Bareksa.com – Bagi sebagian investor, suasana awal tahun seperti saat ini dapat menjadi kesempatan untuk mulai berinvestasi di pasar keuangan. Khususnya bagi investor yang aktif memantau market timing dalam investasinya agar keuntungan yang didapat bisa maksimal.

Dalam strategi berdasarkan market timing ini, investor perlu memiliki mengetahui kapan waktunya untuk membeli aset keuangan dengan harga terendah dan menjualnya dengan harga tertinggi. Hal ini biasanya dapat dilihat dari data pergerakan aset keuangan di masa lampau. Meskipun cara ini tidak 100 persen akurat, kita dapat menggunakan data historikal ini untuk memprediksi pergerakan harga aset keuangan di masa depan.

Berdasakan data Bareksa, rata-rata return yang dihasilkan oleh aset keuangan seperti saham dan reksa dana saham yang cukup berfluktuasi tinggi di pasar keuangan menunjukkan hasil yang positif pada kuartal pertama dalam 5 tahun terakhir. Adapun rata-rata return yang dihasilkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks reksa dana saham pada kuartal pertama ini mencapai lebih dari 9 persen yakni dengan return masing-masing sebesar 9,86 persen dan 9,03 persen.

Bahkan hal tersebut tetap terjadi di saat pasar keuangan sedang menurun akibat perlambatan ekonomi seperti yang terjadi ada tahun 2013 dan 2015. IHSG hanya mencatatkan return 0,59 persen dan indeks reksa dana saham menghasilkan return minus 1,20 persen sepanjang tahun 2013. Sementara itu, di tahun 2015 IHSG dan indeks reksa dana saham mencatatkan return hingga lebih dari 10 persen. Hal tersebut tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel: Retun Kuartalan IHSG dan Indeks Reksa Dana Saham, Periode 2012-2016

Sumber: Bareksa.com

Melihat data historikal kuartal pertama yang menghasilkan return positif ini sejak 2012, tentunya dapat menjadi peluang bagi investor untuk meraup keuntungan dalam 3 bulan pertama di tahun ini khususnya pada aset seperti reksa dana saham. Pada periode ini potensi IHSG akan bertumbuh cukup besar yang mampu mendongkrak return reksa dana.

Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat sejumlah reksa dana saham yang menghasilkan return tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Setiap tahun di kuartal pertama, produk-produk ini mencatatkan return positif melebihi benchmark. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel: Return Kuartal Pertama Reksa Dana Saham Pada Marketplace Bareksa, Periode 5 Tahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan tabel di atas, reksa dana Dana Pratama Ekuitas dan Pratama Saham memiliki return rata-rata tertinggi dengan hasil 14,17 persen dan 16,63 persen di kuartal pertama dalam 5 tahun terakhir. Reksa Dana yang dikelola oleh PT Pratama Asset Management ini banyak menempatkan sebagian besar asetnya pada sektor keuangan dan infrastruktur hingga lebih dari 25 persen dari total aset reksa dana.

Kemudian return rata-rata kuartal pertama reksa dana MNC Dana Ekuitas dan Danareksa Mawar Konsumer 10 juga tercatat lebih besar besar dari benchmark dengan hasil 10,51 persen dan 9,97 persen. Selain menempatkan porsi yang cukup besar pada sektor keuangan, kedua reksa dana ini juga menjadikan sektor konsumsi sebagai pilihan aset dalam pengelolaan portofolio reksa dana.

Keempat reksa dana ini dapat menjadi pilihan investor dalam memilih produk reksa dana saham di awal tahun ini. Reksa dana saham ini memiliki risiko fluktuasi pasar yang cukup tinggi di pasar sehingga sebelum memulai berinvestasi pada produk ini, sebaiknya investor menyesuaikan dengan profil risiko serta tujuan investasi masing-masing. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.