CEO Sucor AM, Jemmy Paul : AUM Januari 2020 Melesat Tertinggi, Ini Penyebabnya
Sucor AM mencatatkan lonjakan dana kelolaan hingga 11,5 persen pada Januari 2020 menjadi Rp11,19 triliun
Sucor AM mencatatkan lonjakan dana kelolaan hingga 11,5 persen pada Januari 2020 menjadi Rp11,19 triliun
Bareksa.com - PT Sucorinvest Asset Management menjadi perusahaan manajemen investasi yang mencatatkan lonjakan dana kelolaan (asset under management/AUM) tertinggi pada Januari 2020. Kenaikan AUM Sucor AM di tengah lesunya industri pasar modal nasional akibat didera beragam sentimen negatif, seperti wabah virus corona dari faktor eksternal hingga beberapa kasus yang menyeret beberapa manajer investasi, seperta kasus Jiwasraya.
Sejatinya pada Januari 2020, dana kelolaan industri reksadana nasional berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan menyusut 0,9 persen jadi atau menyusut Rp4,9 menjadi Rp537,28 triliun, jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu atau Desember 2019 yang sebesar Rp542,18 triliun.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report January 2020
Promo Terbaru di Bareksa
Menyusutnya dana kelolaan reksadana sejatinya seiring dengan kinerja pasar modal bulan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan sepanjang Januari 2020 yang menjadi tolok ukur bursa saham Tanah Air tercatat anjlok 5,71 persen, atau menjadi bulan Januari terburuk bagi pasar saham Tanah Air dalam sembilan tahun terakhir. Padahal seharusnya bulan Januari digadang-gadang indeks bakal menghijau karena ada faktor January effect.
Anjloknya IHSG juga tercermin dari penurunan AUM industri reksadana yang utamanya akibat anjloknya dana kelolaan reksadana saham yang longsor 8,62 persen pada Januari 2020 dan reksadana campuran yang terjun 5,01 persen. Penurunan AUM dua jenis reksadana tersebut karena termasuk reksadana berbasis saham.
Di tengah menyusutnya AUM industri reksadana nasional, Sucor AM justru mencatatkan lonjakan dana kelolaan hingga 11,5 persen pada Januari 2020 menjadi Rp11,19 triliun. Sucor menjadi satu-satunya MI yang dana kelolaanya mampu tumbuh di atas Rp1 triliun bulan lalu.
Sumber : Bareksa
Direktur Utama Sucor AM, Jemmy Paul Wawointana, menyatakan lonjakan dana kelolaan pada Januari 2020 utamanya ditopang oleh kenaikan AUM di produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap dan terproteksi.
"Dengan terjadinya beberapa kasus reksadana terutama reksadana saham guaranteed return yang tidak diperbolehkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana pasar uang kami banyak menerima dana baru karena terbukti lebih aman tetapi dengan return lebih menarik," ungkapnya kepada Bareksa, kemarin.
Untuk diketahui, selain kasus PT Asuransi Jiwasraya yang menyeret beberapa nama manajer investasi, sebelumnya ada beberapa manajer investasi yang disemprit OJK akibat transaksi gagal bayar dan praktek penjualan produk yang melanggar ketentuan karena menjanjikan return pasti. Kasus-kasus tersebut dikhawatirkan mengurangi kepercayaan investor terhadap industri pasar modal Indonesia.
Top 5 Produk Sucor AM AUM Tertinggi Januari 2020
Sumber : Bareksa
Tercatat dalam daftar top 5 produk reksadana Sucor AM dengan AUM tertinggi didominasi oleh reksadana pasar uang yakni Sucorinvest Money Market Fund di posisi pertama dengan dana kelolaan Rp5,17 triliun dan Sucorinvest Sharia Money Market Fund di posisi ke-4 dengan AUM Rp476,8 miliar pada Januari 2020. Dua reksadana tersebut sama-sama membukukan lonjakan dana kelolaan pada Januari 2020.
Sumber : Bareksa
Dengan kenaikan AUM yang dicatatkan oleh Sucor AM dan beberapa MI lainnya, menunjukkan investor masih memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap industri reksadana nasional. "Kami targetkan bulan Februari terjadi kenaikan AUM antara Rp300 miliar hingga Rp500 miliar lagi," ungkap Jemmy.
Menurut Jemmy, tahun lalu perseroan membukukan kenaikan signifikan untuk AUM produk reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Tahun ini dia menargetkan kenaikan AUM bisa ditorehkan produk-produk reksandana saham Sucor AM.
Untuk meningkatkan kepercayaan investor di tengah lesunya kinerja pasar dan beberapa kasus yang menyeret beberapa manajer investasi, Sucor melakukan strategi dengan terus melakukan edukasi dan sosialisasi tentang reksadna dengan memperbanyak program edukasi dengan agen penjualan reksadana (Aperd). "Kami juga terus lakukan kampanye marketing online dan offline," Jemmy menjelaskan.
Jemmy menyarankan kepada investor, saat terjadi koreksi dalam di suatu asset class seharusnya saat itulah waktu yang tepat untuk masuk berinvestasi. "Kami merekomendasikan produk reksadana saham untuk saat ini," ujarnya.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report January 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.