Mengenal 6 Organisasi Pengelola Industri Reksadana

Bareksa • 20 Jun 2019

an image
Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Prihatmo Hari M berbincang dengan wartawan mengenai perkembangan industri reksadana di Jakarta, Selasa (22/1/2019). (Issa Almawadi/Bareksa)

Organisasi ini dibentuk untuk memajukan industri reksadana

Bareksa.com - Industri reksadana ternyata memiliki banyak organisasi yang mendorong dan memfasilitasi pertumbuhan industri reksadana. Sekurangnya ada enam organisasi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memiliki fokus untuk memajukan industri reksadana.

1. Dewan Asosiasi dan Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia

Organisasi menaungi seluruh asosiasi reksadana di Indonesia. Kantor organisasi ini berada di Gedung Artha Graha, Jenderal Sudirman, Jakarta.

2. Asosiasi Bank Agen Penjual Efek Reksadana Indonesia (ABAPERDI)

ABAPERDI adalah organisasi yang mewadahi bank-bank yang berperan sebagai agen penjual reksadana. Organisasi ini didirikan pada 26 Februari 2014 dan berkantor di Wisma Mandiri, Jakarta.

3. Asosiasi Bank Kustodian Indonesia

Asosiasi ini merupakan kumpulan bank-bank kustodian reksadana seperti BCA, Bank Mandiri dan bank-bank lainnya. Asosiasi ini berlokasi di Menara Global, Gatot Subroto, Jakarta.

4. Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWMII)

PWMII adalah asosiasi yang mendapat pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mewadahi pemegang izin perseorangan/individu Wakil Manajer Investasi (WMI).

Saat ini, pengurus PWMII terdiri dari Prihatmo Hari Mulyanto sebagai ketua umum, Direktur PT Principal Asset Management Mauldy Makmur sebagai sekretaris, Direktur PT Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komarudin sebagai bendahara dan tiga orang wakil.

5. Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII)

Berbeda dengan PWMII yang terdiri dari anggota individu, AMII berisikan perusahaan manajemen investasi. Saat ini, Edward Lubis yang merupakan direktur utama dari PT Bahana TCW Investment Management menjabat sebagai ketua umum.

6. Asosiasi Wakil Manajer Investasi Indonesia (AWMII)

Setali tiga uang dengan PWMII, AWMII juga berisikan para wakil manajer investasi. Asosiasi ini berlokasi di Gedung Artha Graha, Jakarta.

Kehadiran asosiasi dalam industri pengelolaan reksadana diharapkan bisa menjadi wadah bagi anggota untuk saling berinteraksi, berdiskusi dengan regulator, memfasilitasi sosialisasi jika ada peraturan baru kepada anggota, dan menyelenggarakan sertifikasi dan pelatihan.

Tahun ini, pertumbuhan dana kelolaan alias asset under management (AUM) industri reksadana Tanah Air memang belum maksimal. Terlebih setelah diterpa koreksi pasar saham dengan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencapai 5.826 atau di bawah 6.000.

Namun seiring pembalikan arah IHSG, AUM industri reksadana mulai membaik. Hingga Mei 2019, nilainya mencapai Rp508 triliun atau naik 0,14 persen dari posisi akhir tahun 2018 yang sebesar Rp507,3 triliun.

Catatan itu pun tidak lepas dari pantauan Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII). Ketua AMII Edward P. Lubis menjelaskan, penurunan pasar saham terjadi lebih karena adanya aksi ambil untung hingga sempat ke level 5.800-an.

“Tapi investor semakin bijak dan confident sehingga mulai kembali top up,” tutur Edward.

Faktor kepercayaan investor, kata Edward juga merupakan hasil dari upaya para manajer investasi dalam meningkatkan kepercayaan.

Edward juga berpendapat, AUM industri reksadana tahun ini cukup banyak mendapat pengaruh dari Pemilu dan perang dagang AS-China.

“Meskipun dampaknya memang lebih banyak dari perang dagang. Kalau Pemilu, jika sudah jelas pemilihan kabinetnya masih ada peluang tumbuh sehingga orang akan lihat suatu optimisme baru,” tambah dia.

Sampai akhir tahun nanti, Edward optimistis pertumbuhan AUM industri reksadana bisa berkisar belasan persen. Menurut Edward, pertumbuhan itu angka yang masih relatif wajar terlebih tahun ini sudah berjalan hampir setengah tahun.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.