Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 Umumkan Daftar MI Jawara & Reksadana Terbaik
Acara ini juga membahas peluang kolaborasi e-Money dan e-Investasi
Acara ini juga membahas peluang kolaborasi e-Money dan e-Investasi
Bareksa.com – PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) bersama PT Grahanusa Mediatama (Media Investasi dan Bisnis Kontan) kembali menyelenggarakan penghargaan tahunan kepada pelaku industri reksadana bertajuk Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019. Ajang penghargaan tahunan ini merupakan ketiga kalinya setelah Bareksa dan Kontan berkolaborasi memberikan apresiasi kepada perusahaan manajemen investasi dan produk-produk reksadana terbaik sejak tahun 2017.
Tahun ini ada penambahan kategori produk reksadana baru yakni kategori best impact fund, di mana penghargaan ini diberikan kepada reksadana yang memberikan sebagian keuntungan asetnya untuk kepentingan sosial maupun lingkungan.Hal ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa berinvestasi reksadana tidak hanya berpotensi mensejahterakan diri sendiri tetapi juga dapat bermanfaat dalam ruang lingkup sosial dan lingkungan.
Pengumuman dan penganugerahan pemenang disampaikan pada acara Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 pada Rabu malam, 18 September 2019 di Upper Room, Annex Building, Jakarta.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam ajang ini Bareksa dan Kontan juga menyelenggarakan talkshow bertema “e-Money : Ekspansi Ekosistem dan Terobosan Pembayaran untuk e-Investasi di Indonesia” dengan pembicara Chief Executive Officer PT Visionet Internasional (OVO), Jason Thompson. Talkshow ini membahas potensi perkembangan e-money dalam meningkatkan transaksi reksadana di Indonesia.
Kolaborasi Industri
Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan industri reksadana mencatatkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring perkembangan teknologi yang memungkinkan penjualan secara online.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor reksadana kini melonjak pesat dari sebelumnya stagnan di 350.000 pada empat tahun lalu. Per akhir 2018, jumlahnya mencapai 988.946 investor, atau naik 60 persen dibandingkan 619.380 investor pada akhir 2017. Data terakhir menyebutkan jumlah investor reksadana per 9 Agustus 2019 telah mencapai 1,39 juta.
Pertumbuhan jumlah investor itu seiring dengan meningkatnya dana kelolaan (asset under management) industri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana kelolaan reksadana terus melesat dari Rp272 triliun pada akhir 2015, kemudian Rp339,1 triliun pada akhir 2016, melonjak jadi Rp507,3 triliun pada Desember 2018, dan kini telah mencapai Rp538,4 triliun per akhir Agustus 2019. AUM reksadana per Agustus 2019 meroket 98 persen jika dibandingkan akhir 2015 lalu.
“Transaksi pembelian (subscription) online pun melonjak tajam dari sekitar Rp1 triliun pada 2016 menjadi Rp5 triliun pada 2019 ini,” ungkap Karaniya dalam keterangan tertulisnya (18/9/2019).
Keberhasilan ini terjadi karena distribusi reksa dana kini tidak hanya melalui agen penjual bank maupun non-bank, tetapi juga berasal dari kolaborasi antara agen penjual dengan e-commerce yang bisa menjangkau pangsa pasar lebih luas di Indonesia.
Potensi kolaborasi juga dapat terjadi tidak hanya dengan e-commerce tetapi juga dengan penyedia pembayaran digital. Inovasi ini tidak disangkal lagi bisa membawa gebrakan baru bagi perkembangan investasi secara online di Indonesia.
Mengacu data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi pembayaran digital atau uang elektronik mencapai Rp47,19 triliun sepanjang 2018. Nilai itu melonjak empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,37 triliun.
President Director Kontan, Lukas Widjaja menyatakan kehadiran kanal-kanal penjualan online serta platform pembayaran digital yang dikelola fintech start up menjadi mesin pendorong baru bagi upaya peningkatan literasi maupun inklusi produk reksadana.
Ekosistem investasi baru yang diciptakan oleh kolaborasi manajer investasi, fintech, serta para regulator telah menghapus batasan-batasan yang selama ini menghambat kampanye investasi reksadana di Tanah Air. “Ringkasnya, kehadiran teknologi telah membuat investasi reksadana menjadi semakin mudah dan murah,” ujarnya.
Pemenang Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019
Produk-produk reksadana yang diseleksi dan dipilih menjadi terbaik dalam ajang bergengsi ini adalah produk yang tidak hanya dijual melalui bank, namun juga melalui berbagai lembaga yang telah mendapatkan izin sebagai agen penjual reksadana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Kriteria pemilihan produk ini mempertimbangkan produk reksadana tersebut harus dijangkau oleh masyarakat luas secara ritel, bukan hanya oleh investor institusi.
Seperti tahun lalu, Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 kali ini juga memberikan penghargaan kepada tokoh paling berpengaruh di industri reksadana. Awards ini merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh bersangkutan karena telah berkontribusi besar dalam mengembangkan industri reksadana nasional.
Anggota tim dewan juri yang terlibat yakni Mas Achmad Daniri (Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia dan Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Indonesia), Ardian Taufik Gesuri (Direktur dan Pimpinan Redaksi Kontan) dan Lukas Setia Atmadja, Ph.D (Prasetya Mulya Business School). Ketiga juri menguji beberapa metode penilaian yang telah dihitung oleh Bareksa.
Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, terdapat 27 kategori produk reksadana terbaik dan 1 kategori best impact fund, delapan kategori manajer investasi jawara dan satu orang tokoh paling bepengaruh di industri reksadana. Secara total ada 63 penghargaan gold dan silver yang diberikan tahun ini untuk semua kategori, termasuk produk reksa dana konvensional dan syariah.
Rinciannya, penghargaan diberikan kepada delapan manajer investasi terbaik, 14 produk reksadana pasar uang, 13 reksa dana pendapatan tetap, 12 reksa dana campuran, 14 reksadana saham, satu best impact fund, serta seorang tokoh reksadana. Jumlah kategori penghargaan tahun ini bertambah atau lebih banyak dibandingkan tahun lalu 26 kategori produk reksadana, 6 kategori manajer investasi, serta 1 tokoh reksadana.
Karaniya menyatakan penghargaan produk reksa dana dengan menekankan faktor ritel ini merupakan pertama kalinya di Indonesia. Upaya itu guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan berinvestasi reksadana bagi masyarakat. Meski begitu produk yang dinilai juga termasuk yang dijual kepada investor institusi. Hal ini mengingat industri reksa dana saat ini masih didominasi investor institusi.
“Sekarang, dunia keuangan kita bergerak ke kutub lain yakni jumlah nasabah ritel melonjak signifikan seiring penetrasi internet di Indonesia,” ungkap Karaniya.
Kolaborasi Kontan, sebagai bagian dari media besar Grup Kompas dan Bareksa sebagai marketplace investasi dan keuangan, menyelenggarakan acara ini untuk meningkatkan kesadaran investor maupun calon investor terhadap instrumen investasi reksa dana, khususnya investor ritel.
“Proses penilaian atas penghargaan ini lebih menitikberatkan pada kemampuan produk reksadana memberikan imbal hasil dan kinerja yang baik serta berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar Direktur dan Pemimpin Redaksi Kontan, Ardian Taufik Gesuri.
Tahapan Seleksi
Chief Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari, menerangkan proses penilaian Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 terdiri dari beberapa tahap seleksi.
Untuk penilaian produk reksadana, pada tahap pertama dilakukan penyaringan. Pada tahap ini reksadana yang dinilai hanya reksadana yang dan telah berusia minimal 3 tahun sejak peluncurannya, kecuali reksadana pasar uang. Tahap kedua adalah membagi reksadana berdasarkan jangka waktu dan besaran dana kelolaan. Tahap terakhir adalah penentuan pemenang berdasarkan nilai sharpe ratio tertinggi berdasarkan kinerja hingga akhir Juni 2019.
Ardian Taufik menambahkan keputusan dewan juri untuk menggunakan sharpe ratio karena menggambarkan tidak hanya faktor performa tetapi juga risiko. Rasio penilaian reksa dana ini diperkenalkan sejak 1966 oleh William Sharpe, dan telah menjadi salah satu referensi utama penilaian performa dan risiko portofolio investasi di dunia keuangan.
“Sebagai catatan, seluruh reksadana yang berhasil mendapat penghargaan mampu mencetak excess return (return bersih setelah dikurangi tingkat suku bunga) positif pada periode penilaian,” pungkasnya.
Untuk penilaian manajer investasi menggunakan metode weighted average sharpe (WAS) dari produk reksadana yang dikelola manajer investasi tersebut. Penilaian juga mempertimbangkan bahwa manajer investasi tersebut tidak pernah tersangkut kasus yang merugikan investor.
“Penilaian terhadapan manajer investasi tidak hanya soal bagaimana kemampuan dalam mengelola kinerja seluruh produk reksadana, namun juga dilihat dari tata kelola (governance) manajer investasi bersangkutan,” Putu menambahkan.
Sedangkan untuk tokoh reksa dana dipilih tidak hanya dari sisi ketokohannya, namun juga integritas dan perannya dalam melakukan inovasi produk dan pemasaran reksadana, berkiprah lebih dari 15 tahun serta hingga kini masih aktif masih mengembangkan industri.
Daftar Peraih Penghargaan Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 :
Manajer Investasi Terbaik 2019
Produk Reksadana Pasar Uang Terbaik 2019
Produk Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik 2019
Produk Reksadana Campuran Terbaik 2019
Produk Reksadana Saham Terbaik 2019
Best Impact Fund 2019
Tokoh Reksa Dana 2019
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.