BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Naik 4,61 Persen Sepanjang November, 5 Reksadana Ini Juara Untung Tertinggi

04 Desember 2018
Tags:
IHSG Naik 4,61 Persen Sepanjang November, 5 Reksadana Ini Juara Untung Tertinggi
Ilustrasi investor pekerja karyawan pebisnis pria ras china berpakaian formal mengangkat dua jempol sambil tersenyum senang bahagia happy karena mendapat keuntungan investasi reksadana, saham, obligasi, surat utang

Return indeks reksadana saham 3,87 persen dan indeks reksadana saham syariah 2,95 persen MoM November

Bareksa.com - Pada periode 30 Oktober hingga 30 November 2018 (month on month/ MoM), sebanyak lima produk reksadana saham yang dapat dibeli di Bareksa mencatatkan tingkat pengembalian (return) investasi yang signifikan yakni antara 6,88 hingga 11,63 persen.

Perolehan lima produk tersebut mampu mengungguli (outperform) cukup jauh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 4,61 persen dalam periode yang sama.

Selain mengalahkan IHSG, kelima produk tersebut juga berhasil melampaui indeks acuannya, yakni indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah yang masing-masing mencatatkan return 3,87 persen dan 2,95 persen MoM pada November 2018.

Promo Terbaru di Bareksa

Satu perusahaan manajer investasi (MI) berhasil mewakilkan tiga produk reksana dana saham dengan return tertinggi MoM sepanjang November 2018. Perusahaan tersebut yakni PT Pratama Capital Asset Management.

Illustration

Illustration
Sumber: Bareksa

Berikut lima produk reksadana saham return tertinggi sepanjang November 2018 di Bareksa :

1. Semesta Dana Saham

Reksadana saham yang menjadi juara dengan return tertinggi periode November 2018 dibukukan oleh produk Semesta Dana Saham dengan return 11,63 persen. Produk yang diluncurkan pada 21 Maret 2014 tersebut, hingga Oktober 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp8,75 miliar.

Semesta Dana Saham bertujuan untuk memperoleh hasil investasi jangka panjang yang optimal dengan memanfaatkan investasi pada efek bersifat ekuitas yang memiliki fundamental yang baik, efek bersifat utang serta instrumen pasar uang dan/atau deposito berdasarkan riset yang mendalam dan strategi pengelolaan secara aktif.

Kebijakan investasi produk tersebut yaitu 80 persen hingga 100 persen dalam efek bersifat ekuitas, 0 persen hingga 20 persen dalam efek bersifat utang, dan 0 persen hingga 20 persen dalam instrumen pasar uang.

Berdasarkan fund fact sheet per Oktober 2018, terdapat lima saham yang menjadi top holdings dalam portofolio investasi reksadana saham tersebut :

• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (BMRI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk (TLKM)

Reksadana Semesta Dana Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000. Bank kustodian reksadana ini adalah PT Deutsche Bank AG.

2. Dana Pratama Ekuitas

Reksadana saham dengan return tertinggi kedua periode November 2018 dibukukan oleh produk Dana Pratama Ekuitas dengan return 9,94 persen. Produk yang diluncurkan pada 12 Februari 2004 tersebut, hingga Oktober 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp42,45 miliar.

Dana Pratama Ekuitas bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang optimal dan dapat memberikan pendapatan yang tinggi, yang diukur dengan perhitungan peningkatan nilai modal (capital gain) yang konsisten dari hasil pengelolaan yang konservatif dan prudent dengan pola investasi berjangka panjang.

Kebijakan investasi produk tersebut yaitu minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada efek ekuitas, serta minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang

Berdasarkan fund fact sheet per Oktober 2018, terdapat lima saham yang menjadi top holdings dalam portofolio investasi reksadana saham tersebut :

• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Reksadana Dana Pratama Ekuitas dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp500.000. Bank kustodian reksadana tersebut adalah PT Bank Deutsche Bank AG.

3. Pratama Saham

Reksadana saham dengan return tertinggi ketiga periode November 2018 dibukukan oleh produk Pratama Saham dengan return 9,7 persen. Produk yang diluncurkan pada 1 Mei 2006 tersebut, hingga Oktober 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp279,29 miliar.

Pratama Saham bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang optimal dan dapat memberikan pendapatan yang tinggi, yang diukur dengan perhitungan peningkatan nilai modal (capital gain) yang konsisten dari hasil pengelolaan yang konservatif dan prudent dengan pola investasi berjangka panjang.

Kebijakan investasi produk tersebut yaitu minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada efek bersifat ekuitas, serta minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang.

Berdasarkan fund fact sheet per Oktober 2018, terdapat lima saham yang menjadi top holdings dalam portofolio investasi reksadana saham tersebut :

• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Reksadana Pratama Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp500.000. Bank kustodian reksadana tersebut adalah PT Deutsche Bank AG.

4. BNI-AM Spring Inspiring Equity Fund

Reksadana saham dengan return tertinggi keempat periode November dibukukan oleh produk BNI-AM Spring Inspiring Equity Fund dengan return 7,29 persen. Produk yang diluncurkan pada 7 April 2014 tersebut, hingga Oktober 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp1,36 triliun.

BNI-AM Spring Inspiring Equity Fund bertujuan untuk memperoleh pertambahan nilai investasi yang optimal dengan melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang telah dijual dalam penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri untuk memperoleh capital gain dan dividen.

Kebijakan investasi produk tersebut yaitu minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada efek bersifat utang.

Berdasarkan fund fact sheet per Oktober 2018, terdapat lima saham yang menjadi top holdings dalam portofolio investasi reksadana saham tersebut :

• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
• PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Reksadana BNI-AM Spring Inspiring Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000. Bank kustodian reksadana ini adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

5. Pratama Syariah

Reksadana saham dengan return tertinggi kelima periode November dibukukan oleh produk Pratama Syariah dengan return 6,88 persen. Produk yang diluncurkan pada 10 Desember 2014 tersebut, hingga Oktober 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/ AUM) Rp47,61miliar.

Pratama Syariah bertujuan untuk memberikan pilihan bagi investor yang ingin berinvestasi pada produk reksadana dengan potensi pertumbuhan maksimal dalam jangka panjang, dengan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip syariah.

Kebijakan investasi produk tersebut yaitu minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas syariah, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Instrumen pasar uang syariah

Berdasarkan fund fact sheet per Oktober 2018, terdapat lima saham yang menjadi top holdings dalam portofolio investasi reksadana saham tersebut :

• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
• PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
• PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Reksadana Pratama Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp500.000. Bank kustodian reksadana tersebut adalah PT Deutsche Bank AG.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua