Bareksa.com - Pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan reksadana masih lebih baik ketimbang Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG). Hingga 9 Agustus 2019, saat IHSG secara year to date hanya naik 1,41 persen ke level 6.282,13, dana kelolaan reksadana melonjak 6,41 persen.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana naik menjadi Rp537,79 triliun dari posisi akhir tahun 2018 Rp505,39 triliun. Seiring kenaikan dana kelolaan, jumlah investor reksadana juga melonjak signifikan.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor reksadana per 9 Agustus 2019 mencapai 1.396.831 atau melonjak 40,31 persen dibandingkan akhir 2018 yang sebanyak 995.510 SID.
Menurut OJK, beberapa faktor domestik yang turut memberikan pengaruh terhadap pasar modal antara lain pemilihan presiden Republik Indonesia yang berjalan kondusif, tingkat inflasi yang stabil, tercatat di bulan Juni di level 2,5 persen (YtD) atau 3,28 persen (YoY), meskipun neraca perdagangan Indonesia secara YtD per Juni masih tercatat defisit US$1,93 miliar.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan berada di angka 5,2 persen (turun dari target awal 5,3 persen). Di sisi lain, Standard & Poor’s (S&P) meningkatkan sovereign credit rating pemerintah dari BBB-/outlook stabil menjadi BBB/outlook stabil. Ada juga penurunan BI-7 days Reverse Repo Rate Bank Indonesia 0,25 persen menjadi 5,75 persen.
Daftar 10 Besar MI Kenaikan AUM Tertinggi YoY (aset di atas Rp1 Triliun)
Per Juli 2019, PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menjadi MI dengan AUM tertinggi, yakni Rp43,8 Triliun, diikuti oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen atau Batavia Prosperindo dengan dana kelolaan Rp42,78 triliun.
Adapun di peringkat ketiga ditempati oleh PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia dengan AUM Rp42,32 triliun.
Bareksa mencoba melihat kenaikan dana kelolaan (AUM) yang tertinggi sejak Juli 2018 dengan aset minimal Rp1 triliun di bulan Juli 2019.
Sumber : Bareksa.com
PT Shinhan Asset Management Indonesia menjadi MI dengan pertumbuhan AUM tertinggi saat ini dengan growth mencapai 187 persen dibanding Juli 2018. Sehingga total AUM Shinhan saat ini Rp1,28 triliun.
Diikuti oleh PT Nusadana Investama Indonesia dengan growth AUM YoY mencapai139 persen, dengan dana kelolaan Rp1,23 triliun. Adapun di peringkat ketiga ditempati oleh PT Emco Asset Management dengan growth AUM YoY mencapai 108,8 persen, dengan dana kelolaan menjadi Rp6,57 triliun per Juli 2019.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.