Bingung Mulai Investasi? Simak 3 Tips Reksadana untuk Pemula
Investasi reksadana bisa dilakukan dengan modal terjangkau dan mudah karena bisa online
Investasi reksadana bisa dilakukan dengan modal terjangkau dan mudah karena bisa online
Bareksa.com - Investasi adalah menyimpan uang dalam aset investasi dengan harapan nilainya akan naik di masa depan. Investasi lebih dari sekedar menabung, sehingga kita perlu memiliki aset investasi untuk kebutuhan di masa depan.
Bagi orang awam atau pemula, mendengar kata investasi itu kesannya sulit dan butuh modal besar. Padahal, bila kita sudah mengenal investasi, ada yang namanya investasi reksadana dengan modal terjangkau dan mudah karena bisa dibeli online melalui platform Bareksa.
Head of Ritel and Business Alliance Syailendra Capital, Agustinus Candra, memberikan tiga tips bagai orang awam atau calon investor yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, khususnya reksadana, yaitu profil risiko, tujuan investasi dan kemampuan keuangan. "Pertama, kenali dulu profil risiko," ujar Candra dalam wawancara bersama Bareksa melalui video conference 4 September 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Profil risiko, lanjutnya, adalah seberapa besar investor bisa menerima risiko dari investasi. Dari profil risiko ini, investor lalu bisa memilih produk investasi mana yang cocok dengan karakternya.
Misal investor pemula yang konservatif lebih ingin nilai investasinya tetap terjaga, bisa mencoba reksadana pasar uang atau surat berharga negara yang dijamin oleh pemerintah. Instrumen seperti reksadana pasar uang dan surat berharga negara imbal hasilnya stabil dan risikonya kecil.
Kemudian, untuk investor yang moderat, atau profil risiko sedang, bisa mencoba reksadana campuran. Atau membuat portofolionya terbagi dalam berbagai produk, misal reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran.
Lalu, investor dengan profil risiko tinggi cocok berinvestasi di reksadana saham atau langsung saham. "Dengan catatan, ada risiko pergerakan harga naik turun dalam jangka pendek sehingga reksadana saham atau saham cocok untuk jangka panjang."
Tips kedua, tentukan tujuan investasi karena ini berkaitan dengan jangka waktu atau time horizon investasi.
"Misal, bila tujuan investasi adalah ingin jalan-jalan dalam waktu 6 bulan lagi, tentu saja investasinya jangan di saham tetapi di reksadana pasar uang," kata Candra.
Bila tujuannya untuk membangun rumah dalam 7 tahun lagi, atau pensiun dalam 10 tahun lagi, investasi saham atau reksadana saham bisa jadi pilihan. Sebab, potensi imbal hasil dari reksadana saham lebih tinggi dalam waktu panjang.
Tips ketiga, sesuaikan investasi dengan kemampuan. "Maksudnya, perhitungkan dana investasi dari penghasilan bulanan setelah dikurangi dengan pengeluaran rutin. Jangan memaksakan diri, karena itu bisa mengganggu cashflow," jelasnya.
Contohnya, bila kita bisa investasi reksadana rutin Rp500.000 itu lebih baik dibandingkan dengan Rp2 juta tetapi akhirnya harus berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Porsi investasi dari gaji pun bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, bisa 10 persen, atau lebih besar lebih baik.
"Kita yang mengetahui kemampuan masing-masing," kata Candra.
Simulasi Investasi
Berdasarkan tiga tips investasi tersebut, kita bisa membuat simulasi investasi reksadana. Misalnya seseorang dengan gaji Rp10 juta per bulan bisa menyisihkan 10 persen gajinya untuk investasi atau Rp1 juta per bulan.
Investor ini memiliki tujuan keuangan untuk mempersiapkan dana pensiun 20 tahun lagi. Investor ini memiliki profil risiko tinggi, sehingga cocok berinvestasi di reksadana saham atau reksadana indeks saham.
Menurut data marketplace Bareksa, top 3 reksadana saham dengan return tertinggi dalam 10 tahun terakhir bisa tumbuh 70-81 persen, atau rata-rata 7,5 persen per tahun.
Sumber: Bareksa.com
Dengan asumsi return ini, kita bisa menggunakan kalkulator investasi Bareksa untuk menghitung hasil investasi dalam 20 tahun ke depan.
Bila investasi awal Rp1 juta dan investasi rutin bulanan Rp1 juta, dalam 20 tahun terkumpul dana pokok atau modal Rp241 juta. Dengan asumsi return 7,5 persen per tahun, bisa diperkirakan hasil investasi mencapai Rp558,16 juta pada September 2040.
Sumber: Bareksa.com
Sebagai catatan, simulasi dari kalkulator investasi ini hanya gambaran karena berdasarkan return dari data historis. Kenyataannya, hasil investasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari perhitungan tersebut bergantung pada kondisi pasar di masa depan.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.