexi Plus yang berhasil membukukan return 8,59 persen, Shinhan Balance Fund 4,23 persen, TRIM Syariah Berimbang 3,74 persen, Simas Satu 2,11 persen, Cipta Syariah Balance 1,93 persen dan Cipta Dinamika 0,85 persen.
HPAM Flexi Plus
HPAM Flexi Plus merupakan reksadana campuran besutan PT Henan Putihrai Asset Management. Reksadana ini berhasil membukukan return 8,59 persen periode 16 Maret hingga 15 April 2020. Reksadana yang diluncurkan sejak 18 Juli 2011 mencatatkan dana kelolaan Rp61,2 miliar per Maret 2020 dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Minimum pembelian awal reksadana ini Rp1 juta dan pembelian selanjutnya minimal Rp500.000. Penjualan kembali juga minimal Rp500.000. NAB per unit reksadana ini per 15 April 2020 ialah 1.516.
Sumber : Bareksa
Berdasarkan fund fact sheet Maret 2020, top 5 portofolio reksadana ini di antaranya pada saham PT Vale Indonesia Tbk, PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT Barito Pacific Tbk dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
HPAM Flexi Plus bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang dengan melakukan investasi ke dalam instrumen investasi secara aktif pada efek saham yang telah dijual dalam penawaran umum dan/atau dicatatkan di Bursa Efek dan/atau efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang dan/atau kas dan setara kas.
Kebijakan investasi reksadana ini minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat utang, minimum 2 persen dan maksumum 79 persen pada instrumen pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun serta kas dan setara kas.
Shinhan Balance Fund
Reksadana campuran kelolaan PT Shinhan Asset Management Indonesia ini juga berhasil meraih untung selama masa WFH, yakni 4,23 persen periode 16 Maret hingga 15 April 2020. Reksadana yang diluncurkan 11 Januari 2013 ini memiliki dana kelolaan Rp49,2 miliar per Maret 2020 dengan bank kustodian PT Bank DBS Indonesia. Minimum pembelian awal dan penjualan kembali reksadana ini Rp100.000.
Sumber : Bareksa
Shinhan Balance Fund bertujuan untuk memberikan hasil optimal untuk para investor dalam jangka panjang melalui proses investasi yang dilakukan secara mendalam dan pengelolaan yang penuh kehati-hatian di dalam pasar modal Indonesia melalui investasi pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang dan instrumen pasar uang.
Kebijakan investasi reksadana ini minimum 1 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 1 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat utang, minimum 1 persen dan maksimum 79 persen pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan/atau deposito
Berdasarkan fund fact sheet Maret 2020, top portofolio investasi reksadana ini di antaranya deposito berjangka Bank Capital,saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk, depsito BRI, deposito BTN, deposito DBS Bank, saham PT Elnusa Tbk, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk, PT Inocycle Technology Group Tbk, depsito Shinhan Bank dan Obligasi SMLPP01A.
TRIM Syariah Berimbang
Reksadana campuran yang dikelola PT Trimegah Asset Management ini juga berhasil membukukan keuntungan 3,74 persen sebulan terakhir. Reksadana yang diluncurkan pada 27 Desember 2006 mencatatkan dana kelolaan Rp26,8 miliar per Maret 2020 dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Minimum pembelian awal dan penjualan kembali reksadana ini Rp100.000. NAV reksadana ini 12 bulan terakhir terendah 1.862 dan tertinggi 2.857, dan per 15 April 2020 senilai 2.221.
Sumber : Bareksa
Tujuan investasi TRIM Syariah Berimbang ialah untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek syariah yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh OJK dan/atau pihak lain yang diakui oleh OJK.
Kebijakan investasinya yakni minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat utang serta minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada instrumen pasar uang.
Portofolio investasinya menurut fund fact sheet per Maret 2020 ialah saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Excelcomindo Pratama, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Indosat Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, SBSN RI Seri PBS002, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk dan PT United Tractors Tbk.
Simas Satu
Reksadana campuran kelolaan PT Sinarmas Asset Management ini berhasil mencatat return 2,11 persen sebulan terakhir. Reksadana yang diluncurkan 15 Januari 2001 mengelola dana Rp208,6 miliar dengan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Minimum pembelian awal reksadana ini Rp200.000 dan minimum penjualan kembali Rp100.000. NAV reksadana ini setahun terakhir yang terendah 5.476 dan tertinggi 7.236.
Sumber : Bareksa
Simas Satu bertujuan untuk mencapai tingkat pendapatan yang optimal dalam jangka melalui peningkatan nilai modal,penghasilan dividen dan pendapatan bunga,serta mengurangi risiko investasi.
Kebijakan investasi reksadana ini minimum 10 persen dan maksimum 79 persen pada efek ekuitas, minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada instrumen pasar uang, serta minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada efek pendapatan tetap.
Menurut fund fact sheet Februari 2020 portofolio investasi reksadana ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Panin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Obligasi Pemerintah dan PT PP (Persero) Tbk.
Cipta Syariah Balance
Reksadana campuran besutan PT Ciptadana Asset Management ini juga berhasil mencatatkan return positif sebulan terakhir 1,93 persen. Reksadana ini diluncurkan 18 April 2008 dan per Maret 2020 mengelola dana Rp31,7 miliar dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Minimum pembelian awal dan penjualan kembali reksadana ini hanya Rp10.000. Nilai NAV setahun terakhir terendah 1.603 dan tertinggi 1.837.
Sumber : Bareksa
Cipta Syariah Balance bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang optimal dalam jangka panjang melalui diversifikasi investasi dana pada efek bersifat utang, efek Ekuitas, instrumen pasar uang dan kas yang sesuai dengan syariah Islam.
Kebijakan investasinya minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat ekuitas yang sesuai dengan syariah Islam, minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat utang yang sesuai dengan syariah Islam, serta minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada instrumen pasar uang yang sesuai dengan syariah Islam.
Portofolio investasi reksadana ini menurut fund fact sheet Maret 2020 ialah saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, SBSN Seri PBS012, SBSN Seri PBS015, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap I Tahun 2017 Seri A.
Cipta Dinamika
Reksadana syariah yang juga dikelola oleh Ciptadana AM ini juga meraih return positif 0,85 persen sebulan terakhir. Produk yang diluncurkan pada 24 Mei 2010 ini mengelola dana Rp26,54 miliar dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
Minimum pembelian awal dan penjualan kembali Rp100.000 dengan nilai NAV setahun terakhir terendah 1.438 dan tertinggi 1.769.
Sumber : Bareksa
Cipta Dinamika bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan investasi yang optimal dalam jangka panjang melalui investasi pada beragam efek yang tersedia di pasar modal dan pasar uang, terdiri dari efek ekuitas, efek bersifat utang termasuk obligasi Negara Republik Indonesia dan/atau obligasi korporasi, dan instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau kas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Kebijakan investasinya minimum 1 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat utang, minimum 5 persen dan maksimum 79 persen pada instrumen pasar uang dan/atau kas.
Portofolio investasi reksadana berdasarkan fund fact sheet Maret 2020, yaitu saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Express Transindo Utama Tbk, PT Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014, dan PT Voksel Electric Tbk.
Perlu diingat, reksadana campuran memiliki risiko moderat tinggi dengan potensi keuntungan moderat tinggi pula dan cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.