Bareksa.com - Kebanyakan orang biasanya terburu-buru dan terlalu bersemangat dalam memulai segala sesuatu, termasuk dalam berinvestasi reksadana. Padahal, sifat ini kurang baik dan bisa menyebabkan hasil investasi kurang maksimal.
Kita pernah mendengar ada istilah yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang.” Ternyata omongan tersebut bermanfaat sekali saat kita aplikasikan dalam berinvestasi reksadana.
Tahukah Anda bahwa ternyata ada lebih dari 1.700 produk reksadana di Indonesia? Sementara di marketplace Bareksa sendiri, yang merupakan salah satu agen penjual reksadana (APERD) yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah tersedia 162 reksadana yang bisa dibeli dan dijual.
Dengan banyaknya serta bervariatifnya reksadana yang ada, terkadang kita menjadi bingung. Untuk memudahkan kita dalam menyeleksi atau memilihnya, salah satu caranya adalah dengan melihat prospektus reksadana dan fund fact sheet reksadana yang bersangkutan.
Apa Isi Prospektus Reksadana?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ternyata sudah mewajibkan calon investor reksadana untuk membaca dan memahami prospektus reksadana sebelum berinvestasi reksadana. Kalau kita ingat, kewajiban tersebut terdapat dalam formulir pembelian reksadana pertama kali (pasal telah membaca dan memahami reksadana). Jika kita membeli secara online, pasti ada kolom persetujuan seperti ini dan perlu kita beri tanda centang sebelum kita bisa melanjutkan transaksi.
Sumber: Bareksa
Lantas, apa saja yang terdapat dalam prospektus reksadana? Prospektus reksadana berisi mengenai hal-hal berikut ini:
♦ Informasi mengenai manajer investasi: berisi penjelasan mengenai perusahaan manajer investasi yang akan mengelola dana Anda.
♦ Informasi mengenai bank kustodian dan nomor rekening : berisi mengenai bank kustodian yang akan menyimpan uang Anda dan penjelasan mengenai nomor rekening.
♦ Informasi mengenai biaya reksadana : penjelasan mengenai biaya-biaya yang ada dalam sebuah reksadana, misal pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee), biaya pengalihan (switching fee), biaya autodebet (jika ada), biaya transfer dan lainnya.
♦ Informasi mengenai jenis dan kebijakan investasi reksadana : penjelasan mengenai jenis reksadana dan kebijakan perusahaan manajemen investasi dalam mengelola dana nasabah.
♦ Informasi mengenai risiko reksadana : penjelasan potensi risiko apa saja yang terdapat dalam investasi reksadana.
♦ Informasi mengenai kewajiban dan hak investor : informasi terkait dengan hak serta kewajiban investor. Contoh investor berhak mendapatkan surat konfirmasi transaksi, laporan bulanan, informasi harga NAB/up dan lain sebagainya.
♦ Penjelasan mengenai prospektus : prospektus pertama atau pembaruan.
Contoh Halaman Awal Prospektus
Sumber: Bareksa
Untuk mendapatkan dokumen prospektus, kita dapat memintanya kepada agen penjual, tenaga pemasaran (sales), download di website manajer investasi atau download di website Bareksa selaku agen penjual reksadana online.
Apa Isi Fund Fact Sheet Reksadana?
Selain prospektus, Anda juga perlu membaca fund fact sheet atau keterangan ringkas. Secara umum, fund fact sheet hanya 1 halaman yang berisi ringkasan terkait:
♦ Informasi jumlah dana kelolaan dan unit penyertaan. Anda dapat mengetahui Nilai Aktiva Bersih, Unit Penyertaan pada akhir bulan lalu. Biasanya fund fact sheet terlambat 1 bulan. Misal saat ini bulan Desember, maka fund fact sheet terbaru adalah fund fact sheet bulan November.
♦ Informasi harga dan kinerja reksadana, yang ditunjukkan dalam satuan waktu 1 bulan, 3 bulan, year to date (dari awal tahun sampai hari ini), 1 tahun, 3 tahun dan sejak penerbitan (since inception).
♦ Informasi pembanding kinerja atau performance benchmarking antara produk reksadana dengan suatu indeks. Contoh reksadana saham biasanya membandingkan kinerjanya dengan kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
♦ Informasi portofolio reksadana, yang berisi mengenai alokasi aset dalam portofolio.
♦ Informasi risiko, yang dinyatakan dalam analisis statistik antara lain seperti Standard Deviation dan Beta.
Contoh Fund Fact Sheet
Sumber: Bareksa
Biasanya tenaga pemasaran bank akan membawa brosur dan fund fact sheet untuk menawarkan produk reksadana. Jika Anda ingin mencari melalui online, Anda dapat mendownload di website manajer investasi atau download di website Bareksa selaku agen penjual reksadana online.
Prospektus dan fund fact sheet reksadana boleh disebut sebagai buku petunjuk atau manual book. Jangan meremehkan petunjuk ini karena berkaitan dengan dana yang akan kita investasikan. Pastikan produk reksadana yang kita pilih sesuai dengan tujuan keuangan dan tujuan investasi kita. Selamat mencoba.
Sebagai informasi, mayoritas reksadana saham di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100 ribu saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (KA01/hm)
***
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.