Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Melesat Tertinggi hingga Agustus 2019
Hingga Agustus 2019, jumlah reksadana pasar uang mencapai 211 produk meroket dibandingkan 2018
Hingga Agustus 2019, jumlah reksadana pasar uang mencapai 211 produk meroket dibandingkan 2018
Bareksa.com - Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana tumbuh Rp657 miliar menjadi Rp526,48 triliun pada Agustus 2019. Kenaikan dana kelolaan yang signfikan didapati oleh reksadana pasar uang yakni Rp5,25 triliun menjadi Rp65,99 triliun.
Data tersebut tertuang dalam Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2019.
Pertumbuhan AUM reksadana pasar uang sejalan dengan pertumbuhan unitnya yang menjadi 50,2 juta unit atau meroket 45,95 persen dari akhir 2018 sebanyak 34,4 juta unit. Catatan itu pun merupakan gambaran dari penambahan jumlah produk.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga Agustus 2019, jumlah reksadana pasar uang mencapai 211 produk. Jika dibandingkan posisi akhir 2018, maka jumlah produk itu bertambah 37 produk.
Pertumbuhan AUM Industri Reksadana Pasar Uang
Sumber : Bareksa
Seperti telah diketahui, reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
keuntungan Reksadana Pasar Uang dibandingkan Deposito?
1. Keuntungan lebih tinggi
Berdasarkan data Bareksa, lima produk reksadana pasar uang terbaik menghasilkan return hingga 7,19 persen dalam setahun terakhir per posisi 10 September 2019.
Sementara itu, suku bunga deposito tergantung lama penempatan dan jumlah dana yang ditempatkan. Secara rata-rata, penempatan 1 tahun bunganya sekitar 6,07 persen per tahun untuk minimum Rp50 juta.
Tapi, itu bunga yang belum dipotong pajak bunga deposito 20 persen. Alhasil bunga deposito setelah dipotong pajak jadi sekitar 4,86 persen setahun. Jadi, Anda bisa lihat bahwa reksadana pasar uang punya keuntungan di atas deposito, apalagi jika Anda mampu untuk memilih produk reksadana pasar uang yang memiliki kinerja terbaik.
2. Investasi sangat terjangkau
Untuk menempatkan uang di deposito, Anda harus minimal mempunyai uang Rp5 juta, di bawah itu tidak akan diterima oleh bank. Itu pun bunganya paling rendah. Supaya bunganya lumayan, Anda harus menaruh uang Rp50 juta keatas.
Hal itu tentu sangat memberatkan bagi sebagian besar pemodal. Padahal di Reksadana, Anda cukup mulai dari Rp100 ribu saja sudah bisa berinvestasi di sana. Dan tidak ada perbedaan return antara yang menempatkan Rp100.000 dan Rp 5 juta, artinya secara persentase hasilnya akan sama. Jadi, akses investasi di Reksadana sangat terjangkau, dan bisa untuk semua kalangan.
3. Pencairan dana bebas
Pencairan deposito yang dilakukan sebelum waktu jatuh tempo biasanya akan dikenakan denda 2 persen dari pokok. Sementara di Reksadana, kapan pun dana bisa ditarik dan tidak ada dendanya. Gratis biaya pencairan di reksadana.
Proses pencairan reksadana juga terbilang sangat mudah. Apalagi di zaman serba canggih seperti saat ini, Anda bisa melakukannya secara online, Tidak perlu lagi repot-repot datang ke kantor cabang bank.
4. Jangka Waktu Fleksibel
Di deposito, Anda harus mempertimbangkan dengan baik – baik, berapa lama uang hendak ditempatkan. Karena alasannya: pertama, pencairan dipercepat kena denda; kedua, bunga deposito dipengaruhi lama penempatan.
Salah menghitung jangka waktu deposito, Anda bisa rugi karena denda atau mendapatkan bunga yang lebih kecil.
Reksadana pasar uang tidak menjatuhkan denda untuk pencairan dipercepat dan memberlakukan bunga sama untuk semua jangka waktu.
Waktu investasi akan menjadi sangat fleksibel di reksadana pasar uang. Mau investasi 1 hari bisa, mau investasi 10 hari bisa, dengan menerima return yang sama. Mau dicairkan tiba-tiba karena kebutuhan mendadak juga tidak masalah karena tidak ada denda.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.