AS Berantas Corona Realistis Dongkrak IHSG, Reksadana Berbasis Saham Melesat
Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,82 persen ke level 4.538
Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,82 persen ke level 4.538
Bareksa.com - Setelah melemah di awal pekan, bursa saham Tanah Air kembali bangkit pada perdagangan kemarin dengan berakhir di zona hijau. Pada Selasa (31/03/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,82 persen ke level 4.538,93. Performa bursa saham domestik mendapat sentimen positif dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street, serta kejutan dari China.
Pada perdagangan awal pekan ini, Wall Street menguat tajam setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan proyeksi pemberantasan pandemi virus corona (COVID-19) yang lebih realistis. Mengutip CNBC Indonesia, Presiden AS, Donald Trump menyatakan jika social distancing akan dilakukan di AS hingga 30 April mendatang. Banyak yang melihat kebijakan tersebut mampu meminimalisir dampak negatif COVID-19 ke perekonomian.
Perpanjangan social distancing tersebut disambut baik oleh pelaku pasar, indeks Dow Jones menguat 3,19 persen, S&P 500 naik 3,35 persen, dan Nasdaq terapresiasi 3,62 persen. Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentunya memberikan angin segar di pasar Asia kemarin, termasuk ke pasar dalam negeri.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, sentimen positif lain pada perdagagan kemarin adalah kejutan dari China. Sektor manufaktur Negeri Tiongkok bangkit lebih cepat dari prediksi. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China di bulan Maret dilaporkan 52, melesat dibandingkan dengan bulan Februari 35,7, dan jauh di atas prediksi di Forex Factory 44,9.
Angka PMI di atas 50 berarti sektor manufaktur sudah kembali berekspansi di bulan tersebut. Sementara di bawah 50 berarti kontraksi. Sektor manufaktur yang pulih lebih cepat tentunya membuktikan jika perekonomian akan segara bangkit saat COVID-19 berhasil ditangani.
China sudah sukses meredam penyebaran COVID-19, bahkan China kini bukan lagi menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Laju penambahan kasus COVID-19 di China sudah jauh melambat, bahkan 0 untuk transmisi lokal. Kasus infeksi terbaru dilaporkan dari orang-orang yang datang ke China atau kasus impor.
Wuhan sebagai asal COVID-19 hari Sabtu (28/03/2020) lalu sudah tidak dalam kondisi terkarantina atau lockdown lagi. Aktivitas warganya perlahan-lahan kembali normal. Kebangkitan ekonomi China mengirim sinyal bagus ke pasar Asia, dan membuat IHSG menghijau pada perdagangan kemarin.
Reksadana Berbasis Saham Melesat
Kondisi IHSG yang berakhir di zona hijau dengan penguatan cukup signifikan pada perdagangan kemarin, turut memberikan sentimen positif terhadap kinerja reksadana, terutama yang berbasiskan saham dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, 9 dari 10 besar reksadana dengan return harian tertinggi kemarin ditempati oleh produk reksadana saham, sementara satu produk lainnya dihuni oleh produk reksa dana campuran.
Kondisi tersebut menandakan jenis reksadana saham merupakan jenis reksadana yang paling atraktif dan mampu memberikan keuntungan tinggi saat kondisi pasar saham positif, meskipun memiliki risiko yang paling besar dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham. Karena mayoritas portofolionya ada di efek saham, maka sifat dan pergerakan reksa dana ini mirip dengan sifat dan pergerakan saham.
Reksa dana saham ini memiliki fluktuasi tinggi, artinya bisa naik dan turun dalam jangka waktu cepat. Akan tetapi, dalam jangka waktu panjang, reksa dana jenis ini berpotensi tumbuh lebih tinggi dibandingkan jenis produk lain.
Tujuan investasi reksa dana saham adalah untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, tetapi memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi (high risk high return).
Maka itu, investasi di reksa dana saham cocok untuk investasi jangka panjang, di atas 5 tahun. Contoh tujuan keuangan jangka panjang adalah untuk pendidikan anak, liburan ke luar negeri, atau persiapan dana pensiun.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.