Bareksa.com - Pensiun merupakan kondisi akan dialami setiap orang. Hal tersebut merupakan kondisi di mana usia kita sudah tidak lagi produktif untuk bekerja secara normal.
Pensiun merupakan hal wajar dan tidak perlu ditakuti. Agar Anda dapat menikmati masa-masa pensiun dengan nyaman, maka harus mengetahui cara menyiapkan masa pensiun tersebut. Salah satunya kebutuhan dana ketika masa pensiun.
Semakin dini persiapan dana pensiun dilakukan, maka akan semakin besar pula hasil investasi dana pensiun tersebut. Anda tentu tidak mau bukan saat pensiun nanti hidup malah serba kekurangan serta membebani orang-orang terkasih?
Mengapa harus sedini mungkin untuk menyiapkan dana pensiun? Sebab siklus finansial kehidupan seseorang pada usia pensiun faktanya pendapatannya akan turun dibandingkan dengan saat usia produktif.
Karena itu, semakin dini kita menyiapkan dana pensiun tersebut, maka semakin panjang jangka waktunya, sehingga semakin ringan jumlah dana yang kita investasikan. Idealnya menyiapkan dana pensiun bisa dimulai sejak usia 25 tahun.
Namun kenyataannya, tidak banyak orang yang benar-benar telah menyiapkan kebutuhan keuangan untuk masa pensiunnya sejak dini. Kebanyakan mereka hanya menyediakan dana untuk kebutuhan-kebutuhan dalam jangka pendek.
Jika Anda termasuk salah satu dari mereka yang belum menyiapkan dana pensiun mungkin akan bertanya-tanya, apakah sudah terlambat untuk menyiapkan dana pensiun?
Tentu tidak ada kata terlambat untuk melakukan hal baik seperti menyiapkan dana pensiun ini. Yang terpenting saat ini adalah memilih instrumen investasi apa yang cocok untuk menempatkan dana Anda sehingga membuatnya bertumbuh dalam jangka panjang.
Reksadana saham mungkin adalah jawaban tepat. Sebab dalam jangka panjang reksadana saham telah terbukti mampu untuk menghasilkan imbal hasil (return) yang sangat menarik, serta mampu tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan inflasi.
Top 5 Reksadana Saham Return Tertinggi 5 Tahun (per 23 Oktober 2018)
Sumber: Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat lima produk reksadana saham terbaik dalam lima tahun terakhir yang dijual di marketplace Bareksa mampu memberikan return mulai 40 persen hingga 90 persen, menarik bukan?
Mari kita simulasikan jika Anda berinvestasi secara rutin di reksadana saham. Misalkan Anda saat ini berusia 30 tahun dapat menyisihkan uang secara rutin setidaknya Rp500 ribu per bulan, dan Anda ingin pensiun di usia 55 tahun.
Maka berapakah uang pensiun yang akan Anda dapatkan selama 20 tahun berinvestasi di reksadana saham dengan katakan return rata-rata 10 persen per tahun?
Sumber: Bareksa
Berdasarkan simulasi kalkulator investasi Bareksa, dapat dilihat bahwa Anda bisa mendapatkan uang pensiun hingga mencapai Rp669 juta dengan menyisihkan Rp500.000 dalam 25 tahun dengan imbal hasil 10 persen per tahun.
Nilai pokok tabungan dana pensiun Anda dalam 300 bulan dikalikan Rp500.000 adalah senilai Rp150 juta. Ditambah potensi imbal hasil atau keuntungan mencapai Rp519,3 juta, maka hasilnya bisa mencapai Rp669,3 juta. Jumlah yang cukup besar untuk mencukupi kebutuhan hidup Anda di hari tua nanti.
Nilai itu jauh lebih besar jika dibandingkan Anda tempatkan dana pensiun hanya di produk tabungan biasa di bank yang masih dipotong pajak. Sementara di reksadana bebas pajak.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa imbal hasil tersebut merupakan asumsi. Bisa jadi nilai imbal hasil yang akan Anda peroleh bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung kondisi pasar modal Indonesia.
Karena itu, disinilah pentingnya bagi kita menyiapkan dana pensiun sedini mungkin agar uang yang kita sisihkan untuk berinvestasi tidak terlalu besar. Namun di masa tua nanti hasilnya cukup besar karena kita telah berinvestasi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Semua kembali lagi kepada pilihan kita masing-masing mau sejak kapan untuk menyiapkan kebutuhan masa depan. Tertarik untuk mencoba?
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.