Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace reksadana Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -0,02 persen
Indeks Reksadana Saham : -0,01 persen
Simas Saham Unggulan : 4,4 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,16 persen
Simas Syariah Unggulan : 5,58 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 0,05 persen
MNC Dana Kombinasi : 5,02 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,15 persen
Simas Syariah Berkembang : 3,18 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,03 persen
Ganesha Abadi : 1,39 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,02 persen
MNC Dana Syariah : 0,58 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,01 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,62 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,01 persen
Emco Barokah Syariah : 0,43 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 17 April 2018 menguat 0,01 persen ke level 6.285,76 Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp739 miliar. Benchmark obligasi pemerintah naik 0,33 persen ke level 6,61 persen.
Salah satu newcomer di reksadana pendapatan tetap yaitu Reksadana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia berhasil menjadi top return secara year-to-date. Produk dari Majoris AM ini mencetak return 2,68 persen.
Dalam fund fact sheet periode Maret 2018, top holdings dalam portofolionya adalah Surat Berharga Negara (SBN) PBS006, PBS011, PBS012, PBS014.
***
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.