Thanos Kalah di Avengers Endgame? Ini Cara Nabung Buat Beli Action Figure-nya

Bareksa.com - Setelah 11 tahun perjalanan dan memproduksi 21 film, Marvel Cinematic Studios akhirnya merilis film Avangers: Endgame, yang mulai tayang di bioskop hari ini. Meski jadwal tayang global resmi adalah 26 April, Indonesia dan beberapa negara lain bisa menikmati lebih awal mulai hari ini, Rabu 24 April 2019.

Avengers: Endgame akan menjawab sejumlah pertanyaan yang tersisa dari perjalanan para superhero melawan alien raksasa, Thanos, yang menghabiskan separuh isi semesta hanya dengan jentikan jari di film Avengers: Infinity War tahun lalu.

Dengan jentikan jari tersebut, tak cuma penduduk biasa yang mati, tetapi juga beberapa pahlawan super ikut menjadi debu. Mereka adalah Blackpanther, Winter Soldier, The Wasp, Scarlet Witch, Spiderman, Vision, dan lainnya. Serta, untuk pertama kalinya para pahlawan super yang tergabung dalam tim Avengers mengalami kekalahan.

Sutradara Russo bersaudara, yakni Anthony dan Joseph, sangat ketat sekali soal kerahasiaan film pamungkas para Avengers ini. Kabarnya, Captain America Cs bakal membalaskan dendam mereka ke Thanos, atas aksinya.

Bagaimana cara Iron Man dan Captain America mengalahkan Thanos kali ini? Apakah mereka sanggup mengalahkan Thanos dan bangkit dari kegagalannya? Hal itu adalah pertanyaan terbesar yang dinantikan para fans di Avengers: Endgame.

Action Figure Hot Toys Thanos

Bagi para penggemar film Marvel, selain suka menonton karya-karya film dari Marvel, kamu mungkin memiliki hobi untuk mengoleksi action figure dari berbagai karakter yang muncul di layar lebar. Tidak hanya karakter jagoan, tetapi sang antagonis juga patut dikoleksi. Terbaru, produsen mainan Hot Toys sudah membuka pemesanan untuk Marvel Avengers Endgame Thanos collectible action figure, yang bernomor seri MMS529.

Dibuat dengan terampil berdasarkan penampilan utama Thanos di Avengers: Endgame, sosok yang sangat detail ini tersedia dengan dua pahatan kepala, yang menampilkan ekspresi serius dan kemarahan Mad Titans dengan detail mirip aslinya dalam film.

Action figure ini juga menampilkan karakter berbasis tokoh film dengan tubuh berotot yang dirancang khusus menunjukkan tekstur dan tendon kulit yang terperinci. Kemudian, dilengkapi pelindung tubuh Thanos dengan detail langsing dan efek pelapukan, sarung tangan Infinity Gauntlet skala 1/6 dengan fungsi lampu LED dan pencocokan tangan yang dapat ditukar-pasang dengan semua enam Infinity Stones, helm yang bisa dipasang di kedua kepala, dan pedang berat berbilah ganda.

Tertarik untuk membeli action figure tersebut? Lantas berapa ya kira-kira harga yang dibanderol untuk 1 unitnya? Melansir situs toywiz.com, harga 1 unit action figure Thanos dibanderol US$414,99 atau sekitar Rp5,81 juta (asumsi kurs Rp14.000/US$).

Untuk saat ini, action figure Thanos belum tersedia karena hanya untuk pemesanan awal (preorder) saja. Berarti, kita masih punya waktu untuk mengumpulkan uang demi membeli karakter dengan skala 1:6 dari aslinya yang kemungkinan tersedia akhir 2020.

Simulasi Reksadana

Bagi kita yang ingin memiliki action figure tersebut dan bingung untuk memikirkan cara mengumpulkan uang, tentu ada caranya. Kita dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan cara rutin menginvestasikan uang ke produk investasi, yaitu reksadana pendapatan yang memberikan potensi imbal hasil (return) cukup menarik dengan risiko yang tidak terlalu besar.

Sumber: Bareksa

Mari kita gunakan simulasi Bareksa untuk menghitungnya. Simulasi ini menggunakan data historikal sebagai gambaran saja, meski tidak pasti menentukan hasil ke depannya.

Katakan kita mampu menyisihkan uang Rp140.000 setiap bulannya atau sekitar Rp4.700 per hari selama tiga tahun. Kemudian, uang tersebut secara rutin tiap bulan diinvestasikan ke dalam produk reksadana pendapatan tetap Prospera Obligasi Plus, yang dikelola oleh PT Prospera Asset Management.

Alhasil uang pokok yang berhasil kita kumpulkan selama tiga tahun (periode 22 April 2016-23 April 2019) sebesar Rp5,18 juta. Tidak sampai di situ, karena diinvestasikan di reksadana, uang kita berhasil tumbuh Rp668.718 (12,91 persen) dalam periode tersebut, sehingga totalnya menjadi Rp5,85 juta.

Sumber: Bareksa

Dengan demikian, uang yang berhasil kita simpan dan investasikan ke dalam reksadana pendapatan tetap telah mencukupi keinginan untuk membeli action figure Thanos.

Melihat simulasi tersebut, reksadana pendapatan tetap telah terbukti mampu memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu besar. Hasil investasi ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan hanya ditabung di celengan atau rekening bank saja.

Mengapa hasil investasi reksadana bisa tumbuh?

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Investasi pada reksadana pendapatan tetap disarankan untuk investor pasif, yakni investor yang tidak menerima risiko tinggi, terutama risiko fluktuasi NAB (nilai aset bersih) per unit. Investasi reksadana pendapatan tetap menguntungkan apabila dilakukan dalam jangka pendek hingga menengah (sekitar satu hingga tiga tahun).

Untuk kenyamanan berinvestasi, kita juga perlu memahami profil risiko kita sebagai investor.

Sebagai informasi, mayoritas reksadana di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.

(KA01/hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.