Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana pada Maret 2020 atau kuartal I anjlok hingga 13,05 persen secara year to date jadi Rp471,4 triliun atau berada di bawah angka Rp500 triliun. Penurunan itu seiring gejolak pasar modal akibat wabah corona.
Berdasarkan laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Desember 2019 atau akhir tahun lalu, assets under management (AUM) reksadana nasional Rp542,2 triliun.
Dana kelolaan reksadana sejatinya sudah menembus Rp500 triliun pada Desember 2018, atau tepatnya pada saat itu AUM reksadana Rp507,3 triliun.
Sepanjang tiga bulan terakhir, dana kelolaan reksadana memang terus menurun dibandingkan akhir tahun lalu. Pada Januari dan Februari 2020, AUM industri reksadana masing-masing Rp537,3 triliun dan Rp525,3 triliun.
Penurunan itu seiring fluktuasi pasar modal akibat faktor eksternal atau global salah satunya wabah corona dan faktor internal, salah satunya kasus tata kelola perusahaan yang baik yang menjerat beberapa manajer investasi dalam negeri, hingga kasus Jiwasraya.
Secara tahunan (YoY), atau dibandingkan Maret 2019 yang dana kelolaan saat itu Rp515,1 triliun, maka AUM reksadana Maret 2020 turun 8,5 persen. Secara bulanan atau dibandingkan Februari 2020 yang senilai Rp525,3 triliun, industri reksadana mencatatkan penurunan dana kelolaan 10,26 persen atau kehilangan Rp53,9 triliun.
Kinerja Reksadana Pasar Uang
Penurunan total dana kelolaan reksadana sepanjang bulan lalu, di antaranya disumbangkan oleh anjloknya dana kelolaan reksadana pasar uang. Pada Maret 2020 atau hingga kuartal I 2020, AUM reksadana yang mayoritas isi portofolionya ialah deposito dan surat utang jangka pendek itu anjlok 12,09 persen secara YtD jadi Rp60,8 triliun. Pada Desember 2019, reksadana pasar uang masih mengelola dana Rp69,2 triliun.
Dibandingkan Februari 2020 yang saat itu AUM reksadana pasar uang Rp76,4 triliun, maka pada Maret menyusut hingga Rp15,6 triliun. Penyusutan ini juga seiring gejolak di pasar modal akibat sentimen negatif wabah corona.
Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang (Rp triliun)
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020
Senada dengan dana kelolaan, jumlah unit reksadana pasar uang pada Maret 2020 juga anjlok 13,29 persen YtD jadi 45,7 juta unit. Pada Desember 2019, jumlah unit reksadana pasar uang 52,7 juta unit.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020
Meski begitu, sejatinya jumlah produk reksadana pasar uang pada Maret 2020 sebenarnya bertambah 2,29 persen jadi 238 produk dari sebelumnya 232 produk pada Desember 2019.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020
Meskipun dana kelolaan reksadana pasar uang hingga akhir Maret 2020 anjlok tajam, namun sejatinya kinerjanya masih positif sepanjang bulan lalu. Berdasarkan data Bareksa, tiga dari empat jenis reksadana mencatatkan kinerja negatif sepanjang bulan lalu.
Indeks reksadana saham menjadi yang terburuk dengan anjlok 14,71 persen MoM, disusul oleh indeks reksadana campuran yang merosot 9,08 persen MoM, dan indeks reksadana pendapatan tetap yang terkoreksi 3,33 persen MoM.
Sumber: Bareksa
Hanya indeks reksadana pasar uang yang mampu bertahan pada bulan lalu dengan penguatan 0,12 persen MoM. Hal ini menandakan jenis reksadana ini paling defensif dan stabil di tengah sentimen negatif yang ada.
Seiring positifnya kinerja indeks reksadana pasar uang sepanjang bulan lalu, mana saja produk reksadana pasar uang membukukan kinerja cemerlang bulan lalu?
Berdasarkan data Bareksa, top 10 reksadana pasar uang yang tersedia di Bareksa membukukan return 0,5 persen hingga 0,6 persen sebulan pada Maret 2020. Posisi pertama ditempati Sucorinvest Money Market Fund, kemudian disusul Mega Asset Multicash, Setiabudi Dana Pasar Uang, Syailendra Dana Kas, dan Syailendra Sharia Money Market Fund untuk posisi kedua hingga kelima.
Posisi keenam hingga kesepuluh, yakni Maybank Dana Pasar Uang, Lancar Victoria Merkurius, Reksa Dana Mega Dana Kas, Pinnacle Money Market Fund dan Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market.
Sumber: Bareksa
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.