Membandingkan Kinerja Dana Pensiun dengan Indeks Reksadana, Siapa Unggul?
Portfolio investasi dana pension umumnya didominasi oleh surat berharga
Portfolio investasi dana pension umumnya didominasi oleh surat berharga
Bareksa.com - Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang memasok atau memenuhi janji manfaat pensiun. Dana pensiun di Indonesia diatur dalam undang-undang no. 11 tahun 1992 mengenai Dana Pensiun.
Menurut undang-undang, dana pensiun di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu dana pensiun pemberi kerja (DPPK), dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dan dana pensiun berdasarkan keuntungan (DPBK).
Dana pensiun terbagi atas 3 jenis, yakni dana pensiun manfaat pasti (DPPK PPMP), dana pensiun iuran pasti (DPPK PPIP), dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan data OJK per April 2019, industri dana pensiun secara umum terus mencatatkan return on investment (ROI). Berikut detail data year to date :
Sumber : OJK
Secara umum, ROI dana pensiun dalam 4 bulan mempunyai return 2,51 persen. Adapun DPPK PPMP menjadi juara dengan return 2,56 persen, diikuti oleh DPLK dan DPPK PPIP dengan masing-masing return 2,51 persen dan 2,3 persen.
Bagaimana Perbandingan Kinerja Dana Pensiun dan Reksadana?
Berdasarkan data Bareksa per 30 April 2019, semua jenis indeks reksadana berhasil mencatatkan kinerja positif dalam periode 4 bulan pertama di 2019.
Indeks reksadana campuran menjadi juara dengan return tertinggi yakni 4,27 persen. Sedangkan, di urutan kedua diraih oleh indeks reksadana pendapatan tetap 2,89 persen.
Selanjutnya di urutan ketiga ditempati reksadana saham return 2,3 persen dan terakhir return indeks reksadana pasar uang 1,62 persen.
Sumber : Bareksa.com
Sehingga dapat disimpulkan jika performa dana pensiun sejalan dengan indeks reksadana pendapatan tetap. Hal ini terbilang wajar, sebab mayoritas portfolio dana pensiun pada umumnya didominasi oleh surat berharga.
Strategi tersebut dinilai sesuai dengan risk profile dan karakteristik dana pensiun yang cenderung moderat dengan risiko yang terukur.
Proyeksi Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Jika Suku Bunga Turun
Menurut analisis Bareksa, penurunan suku bunga di Indonesia akan sangat tergantung kepada pergerakan rupiah. Karena defisit neraca berjalan Indonesia masih bergantung kepada arus modal asing untuk untuk mendanai defisit.
Guna menarik dana asing akan tergantung pada suku bunga yang diberikan dan perkiraan depresiasi rupiah. Sehingga kestabilan rupiah akan menentukan kenyamanan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga pada Juli mendatang.
Jika BI mempertahankan tingkat suku bunga di level 6 persen hingga akhir tahun, maka kinerja reksadana pendapatan tetap diprediksi bisa tumbuh 8-9 persen tahun ini.
Sementara, jika BI menurunkan suku bunga di level 5,5 persen maka return reksadana pendapatan tetap diprediksi bisa tumbuh 9-10 persen. Serta jika BI ekstrem menurunkan suku bunga hingga jadi 5 persen, maka kinerja reksadana pendapatan tetap bisa tumbuh di atas 10 persen.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.