Mengenal Expense Ratio dalam Investasi Reksadana

Bareksa • 04 Dec 2019

an image
Ilustrasi investor syariah wanita berhijab dan pria bisnisman sedang melihat tablet komputer gadget untuk bertransaksi investasi reksadana saham surat berharga negara sukuk tabungan online

Biaya reksadana secara umum dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan pihak yang membayarkannya

Bareksa.com - Dalam investasi reksadana, investor perlu mengetahui biaya-biaya yang muncul akibat investasi yang dilakukannya, seperti biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee) dan biaya pengalihan (swtiching fee).

Namun di luar itu, sebenarnya masih terdapat biaya-biaya yang lain, hanya saja tidak semuanya ditanggung oleh investor. Apa saja biaya tersebut dan bagaimana perhitungannya?

Sebagai informasi, biaya reksadana secara umum dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan pihak yang membayarkannya yaitu biaya yang dikenakan kepada investor, biaya yang dikenakan pada reksadana dan biaya yang dikenakan kepada manajer investasi.

Biaya yang Dikenakan Kepada Investor

Biaya pembelian, penjualan dan pengalihan umumnya besarannya antara 0–2 persen tergantung kesepakatan antara agen penjual efek reksadana dengan investor, atau antara investor dengan manajer investasi yang melakukan penjualan langsung.

Biaya bank dan pajak akan dikenakan kepada investor apabila memang ada. Apabila biaya-biaya ini dikenakan, maka akan mengurangi jumlah unit kepemilikan investor pada reksadana. Investor harus memperhatikan bahwa biaya-biaya ini dapat menjadi faktor pengurang atas tingkat pengembalian yang diharapkan.

Biaya yang Dikenakan Pada Manajer Investasi

Merupakan biaya yang ditanggung oleh manajer investasi, biaya-biaya ini termasuk di antaranya adalah biaya operasional kantor, upah karyawan, dan pajak penghasilan yang dikenakan kepada penghasilan manajer investasi. Termasuk juga biaya dalam hal pembentukan ataupun likuidasi (penutupan) reksadana, di mana di dalamnya termasuk biaya konsultan hukum, notaris dan akuntan publik.

Biaya yang Dikenakan Pada Reksadana

Total biaya yang digunakan oleh manajer investasi dalam mengoperasionalkan suatu produk reksadana dapat dikumpulkan menjadi besaran satu angka yang disebut expense ratio. Investor dapat mengetahui besaran expense ratio melalui laporan keuangan reksadana atau dicantumkan dalam pembaharuan prospektus reksadana. Yang perlu diperhatikan oleh investor adalah semakin besar expense ratio, semakin besar biaya yang mengurangi kinerja produk reksadana tersebut.

Contoh Informasi Expense Ratio


Sumber: Prospektus

Satu hal yang cukup penting untuk menjadi perhatian investor adalah rasio pengeluaran (expense ratio), yakni presentase aset reksadana yang murni digunakan untuk biaya menyelenggarakan reksadana. Expense ratio meliputi biaya untuk penasehat investasi, biaya administrasi, biaya distribusi, dan pengeluaran operasi lainnya.

Hal yang menarik dari rasio pengeluaran adalah karena dibungkus oleh berbagai biaya dan pengeluaran tersebut menjadi satu angka, sehingga investor tidak perlu memperhitungkan banyak hal.

Expense ratio merupakan jumlah total dari dua komponen berikut :

Fee penasehat investasi atau fee manajemen,yaitu dana yang diperlukan untuk membayar manajer investasi reksadana. Rata-rata fee ini berkisar 0,5 persen hingga 2 persen setiap tahun dari aset reksadana dan diperlukan untuk memastikan bahwa manajer reksadana dapat berpakaian bagus setiap saat dan bisa pergi berlibur dengan nyaman.

• Biaya administratif yaitu biaya mencatat, mengirim surat, mempertahankan saluran untuk pelanggan, dan sebagainya. Biaya-biaya tersebut diperlukan meskipun besarnya bervariasi antar setiap reksadana. Reksadana yang paling hemat bisa mengenakan biaya di bawah 0,2 persen dari nilai aset reksadana, sementara yang termahal dengan bisa mengenakan biaya administratif hingga 0,4 persen dari nilai aset reksadana.

Expense ratio berguna untuk mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan manajer investasi untuk mengelola reksadana. Semakin kecil expense ratio mencerminkan kepiawaian manajer investasi dalam mengelola reksadana untuk investor secara lebih efisien.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.