Mau Investasi Tapi Masih Bingung? Ini Tips Memilih Produk Reksadana
Semakin bervariatifnya jenis produk reksadana membuat sebagian investor pemula bingung
Semakin bervariatifnya jenis produk reksadana membuat sebagian investor pemula bingung
Bareksa.com - Berinvestasi di pasar modal kini bukan lagi menjadi sebatas kebutuhan masyarakat, namun juga sudah mulai menjadi suatu gaya hidup. Perkembangan industri pasar modal, khususnya reksadana dalam beberapa waktu terakhir menjadi cerminan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia secara perlahan mulai meningkat.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja industri reksadana tahun ini cukup cemerlang. Jumlah produk reksadana per akhir November 2018 naik menjadi 2.029 produk dibandingkan akhir 2017 yang sebanyak 1.777 produk. Nilai aktiva bersih (NAB) industri reksadana pada November 2018 juga naik 9,2 persen menjadi Rp499,5 triliun dibandingkan Rp457,5 triliun di akhir 2017.
Adapun jumlah investor reksadana di Indonesia menurut data OJK per 16 November 2018, mencapai lebih dari 930.000 investor. Angka ini juga mengalami kenaikan 50,15 persen dibandingkan 619.380 investor per Desember 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang merupakan salah satu marketplace reksadana di Indonesia, turut mendorong pertumbuhan industri ini dengan menjangkau lebih banyak investor secara online. Bareksa mengumumkan telah berhasil mendapat 300.000 investor reksadana per 12 Desember 2018. Bila dibandingkan dengan industri, maka Bareksa memiliki pangsa pasar sekitar 32,2 persen dari industri reksadana di Indonesia.
Meskipun semakin banyak investor tertarik pada investasi reksadana, semakin bervariatifnya jenis produk reksadana membuat sebagian investor (khususnya pemula) menjadi bingung dalam memilih produk mana yang paling bagus. Jika boleh jujur, semua produk reksadana di Indonesia dan di luar negeri selalu memiliki potensi untung dan potensi rugi. Tidak ada reksadana yang paling bagus, tetapi yang ada adalah reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi dan rencana keuangan kita sebagai investor.
Berikut hal-hal yang dapat dilakukan saat memilih reksadana :
1. Identifikasi Tujuan Investasi
Berinvestasi tanpa tujuan adalah suatu hal yang kurang bijaksana. Investasi adalah sebuah alat atau cara untuk mencapai sesuatu. Nah pertanyaannya adalah MENGAPA kita harus berinvestasi? Kemungkinan jawaban-jawaban yang muncul adalah untuk persiapan dana hari tua, persiapan pendidikan anak, liburan, pesta pernikahan dan sebagainya.
Contoh: saya butuh dana untuk menyekolahkan anak sampai kuliah. Sekitar 15 tahun lagi saya memerlukan uang sebesar Rp200 juta untuk pendidikan anak saya di bangku kuliah. Produk investasi mana yang paling sesuai dengan tujuan investasi saya?
Jawabannya, reksadana adalah alat atau kendaraan yang akan membantu kita mewujudkan tujuan keuangan. Oleh sebab itu, pastikan kita menyesuaikan alat atau kendaraan dengan tujuan keuangan Anda. Misal jika kita memiliki tujuan jangka panjang, seperti 15 tahun lagi untuk biaya pendidikan anak, maka lebih sesuai jika menggunakan reksadana saham atau reksadana campuran.
2. Identifikasi Profil Risiko
Tahap selanjutnya adalah mengenali profil risiko kita. Sesuaikan alat investasi dengan profil risiko. Mengidentifikasi profil risiko adalah cara untuk mengetahui kondisi saat ini, karena akan menentukan jenis produk reksadana apa yang cocok untuk kita sesuai dengan tingkat toleransi kita terhadap risiko.
3. Mulai Memilih Reksadana
Setelah tujuan dan profil risiko anda ketahui, maka langkah selanjutnya adalah mulai memilih jenis reksadana yang sesuai dengan dua indikator tersebut di atas. Secara umum, terdapat empat jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
Secara sederhana, berikut perbedaan keempat jenis reksadana tersebut.
Di samping itu, pada saat proses pemilahan atau screening reksadana kita dapat mengecek dengan cara mengunduh prospektus atau meminta prospektus reksadana ke agen penjual. Kalau tidak mau repot, kita dapat mengecek ringkasan (summary) dari sebuah produk reksadana. Perusahaan manajer investasi biasanya sudah menyiapkan sebuah fund fact sheet yang bercerita tentang produk reksadananya dan kinerjanya.
Dalam sebuah fund fact sheet reksadana juga disebutkan biaya-biaya yang harus dibayarkan. Contoh, dalam fund fact sheet tersebut terdapat penjelasan biaya per unit NAV, minimum untuk investasi, redemption fee, switching fee, management fee, selling agent fee, bank kustodian.
Adapun beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kinerja reksadana adalah: Tujuan investasi produk reksadana, alokasi aset, isi keranjang portofolio reksadana, dan terakhir adalah performance produk reksadana yang bersangkutan.
Selain itu, lihat benchmarking (acuan) produk reksadana dengan suatu pembandingnya. Biasanya untuk produk reksadana saham dilakukan perbandingan dengan kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) maupun indeks reksadana yang bersangkutan.
Itulah beberapa langkah sederhana yang dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan memilih produk reksadana. Selamat mencoba.
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang ditujukan bagi calon investor yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang investasi, tetapi mempunyai keinginan untuk mengalami pertumbuhan uang melalui investasi.
Secara sederhana, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Jika Anda berinvestasi di reksadana, berarti Anda menitipkan uang pada pihak yang sudah mengerti cara mengelolanya agar uang Anda berkembang. (KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.