Capai Resolusi Keuangan di 2019 dengan Reksadana, Ini 8 Keunggulannya
Untuk perbaiki keuangan, jangan lakukan cara biasa dengan menabung di celengan atau rekening bank saja
Untuk perbaiki keuangan, jangan lakukan cara biasa dengan menabung di celengan atau rekening bank saja
Bareksa.com – Mengawali tahun 2019, kita ingin kondisi keuangan kita membaik, tapi tentunya tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, seperti hanya menabung di celengan atau di rekening bank saja.
Seiring perkembangan teknologi saat ini sudah banyak sekali platform investasi yang bisa diakses melalui perangkat digital seperti aplikasi di smartphone maupun laman website.
Berbicara tentang investasi, salah satu investasi yang cocok untuk investor pemula adalah reksadana. Jenis investasi ini pun kini sudah terdigitalisasi, jadi Anda tidak perlu repot-repot mendatangi bank atau sekuritas untuk membuat akun dan menyetorkan dana investasi Anda, cukup via smartphone Anda, sangat simple bukan?
Promo Terbaru di Bareksa
Sebelum memulai berinvestasi reksadana, pastinya Anda ingin tahu apa saja manfaat jika investasi reksadana kan? Tenang, Bareksa akan memaparkan beberapa manfaat jika Anda berinvestasi di reksadana.
1. Akses yang Mudah
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk berinvestasi reksadana.
Pertama, Anda bisa berinvestasi melalui bank penyedia reksadana, umumnya setiap bank ternama di Tanah Air menjual produk investasi reksadana.
Kedua, reksadana juga bisa ditransaksikan melalui agen penjual reksadana (APERD) seperti Bareksa yang telah mendapat izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain karena mudahnya akses transaksi di Bareksa, terdapat juga beberapa fitur analisis serta perbandingan untuk membantu mempermudah Anda menemukan jenis produk reksadana yang cocok.
Ketiga, reksadana juga diperdagangkan di berbagai e-commerce di Indonesia sebagai bentuk kerja sama antara perusahaan Manajer Investasi atau agen penjual dengan e-commerce, jadi sambil belanja online, bisa sekalian beli reksadana. Dalam hal ini, Bareksa telah menjalin kerja sama dengan beberapa e-commerce seperti Bukalapak dan Tokopedia.
2. Modal Minim
Jika Anda berpikiran investasi hanya bisa dilakukan oleh “orang berduit”, itu anggapan yang salah besar. Saat ini, Anda bisa berinvestasi reksadana mulai dengan Rp100.000 saja.
Bahkan untuk beberapa produk, Anda bisa mulai investasi dengan nominal pembelian minimal Rp10.000, terjangkau bukan? Jadi tidak ada alasan lagi buat Anda untuk tidak mulai mencoba jenis investasi reksadana.
3. Aman dan Transparan
Investasi reksadana dalam pengelolaannya terbilang aman karena dana investor disimpan oleh pihak yang bernama bank kustodian. Bank kustodian adalah bank umum yang telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bekerja sama dengan Manajer Investasi (MI) untuk mengurus administrasi dan menyimpan kekayaan reksadana.
Pada saat investor menyetorkan sejumlah uang untuk diinvestasikan di reksadana, uang tersebut tidak disetorkan ke rekening perusahaan Manajer Investasi, melainkan disetorkan ke rekening atas nama reksadana yang ada di bank kustodian.
Sedangkan dalam aspek transparansinya, pengelola reksadana wajib menerbitkan prospektus yang berisi semua informasi tentang reksadana, menerbitkan laporan bulanan kinerja reksadana, mengumumkan harga nilai aktiva bersih (NAB) per unit setiap hari di surat kabar, serta mengirimkan laporan bulanan saldo dan ringkasan transaksi reksadana kepada investor.
4. Diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sebagai salah satu produk investasi pasar modal, reksadana diatur secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap produk reksadana yang akan diterbitkan dan dipasarkan kepada investor telah terlebih dahulu dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari OJK. Jadi risiko penyalahgunaan dana nasabah akan semakin kecil terjadi.
5. Diversifikasi Aset
Dalam berinvestasi reksadana, investor tidak dapat memilih saham atau obligasi apa yang diinginkannya. Manajer Investasilah yang akan menentukan ke mana uang Anda akan diputar dan dialokasikan.
Manajer Investasi akan mengelola uang Anda di pasar saham, obligasi, serta efek lainnya seperti pasar uang menjadi suatu portofolio. Karena itu, dengan membeli satu produk reksadana saja, investor secara tidak langsung telah membeli beberapa efek/emiten sekaligus. Konsep inilah yang disebut dengan diversifikasi aset.
6. Insentif Pajak
Manfaat lain yang juga menguntungkan adalah hasil investasi reksadana bukan merupakan obyek pajak. Kenapa? Karena reksadana juga menjadi subyek pajak yang memiliki kewajiban perpajakan sesuai tarif yang berlaku.
Karena itu, segala aktivitas pengelolaan portofolio reksadana telah dikenakan pajak dan semua itu telah tercermin di dalam harga NAB per unit yang dihitung dan dilaporkan setiap hari.
7. Likuiditas Tinggi
Salah satu kelebihan reksadana lainnya adalah likuiditasnya yang tinggi. Artinya, investor dapat mencairkan reksadana dengan mudah dan cepat, setiap saat.
Dana hasil pencairan reksadana dapat diperoleh mulai dari T+1 sampai dengan maksimal T+7 sejak tanggal instruksi pencairan reksadana dilakukan, tergantung dari jenis reksadana yang dimiliki investor.
8. Imbal Hasil Menarik
Dari berbagai alasan yang telah disebutkan di atas, hal yang paling utama sebenarnya adalah potensi imbal hasil dari reksadana yang menarik dalam jangka panjang.
Tentunya, potensi imbal hasil tersebut berkaitan erat dengan jenis reksadana dan jangka waktu investasi yang dipilih, sehingga dapat menjadi alternatif dalam mempersiapkan masa pensiun, dana pendidikan dan berbagai rencana keuangan jangka panjang lainnya.
Sebagai informasi, mayoritas reksadana saham di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Jadi tunggu apalagi, awali tahun baru dengan kebiasaan baru untuk menabung. (hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.