BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Membandingkan Investasi di Reksadana Pasar Uang dan Menabung di Bank

Bareksa24 Juli 2019
Tags:
Membandingkan Investasi di Reksadana Pasar Uang dan Menabung di Bank
Sejumlah masyarakat menarik uang tunai di mesin ATM bank, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sebelum menabung, nasabah perlu tahu bahwa bank-bank mengenakan biaya-biaya kepada nasabah

Bareksa.com - Hampir setiap orang dewasa pastinya sudah memiliki tabungan di bank, entah untuk kegiatan transaksi keuangan, urusan bisnis, tempat untuk menerima gaji, atau pun untuk menabung.

Namun di sisi lain ada hal yang semestinya diperhatikan, menabung di bank bukan semata perihal menaruh sejumlah dana di dalam rekening. Sebelum menabung, nasabah perlu tahu bahwa bank-bank mengenakan biaya-biaya kepada nasabah, baik yang sifatnya rutin atau tidak rutin. Beberapa di antaranya yaitu :

Biaya administrasi bulanan

Promo Terbaru di Bareksa

Selama menabung di bank, saldo pada tabungan Anda akan ditarik untuk biaya administrasi bulanan. Besarannya tiap bank berbeda-beda. Misalnya, Bank Mandiri mengenakan biaya administrasi sebesar Rp12.500 setiap bulan. Hal itu berlaku untuk semua jenis tabungan (silver, gold dan platinum).

Untuk pertama kali pembuatan ATM juga dikenakan biaya administrasi berdasarkan jenis kartu. Di Bank Mandiri, untuk tabungan silver dan gold dibutuhkan biaya Rp4.500 dan Rp8.500 untuk tabungan platinum.

Administrasi penarikan di teller

Sejumlah bank mengenakan biaya administrasi penarikan di teller. Biasanya petugas bank akan menanyakan lebih dulu mau dibayar menggunakan saldo pada tabungan atau tunai.

Di Bank Mandiri, biaya administrasi penarikan di teller tergantung kebijakan masing-masing kantor cabang. Ada kantor cabang yang menarik biaya, ada yang tidak.

Denda di bawah saldo minimum per bulan

Selain itu, setiap bulannya bank juga akan mengenakan denda jika saldo tabungan berada di bawah saldo minimum yang ditentukan. Bank Mandiri mengenakan biaya Rp5.000 setiap bulan bila saldo tabungan di bawah Rp100.000. Denda akan terus ditarik bila di bulan berikutnya masih di bawah saldo minimum.

Biaya tutup rekening

Untuk menutup rekening yang dimiliki, nasabah juga harus membayar biaya administrasi. Bank Mandiri mengenakan biaya Rp50.000 untuk tiap penutupan akun.

Biaya pergantian buku tabungan karena rusak

Bank Mandiri mengenakan biaya pergantian buku tabungan yang rusak sebesar Rp15.000. Dengan membawa kartu Mandiri Debit, KTP dan buku tabungan.

Biaya transfer beda bank

Biasanya, biaya transfer berbeda bank mulai Rp6.500. Perbedaan biaya bila Anda mentransfer via kliring yang lebih murah yakni Rp5.000.

Penarikan melalui ATM

Penarikan tunai melalui ATM juga terkena biaya. Hanya saja, biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan penarikan melalui teller. Besaran biaya penarikan melalui ATM setiap bank juga berbeda, tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Bank Mandiri tidak mengenakan biaya penarikan ATM bila penarikan uang dilakukan di ATM Mandiri.

Nah, itulah beberapa biaya yang biasa dikenakan bank kepada para nasabahnya. Sadar atau pun tidak sadar, ternyata cukup banyak juga saldo yang dipotong bank kepada para nasabahnya yang menyimpan uang.

Daripada menyimpan uang terlalu banyak di bank, ada baiknya Anda mulai mempertimbangkan instrumen keuangan lain sebagai sarana Anda dalam menyimpan uang, salah satunya Anda bisa mencoba menempatkan dana Anda di reksadana pasar uang.

Berinvestasi di reksadana pasar uang, selain Anda mendapatkan likuiditas yang tinggi, Anda juga akan mendapatkan imbal hasil yang lebih kompetitif dibandingkan dengan imbal hasil bersih dari deposito yang merupakan produk perbankan.

Illustration
Sumber: Bareksa

Berdasarkan data reksadana pasar uang di Bareksa, 5 produk tertinggi memberikan imbal hasil berkisar 6,66 hingga 6,92 persen dalam setahun terakhir, atau dengan rata-rata 6,76 persen. Angka tersebut sudah merupakan imbal hasil bersih yang akan didapat investor.

Bandingkan dengan suku bunga deposito rata-rata yang per tanggal 22 Juli 2019 berada di level 6,06 persen (sumber: Kontan), yang masih dipotong pajak bunga deposito 20 persen, maka imbal hasil bersihnya hanya sekitar 4,85 persen.

Sekadar informasi, reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dan instrumen obligasi dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.

Tujuan dari reksadana pasar uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan dengan reksadana jenis lainnya, sehingga instrumen ini sangat cocok bagi Anda yang tidak menyukai risiko (risk averter).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua