Antara Investasi di Deposito dan Reksadana, Perhatikan Empat Hal Ini
Ada beberapa kekurangan menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito di bank
Ada beberapa kekurangan menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito di bank
Bareksa.com - Peribahasa “hemat pangkal kaya” sudah sering kita dengar sejak saat masih bersekolah. Orang tua Anda juga pasti mengajarkan hal yang sama, jika ingin cepat kaya, berhematlah dan tabunglah uang Anda.
Dan sekarang memiliki tabungan dan deposito atau setidaknya akun di sebuah bank menjadi kewajiban. Untuk membayar listrik, tagihan kartu kredit, menerima penghasilan gaji setiap bulannya, hampir segala aktivitas finansial kita berlangsung di bank.
Karena itu, menabung di bank menjadi pilihan teraman dan ternyaman. Anda cukup memasukkan uang ke akun Anda, dan selama Anda tidak menghilangkan ATM atau dokumen lainnya, uang Anda dipastikan aman di bank.
Promo Terbaru di Bareksa
Anda juga akan mendapatkan bunga setiap bulannya yang sedikit demi sedikit akan menambah jumlah saldo. Simpel dan mudah, bukan?
Tapi di balik semua kelebihan ini, ada beberapa kekurangan menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito di bank. Berikut diantaranya :
1. Bunga VS Biaya
Ya, memang Anda akan mendapatkan bunga setiap bulan, tapi kemudian ada potongan pajak, biaya administrasi, belum lagi biaya transfer yang otomatis akan mengurangi laba yang Anda dapatkan dari bunga.
Biaya-biaya tambahan yang dibebankan kepada akun Anda mengakibatkan bunga yang Anda dapatkan sangatlah kecil, bahkan kemungkinan besar bunga yang Anda dapatkan malah lebih kecil dibandingkan biaya untuk akun tersebut.
Selain itu, banyak bank yang menerapkan saldo minimum pada setiap akun yang dibuka, dan jika uang Anda berada di bawah limit saldo minimum, bank akan memberikan denda tambahan kepada Anda.
2. Godaan ATM
Hal ini yang sering membuat orang-orang kebablasan, kemudahan menarik uang melalui ATM bisa bikin Anda kalap, terutama jika Anda termasuk orang yang impulsif.
Belanja di mal tinggal gesek kartu ATM, lalu ketika sampai di rumah Anda baru tersadar bahwa uang untuk bayar tagihan listrik terpakai buat belanja baju baru!
3. Melewatkan Peluang
Jangan Anda hanya mendiamkan uang di bank, atau Anda akan melewatkan berbagai peluang finansial yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan hanya menempatkan uang Anda di produk tabungan dan deposito bank.
Investasikan uang Anda dalam bentuk investasi yang berbeda, dan jika memungkinkan, bagilah tabungan dan deposito Anda dalam beberapa jenis investasi berbeda untuk memaksimalkan potensi keuntungan Anda.
Ada banyak sekali kesempatan investasi di Indonesia, mulai dari yang konvensional seperti saham, obligasi, dan reksadana.
Banyak orang masih berpikir bahwa menabung saja sudah cukup untuk menjamin masa depan mereka. Padahal memiliki tabungan atau deposito saja tidak sama dengan kesuksesan finansial.
Jika Anda hanya menyimpan uang Anda dalam bentuk tabungan atau deposito, dalam waktu 15 tahun ke depan, nilainya akan semakin berkurang akibat pengaruh inflasi. Ingin jaminan kehidupan masa depan yang lebih baik?
Gunakan modal Anda untuk berinvestasi. Ingatlah, semakin banyak aset yang Anda miliki, semakin banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
4. Investasi Reksadana
Berbicara mengenai investasi reksadana, saat ini kita sudah bisa memulai investasi reksadana dengan modal yang sangat minim, yaitu Rp100.000. Perlu diingat, hal terpenting dari sebuah investasi adalah konsistensi, bukan seberapa besar modal awal yang ada.
Sebagai contoh, andaikan kita mampu untuk menyisihkan uang Rp200.000 setiap bulannya selama 5 tahun untuk diinvestasikan ke dalam reksadana saham, akan seperti apa hasilnya?
Sumber: Bareksa
Sebagai gambaran, kinerja reksadana saham dalam 10 tahun terakhir menunjukkan hasil sangat memuaskan. Berdasarkan data reksadana saham yang dijual di Bareksa, 5 produk reksadana saham dengan return tertinggi jika dirata-ratakan memberikan return 155,33 persen dalam 10 tahun terakhir atau 15,53 persen per tahun.
Jika kita asumsikan return tersebut untuk investasi reksadana saham Rp200.000 per bulan untuk 10 tahun ke depan, maka hasilnya akan tampak sebagai berikut :
Sumber: Bareksa
Dengan menggunakan Kalkulator Investasi Bareksa, maka uang Rp200.000 per bulan yang rutin ditabung di reksadana selama 10 tahun, nilainya terkumpul menjadi Rp55,92juta. Nilai yang cukup besar untuk tambahan berbagai kebutuhan di masa yang akan datang. Tertarik untuk mencoba?
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang minimal 80 persen isi portofolionya adalah instrumen aset saham. Reksadana jenis ini cocok untuk tujuan jangka panjang (di atas 5 tahun) dan bagi investor yang bertipikal tinggi (risk taker) dalam menghadapi risiko.
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.