Jangan Habiskan Dana THR, Sisihkan 50 Persen untuk Investasi Reksadana
Kini investasi tidak lagi membutuhkan uang yang banyak. Dengan Rp10.000, kita bisa berinvestasi di reksadana
Kini investasi tidak lagi membutuhkan uang yang banyak. Dengan Rp10.000, kita bisa berinvestasi di reksadana
Baresksa.com – Mengakhiri pekan kedua Ramadan 2019, para karyawan biasanya akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau pemberi kerja. Di tahun ini, ada kemungkinan dana THR dibayarkan bersamaan dengan gaji bulanan. Agar seusai Lebaran keuangan Anda tetap sehat, Anda harus mengatur THR dan gaji dengan tepat.
Bagaimana caranya? Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth, Ivan Jaya, memberikan tips mudah mengelola THR dan gaji yang datang di saat bersamaan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan dana THR dan gaji terlebih dahulu. Kemudian, buatlah anggaran dan skala prioritas dana THR dan gaji.
Menurut Ivan, idealnya dana THR yang digunakan untuk keperluan hari raya tidak dihabiskan seluruhnya, disarankan sekitar 20 - 50 persen dana THR bisa ditabung atau diinvestasikan. “Dalam pengelolaan THR, kebutuhan untuk hari raya harus diprioritaskan, seperti pembayaran zakat dan kebutuhan tradisi mudik,” kata Ivan, Jumat, 17 Mei 2019.
Promo Terbaru di Bareksa
Ivan menambahkan sisa dana THR juga bisa dimanfaatkan untuk membayar utang dan ditabung. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan pengeluaran tahunan seperti pembayaran PBB, pajak kendaraan, atau qurban. “Atau dana THR ini dapat juga diinvestasikan dan jangan diambil untuk kebutuhan masa depan," lanjut Ivan.
Setelah mengatur alokasi pengeluaran dana THR, yang harus dilakukan berikutnya adalah membuat alokasi pengeluaran gaji bulanan. Prioritaskan menabung atau berinvestasi terlebih dahulu sebesar 20-30 persen dari pendapatan bulanan, sisihkan 30 persen untuk membayar cicilan utang sekaligus untuk biaya entertainment/lifestyle, dan sisanya untuk kebutuhan hidup seperti membayar listrik dan membeli persediaan bahan makanan sebulan.
Ivan menegaskan, hal mendasar yang wajib dilakukan adalah selain membuat daftar prioritas, anggaran pengeluaran harus dicatat pada saat mendapatkan THR dan gaji bulanan, serta disiplin terhadap apa yang dianggarkan tersebut.
“Dengan mencatat segala pengeluaran untuk kebutuhan Lebaran tahun ini, kita bisa memiliki acuan untuk pengelolaan THR tahun berikutnya dan juga gaji bulanan,” ujar Ivan.
Sisihkan Dana Investasi
Ivan juga menyarankan agar masyarakat mulai terbiasa untuk menyisihkan dana investasi untuk memiliki masa depan yang aman “Save first then spend, not the other way around”. Sehingga, jika menerima dana bonus tidak serta-merta berhasrat untuk membeli kebutuhan konsumtif yang sifatnya hanya untuk kepuasan diri sementara.
Ivan menambahkan, sebisa mungkin pendapatan tahunan digunakan untuk pengeluaran tahunan dan pendapatan bulanan untuk pengeluaran bulanan. Idealnya, jumlah yang diinvestasikan adalah 50 persen dari dana THR. Namun, kini investasi tidak lagi membutuhkan uang yang banyak. Dengan Rp100 ribu, kita bisa berinvestasi di reksadana.
“Dan kita harus mengetahui instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko kita serta memberikan nilai tambah bagi kita, karena dana yang diinvestasikan akan berkembang lebih pesat daripada hanya menggunakan instrumen keuangan lain seperti tabungan. Instrumen investasi ini seperti obligasi negara (ORI), sukuk, atau reksadana yang kini sangat terjangkau,” jelas Ivan.
Tak hanya mulai Rp100.000, belum lama ini, PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) atau Mandiri Investasi mengelola reksadana terbaru Bareksa dan Tokopedia yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra. Reksadana jenis pasar uang syariah ini telah berjalan sejak sepekan terakhir dan mensyaratkan minimal pembelian hanya Rp10.000.
Reksadana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra bisa dibeli di Tokopedia dengan modal sangat terjangkau, hanya Rp10.000. Pembayaran untuk transaksi reksadana juga kini sangat mudah karena tersedia berbagai pilihan, mulai dari transfer bank, hingga menggunakan OVO Cash.
Keunggulan Tokopedia Reksa Dana adalah likuiditas, yang memungkinkan pencairan instan pada hari yang sama di waktu transaksi, atau disebut dengan T+0. Inovasi pertama di Indonesia ini juga berlaku untuk transaksi Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra.
Pengguna Tokopedia yang ingin membeli produk reksadana ini bisa dengan mudah membuka akun di Tokopedia Reksa Dana. Syaratnya, hanya melengkapi data melalui situs atau aplikasi Tokopedia untuk membuka akun di Bareksa.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.