Bareksa.com – Sebanyak lima produk reksadana campuran yang tersedia di Bareksa, berhasil membukukan tingkat pengembalian investasi (return) 7 - 26 persen secara year to date (YtD) 24 Juli 2018.

Capaian return produk-produk tersebut melampaui pergerakan indeks reksadana campuran yang minus 3,93 persen YtD per 24 Juli 2018.

Empat perusahaan manajer investasi (MI) mewakili lima produk dengan return tertinggi YtD menjelang akhir Juli tahun ini. Keempat perusahaan itu adalah PT Archipelago Asset Management, PT Sinarmas Asset Management, PT Trimegah Asset Mangement dan PT Sucor Asset Management.

(Baca juga : Empat Tips Investasi Reksadana untuk Raih Keuntungan Maksimal)

Sinarmas Asset Management mewakilkan dua produknya dalam lima reksadana campuran yang tersedia di Bareksa dengan return tertinggi YtD per 24 Juli 2018. Sementara tiga manajer investasi lainnya berkontribusi satu produk.

Reksadana Campuran Return Tertinggi YtD per 24 Juli 2018

Sumber: Bareksa.com

Berikut ulasan profil lima produk reksadana campuran dengan return tertinggi yang tersedia di Bareksa tersebut dan apa saja isi portofilonya :

1. Archipelago Balance Fund

Reksadana campuran dengan return tertinggi dibukukan oleh produk Archipelago Balance Fund. Produk yang diterbitkan pada 11 Januari 2013 hingga Juni 2018 tersebut memiliki dana kelolaan (asset under management/ AUM) senilai Rp69,21 miliar.

Produk Archipelago Balance Fund memperoleh return 26,3 persen YtD per 24 Juli 2018. Return produk ini sejak diterbitkan pada 2013 adalah 61,39 persen.

Kebijakan investasi produk itu adalah minimum 1 - 79 persen untuk masing-masing efek bersifat ekuitas, utang dan instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Terdapat lima saham dalam portofilo reksadana tersebut, yakni saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri dan Perdagagnan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Produk Archipelago Balance Fund dapat dibeli di Bareksa dengan pembelian minimum awal sebesar Rp100 ribu. Bank kustodian produk tersebut adalah Bank DBS Indonesia.

Selengkapnya buka tautan ini.

2. Simas Satu

Produk reksadana campuran yang memperoleh return tertinggi kedua adalah Simas Satu. Produk reksadana milik Sinarmas Asset Management itu diterbitkan pada 15 Januari 2001 dan hingga Juni 2018 memiliki AUM Rp297,14 miliar.

Produk Simas Satu berhasil mencatatkan return 15,5 persen YtD 24 Juli 2018. Sementara sejak diterbitkan pada 2001, produk Simas Satu berhasil menghasilkan return 606,77 persen.

Kebijakan investasi produk itu adalah minimum 10 persen dan maksimum 79 persen pada efek ekuitas. Kemudian minimum 2 persen dan maksimum 79 persen untuk instrumen pasar uang dan efek pendapatan tetap.

Lima portofolio saham yang paling banyak dalam produk itu adalah saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimi Tbk (TKIM) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Investor dapat membeli produk Simas Satu di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

Selengkapnya baca tautan ini.

3. Sucorinvest Flexi Fund

Sucorinvest Flexi Fund adalah produk reksadana campuran milik Sucor Asset Management yang diluncurkan pada 6 Desember 2006. Hingga Juni 2018, total AUM produk ini mencapai Rp320,49 miliar.

Return Sucorinvest Flexi Fund YtD per 24 Juli 2018 sebesar 13,25 persen. Nilai keuntungan itu merupakan yang tertinggi ketiga untuk reksadana campuran yang tersedia di Bareksa. Sementara, sejak diluncurkan pada 2006 hingga saat ini return produk itu mencapai 343,5 persen.

Kebijakan investasi produk itu adalah minimum 5 persen dan maksimum 75 persen untuk efek ekuitas, surat utang serta instrumen pasar uang.

Lima portofolio terbesar dalam produk Sucorinvest Flexi Fund adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) serta surat utang koroprasi Indofood Suses Makmur VII Tahun 2014 dan obligasi subordinasi I Bank Permata Tahap I tahun 2012.

Investor dapat membeli produk Simas Satu di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

Info lebih lanjut baca tautan ini.

4. TRIM Kombinasi 2

TRIM Kombinasi 2 merupakan produk reksadana campuran yang dikelola Trimegah Asset Management. Sejak diluncurkan 10 November 2006 hingga Juni 2018, produk itu memiliki AUM Rp32,18 miliar.

TRIM Kombinasi 2 tercatat memperoleh return YtD per 24 Juli 2018 sebesar 10,99 persen. Produk itu memiliki return 135,77 persen sejak diluncurkan pada 2006.

Kebijakan investasinya adalah 30 – 75 persen dalam efek saham dan 20 - 50 persen dalam efek surat utang dan pasar uang. Lima saham dalam top holding portofolionya adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Investor dapat membeli produk reksadana TRIM Kominasi 2 di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

Selengkapnya baca tautan ini.

Simas Satu Prima

Satu lagi produk reksadana campuran milik Sinarmas Asset Management yang memperoleh return terbaik adalah Simas Satu Prima. Produk ini diluncurkan pada 18 Desember 2012 dan memiliki AUM per Juni 2018 senilai Rp70,1 miliar.

Simas Satu Prima memperoleh return 7,88 persen YtD per 24 Juli 2018. Sedangkan sejak diluncurkan 2012, produk tersebut memperoleh return 46,23 persen.

Kebijakan investasi Simas Satu Prima adalah minimum 5 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersiat ekuitas, surat utang, efek beragun aset dan pasar uang.

Top 5 holding portofolio dalam produk tersebut adalah saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Telekominkasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Investor dapat membeli produk Simas Satu Prima di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp200 ribu. Selengkapnya baca tautan ini.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.