Reksadana Pendapatan Tetap Vs Deposito, Mana Lebih Untung?
Reksadana pendapatan tetap menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang
Reksadana pendapatan tetap menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang
Bareksa.com - Saat ini, reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang mulai disenangi oleh masyarakat. Dari berbagai sumber informasi, reksadana dikatakan dapat memberikan keuntungan lebih daripada deposito.
Salah satu jenis reksadana yang ada yaitu reksadana pendapatan tetap. Lalu apakah benar reksadana pendapatan tetap lebih menguntungkan daripada deposito?
Mengacu pada kinerja tahun 2019, reksadana pendapatan tetap memang cukup menjadi primadona pada tahun lalu karena mampu mencatatkan kinerja yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga jenis reksadana lainnya, yakni sebesar 8,73 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja tersebut secara di atas kertas memang cukup jauh dari imbal hasil deposito yang berkisar 6 persen. Belum lagi, imbal hasil (bunga) deposito harus dipotong pajak sebesar 20 persen.
Mengapa bisa begitu? Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang (obligasi) dan produk pasar uang. Portofolio reksadana pendapatan tetap minimal 80 persen harus terdiri dari surat utang, sedangkan sisanya merupakan produk pasar uang.
Walaupun reksadana pendapatan tetap sebagian besar portofolionya berisi surat utang (obligasi), reksadana ini tidak dikenal dengan nama reksadana obligasi. Reksadana pendapatan tetap juga bukan berarti bahwa investor akan mendapatkan pendapatan tetap.
Akan tetapi, sebutan reksadana pendapatan tetap diberikan karena reksadana ini berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi) yang memberikan pendapatan tetap secara berkala dalam bentuk kupon. Oleh karena itu, reksadana ini lebih dikenal dengan reksadana pendapatan tetap (fixed income fund).
Reksadana Pendapatan Tetap Vs. Deposito
Deposito seperti halnya tabungan biasa di bank, tetapi ada modal atau saldo minimum dengan jangka waktu tertentu yang dapat dipilih antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Nasabah akan mendapatkan keuntungan berupa bunga yang pasti dan dijamin.
Sementara itu, reksadana adalah kumpulan dana masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi. Dana ini dimasukkan ke dalam berbagai instrumen investasi, yang dalam hal reksadana pendapatan tetap, asetnya adalah obligasi.
Tentunya ada perbedaan mendasar antara reksadana pendapatan tetap dengan deposito, antara lain:
♦ Dana minimal untuk deposito ditentukan oleh bank di mana nasabah menempatkan deposito, sedangkan saat ini mayoritas dana minimal untuk membeli reksadana pendapatan tetap yang tersedia di Bareksa adalah Rp100 ribu, karena reksadana mengumpulkan dana dari semua masyarakat yang ingin melakukan investasi yang sama.
♦ Deposito memiliki jangka waktu tertentu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun. Kemudian biasanya untuk mencairkan dana yang ada di deposito sebelum jatuh temponya, akan dikenakan denda penalti. Sedangkan investor reksadana pendapatan tetap dapat mencairkan dana yang ada di rekening reksadana kapan pun dana tersebut dibutuhkan.
♦ Deposito sama seperti tabungan yang memiliki risiko sangat rendah, bahkan mendekati tidak ada risiko, karena apabila terjadi sesuatu pada bank di mana nasabah menyimpan uang, maka ada Lembaga Penjamin (LPS) yang menjamin uang nasabah. Sedangkan reksadana pendapatan tetap termasuk investasi yang memiliki risiko sedang karena surat utang (obligasi) yang diinvestasikan memiliki kemungkinan untuk gagal bayar yang mengakibatkan investasi pendapatan tetap menjadi rugi.
♦ Hasil deposito adalah berupa bunga yang sudah pasti dan dijamin sesuai dengan perjanjian awal ketika nasabah menyimpan dananya di deposito. Sedangkan hasil investasi reksadana pendapatan tetap merupakan selisih dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana yang dapat naik atau pun turun. Tidak ada kepastian keuntungan dari reksadana pendapatan tetap. Biasanya kita dapat melihat keuntungan dari historikal data ekonomi dan data keuntungan reksadana itu di tahun-tahun sebelumnya.
Apakah Reksadana Pendapatan Tetap lebih Menguntungkan?
Jika kita berbicara mengenai keuntungan, maka kita berbicara mengenai hasil investasi reksadana pendapatan tetap dibandingkan dengan bunga deposito yang sekarang ini ada. Bunga deposito biasanya menyesuaikan dengan suku bunga acuan yang ada.
Suku bunga acuan yang ada sekarang ini berada di level 5,25 persen, yang membuat bunga deposito tidak akan jauh dari angka tersebut, yaitu berkisar antara 5,25 – 6,0 persen. Lalu apakah reksadana pendapatan tetap lebih besar daripada angka tersebut?
Jika berinvestasi reksadana pendapatan tetap, karena sebagian besar investasinya digunakan untuk membeli surat berharga berupa surat utang (obligasi), dapat juga dikatakan investor memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah untuk memperbesar usaha mereka. Sebagai timbal baliknya, investor akan mendapatkan cicilan ditambah bunga secara berkala atau biasa disebut kupon.
Secara umum, hal yang berlaku untuk kupon reksadana pendapatan tetap adalah semakin besar kupon, semakin tinggi harga obligasinya. Demikian sebaliknya, jika kuponnya kecil makanya harga obligasinya rendah.
Nilai keuntungan dari obligasi inilah yang akan menentukan nilai aktiva bersih (nilai beli atau jual) reksadana pendapatan tetap kita nantinya. Manajer investasi yang harus memilih obligasi yang tepat agar nilai aktiva bersih reksadana pendapatan tetap tersebut menjadi bertumbuh.
Perlu diingat juga, meskipun potensi keuntungan lebih besar daripada deposito, reksadana pendapatan tetap memiliki risiko dari naik turun harga obligasi di pasar. Oleh karena itu, reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang berprofil risiko moderat yang bisa menerima sedikit fluktuasi nilai investasi.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.