Taruh Rp10 Juta di Deposito dan Reksadana, Mana Lebih Untung?
Keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak
Keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak
Bareksa.com - Masyarakat sudah sangat mengenal yang namanya tabungan di bank dan deposito. Wadah penyimpanan uang ini dinilai aman dan bisa memberikan keuntungan berupa bunga.
Selain deposito, ada juga wadah yang aman dan bisa memberi potensi keuntungan lebih tinggi yaitu reksadana pasar uang. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam sejumlah aset seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Satu jenis reksadana dengan risiko rendah dan mirip dengan deposito adalah reksadana pasar uang. Bahkan, reksadana jenis ini juga berisikan deposito, tetapi bisa memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada produk perbankan tersebut.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebagai contoh, lima produk reksadana pasar uang dengan imbal hasil (return) tertinggi di marketplace Bareksa dalam setahun terakhir bisa tumbuh 6,23 persen hingga 6,93 persen.
Raih Potensi Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Tabel Top Reksadana Pasar Uang di Bareksa
Apa saja perbedaan deposito dan reksadana pasar uang?
Ada banyak perbedaan antara deposito dan reksadana pasar uang, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga risikonya. Deposito adalah produk perbankan, sementara reksadana adalah produk investasi. Berikut ulasannya.
1. Keuntungan
Mengenai keuntungan imbal hasil (return), deposito mendapatkannya dari bunga, sementara reksadana pasar uang dari pertumbuhan nilai aset dalam portofolionya.
2. Pajak
Keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak, sementara bunga deposito terkena pajak sebesar 20 persen.
3. Likuiditas
Reksadana pasar uang termasuk likuid karena bisa dicairkan kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja (T+7). Di sisi lain, deposito tidak bisa dicairkan lebih awal, kecuali kita sebagai nasabah mau membayar denda penalti.
4. Modal Awal
Buat masyarakat dengan modal terbatas, reksadana pasar uang cocok karena bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja (rata-rata reksadana di marketplace Bareksa). Meskipun modalnya kecil, potensi keuntungannya sama dengan yang bermodal besar.
Sementara itu, deposito bank biasanya bisa dimulai dengan saldo Rp10 juta. Dengan batasan modal minimum itu, belum tentu mendapatkan bunga (rate) yang tinggi seperti nasabah dengan modal lebih besar.
5. Risiko
Risiko deposito adalah bunga bisa turun bila suku bunga acuan bank turun. Akan tetapi simpanan deposito dengan nilai hingga Rp2 miliar yang sesuai dengan bunga acuan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bila bank mengalami kebangkrutan.
Adapun reksadana memiliki risiko perubahan nilai aktiva bersih (NAB) tergantung kondisi pasar. Sebagai produk investasi, reksadana tidak dijamin LPS tetapi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Segera Investasi Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Simulasi Investasi
Nah, dengan berbagai perbedaan tersebut, mari kita buat simulasi untuk membandingkan lebih rinci keuntungan antara deposito dan reksadana pasar uang.
Bila kita memiliki uang Rp10 juta, bagaimana hasilnya bila ditaruh di deposito dan di reksadana pasar uang dalam setahun? Begini perbandingan hasil deposito dan reksadana pasar uang.
Asumsi bunga deposito menggunakan bunga salah satu bank BUMN besar dengan saldo kurang dari Rp100 juta, yaitu 3,5 persen per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. Adapun imbal hasil reksadana didapat dari rata-rata lima produk pasar uang tertinggi di marketplace Bareksa, yaitu 6,68 persen setahun.
Deposito | Reksadana Pasar Uang | |
---|---|---|
Modal | Rp10.000.000 | Rp10.000.000 |
Bunga/Imbal Hasil | 3,50% | 6,68% |
Keuntungan/tahun | Rp350.000 | Rp668.000 |
Pajak | Rp70.000 | Rp0 |
Hasil Investasi | Rp10.280.000 | Rp10.668.000 |
Seperti terlihat di dalam tabel, dengan modal/saldo yang sama, menaruh uang di reksadana pasar uang bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito.
Namun perlu dicatat, ini hanyalah ilustrasi berdasarkan kinerja masa lalu, karena ke depannya hasil bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung keadaan pasar.
Semoga simulasi tersebut bisa meyakinkan untuk mulai berinvestasi reksadana sekarang juga.
Investasi Aman dan Cuan di Reksadana, Klik di Sini
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.