Bareksa.com - Membaiknya kondisi politik pasca pemilihan umum (Pemilu) di dalam negeri ditandai dengan pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto membawa sentimen positif bagi bursa saham.
Sentimen tersebut juga menopang kinerja emiten PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang merupakan anggota indeks IDX30. Keduanya kembali mencetak rekor kenaikan saham.
Pada penutupan pasar perdagangan kemarin (15/7), saham BBCA berada di level 30.525 atau naik 1,58 persen dari penutupan hari sebelumnya. Sedangkan, saham BBRI berada di level 4.530 naik 0,44 persen dari penutupan hari sebelumnya.
Sekadar mengingatkan, saham Bank BRI pernah mengalami dua kali pemecahan saham (stock split), yaitu pada Januari 2011 dan November 2017, masing-masing dengan rasio satu banding lima (1:5). Alhasil keduanya menjadi emiten dengan kapitalisasi terbesar saat ini di Indonesia. Berikut rinciannya :
Daftar Top 10 Market Cap di Bursa Efek Indonesia
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Kedua saham tersebut jika dijumlahkan mempunyai nilai kapitalisasi mencapai Rp1.298 Triliun atau setara dengan 17,6 persen total market cap IHSG senilai Rp7.356 triliun.
Reksa dana Indeks Avrist IDX30 Ikut Melesat
Positifnya pergerakan IHSG turut mengerek kinerja reksadana, termasuk reksadana yang berjenis Indeks & ETF.
Berdasarkan data Bareksa, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 menjadi reksadana jenis Indeks & ETF yang mencatatkan kenaikan hingga 1,04 persen, lebih tinggi dari penutupan IHSG yang menguat 0,7 persen menjadi 6.418.
Kenaikan tersebut sangat wajar mengingat komposisi dalam Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 merupakan saham-saham blue chips yang kemarin memang mencatatkan kenaikan cukup signifikan.
Daftar Saham di Indeks Avrist IDX30 dan Kenaikannya
• PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (2,39 persen)
• PT Astra International Tbk (-0,34 persen)
• PT Bank Mandiri Tbk (0,93 persen)
• PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (0,44 persen)
• PT Bank Central Asia Tbk (1,58 persen)
Sumber: Bareksa
Sejak awal tahun, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 bergerak cukup atraktif dengan mampu mencatatkan kenaikan 5,67 persen secara year to date (YtD).
Reksadana yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management ini, hingga Mei 2019 memiliki total dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp68,27 miliar.
Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 bertujuan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi saham besar, likuiditas tinggi,dan kondisi keuangan yang baik, yang masuk ke dalam Indeks IDX30 serta memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks IDX30.
Sebagai informasi, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana yang diluncurkan sejak 18 Desember 2017 ini bekerja sama dengan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.