Bareksa.com - Industri reksadana Tanah Air semakin berkembang sepanjang tahun 2019. Jumlah produk reksadana yang diterbitkan pada 2019 mengalami pertambahan terbanyak dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 27 Desember 2019, terdapat 2.627 produk reksadana yang beredar di Tanah Air. Jumlah ini tumbuh 42,38 persen, atau ada pertambahan sebanyak 782 produk pada tahun lalu dibandingkan setahun sebelumnya.
Grafik Pertumbuhan Jumlah Produk dan NAB Reksadana
Sumber: KSEI
Angka pertumbuhan jumlah produk pada 2019 merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Data KSEI menunjukkan, jumlah reksadana bertambah 232 produk pada 2018, sementara pada 2017 sebanyak 294 produk.
Sebagai catatan, data ini juga mencakup reksadana yang tidak dijual kepada publik, seperti discretionary fund atau kontrak pengelolaan dana (KPD). Reksadana jenis KPD ini yang mencatat pertambahan jumlah terbesar, yaitu 296 produk pada tahun 2019.
Tabel Jumlah Produk Reksadana 2018 dan 2019
Sumber: KSEI, diolah Bareksa
Kemudian, jumlah reksadana pasar uang yang dijual kepada publik mencapai 206 produk, bertumbuh 44 produk pada 2019. Pertumbuhan ini yang terbesar untuk jenis produk yang ditawarkan kepada publik.
Semakin banyaknya jumlah produk reksadana pada tahun lalu juga mendorong pertumbuhan nilai dana kelolaan (asset under management/AUM). AUM reksadana per 27 Desember 2019 mencapai Rp780,63 triliun, atau tumbuh 9,24 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Baca juga: Masih Net Subscription, AUM Reksadana Hingga Akhir 2019 Capai Rp542,19 Triliun
Meskipun jumlah KPD tumbuh signifikan, dana kelolaannya hanya naik 3,99 persen menjadi Rp192,91 triliun per akhir tahun lalu. Pertumbuhan AUM terbesar dari sisi nilai justru terjadi pada reksadana pasar uang yang tumbuh 64,80 persen menjadi Rp75,1 triliun per 27 Desember 2019.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.