Biar Tidak Bokek Setelah Lebaran, Siapkan Dana Cadangan di Reksadana

Bareksa • 03 Jun 2019

an image
Ilustrasi keluarga muslim sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri Lebaran dengan bersantap bersama makan ketupat dan opor setelah bersilahturahim dan bersalam-salaman

Sehingga kita masih berpeluang menyimpan dana jutaan

Bareksa.com - Idul Fitri adalah hari raya di mana umat Muslim kembali bersih. Namun, Idul Fitri juga seringkali membuat isi dompet kita ikut amblas. Pengeluaran mudik, membeli baju dan makanan, serta menyisipkan angpau untuk para keponakan cukup menguras kantong. Uang tunjangan hari raya (THR) tidak mencukupi, alias harus nombok.

Menurut prinsip perencanaan keuangan, kita perlu menyisihkan 10 persen penghasilan kita untuk ditabung dan diinvestasikan. Misalnya saja, kita sisihkan 5 persen dari penghasilan untuk ditabungkan dan 5 persen lainnya untuk diinvestasikan. Jadi, apabila kita memiliki penghasilan Rp4 juta per bulan, maka kita perlu mengalokasikan Rp200 ribu untuk ditabung dan Rp200 ribu lainnya untuk diinvestasikan.

Saat ini, kegiatan menabung dan berinvestasi dapat dilakukan sekaligus dengan menggunakan instrumen reksadana.Menyimpan uang di reksadana hampir sama seperti halnya menyimpan uang di bank, dapat ditarik kapan saja, meskipun diperlukan waktu antara 2-7 hari sejak perintah penjualan reksadana kemudian dana masuk ke rekening nasabah. 

Modal awal untuk menabung dan berinvestasi pada reksadana ini relatif sangat terjangkau karena bisa dimulai dari Rp100.000 saja. Lain halnya apabila menyimpan uang di deposito yang minimal dananya dibutuhkan hingga jutaan rupiah. 

Untuk menyimpan uang dengan tujuan jangka pendek seperti keperluan Lebaran ini, kita dianjurkan agar memilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap yang menghasilkan keuntungan (return), jauh lebih besar dibandingkan bunga deposito ataupun tabungan bank biasa.  

Dalam melihat seberapa besar keuntungan menabung pada reksadana pasar uang, mari kita ilustrasikan dengan menggunakan Simulator Reksadana Bareksa, berdasarkan data historikal nilai aktiva bersih per unit (NAB/unit) reksadana. 

Misalnya, apabila kita bisa menyisihkan uang Rp200.000 per bulan untuk menabung pada reksadana jenis pasar uang, Prospera Dana Lancar khusus sebagai dana keperluan lebaran selama satu tahun, maka uang tersebut bisa tumbuh 4,03 persen dari total investasi semula. Dari total dana yang terkumpul awal Rp2,6 juta, kini bertumbuh menjadi Rp2,7 juta. 

Hasil Simulasi Menabung di Reksadana

Sumber: Bareksa.com

Sebagai Informasi, produk  Prospera Dana Lancar ini merupakan salah satu reksadana pasar uang yang diperdagangkan di marketplace Reksadana Bareksa dengan memiliki kinerja yang terbaik. Untuk melihat produk reksadana terbaik lainnya,

Hasil itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga tabungan bank yang diasumsikan cuma 1 persen per tahun. Uang tadi hanya tumbuh menjadi Rp2,41 juta. Dan jangan sedih, hasil itu pun juga masih harus dipotong dengan biaya pajak bunga dan administrasi bank setiap bulannya.

Jadi, salah-salah uang yang dengan susah-payah kita kumpulkan dan lalu disimpan di tabungan bank itu ujungnya malah bisa tergerus. Apalagi, saat ini bunga tabungan bank terus merosot, dan cuma berada di kisaran 0,7 persen saja per tahun. 

Jadi, menabunglah di reksa dana untuk persiapan lebaran tahun depan, supaya kantong Anda tidak lagi bolong.

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.