Bareksa.com – Dalam sebulan terakhir, data Bareksa menunjukkan Cipta Dinamika salah memberikan imbal hasil (return) 4,83 persen dan menjadikannya salah satu reksa dana campuran yang memiliki keuntungan tertinggi. Di balik kemampuannya menghasilkan keuntungan yang besar, reksa dana ini ternyata memiliki risiko yang terendah.

Berdasarkan data Bareksa, produk yang dikelola oleh Ciptadana Asset Management ini ini hanya dapat dikalahkan oleh Sucorinvest Flexi Fund dalam sebulan terakhir. Yang menambah keunggulannya, Cipta Dinamika memiliki risiko setahun sebesar 0,022 persen, paling rendah di dalam daftar produk pencipta return terbesar sebulan terakhir. Daftar selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel: Daftar Reksa Dana dengan Return Tertinggi, Sebulan Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Risiko reksa dana yang tampak pada tabel di atas merupakan nilai dari nilai standar deviasi reksa dana. Sebagai informasi, standar deviasi ini adalah salah satu pengukuran dari keseluruhan risiko, baik risiko pasar maupun risiko portofolio pada reksa dana itu sendiri. Semakin kecil nilai standar deviasi berarti semakin kecil risiko pada reksa dana.

Pada tabel, reksa dana Cipta Dinamika memiliki risiko sebesar 0,0220 persen, lebih kecil dibandingkan dengan 5 reksa dana campuran lainnya yang juga mencetak return tertinggi dalam sebulan terakhir, Bahkan risiko reksa dana ini juga lebih kecil dari risiko pasar reksa dana campuran yang sekitar 0,0274.

Berdasarkan penelusuran isi fund fact sheet kelima reksa dana campuran diatas, ternyata reksa dana yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management ini yang memiliki proporsi saham dalam portofolio terkecil yakni sekitar 50 persen dari total aset. Kemudian 31 persen dan 19 persen sisa asetnya ditempatkan pada efek surat utang (obligasi) dan aset pasar uang.

Tabel: Data Proporsi Aset Reksa Dana Campuran, Periode Bulan September

Sumber: Bareksa.com

Alokasi aset yang kecil pada aset berisiko tinggi seperti saham, tentunya dapat menurunkan risiko portofolio reksa dana. Meski begitu, rupanya kenaikan harga saham-saham yang menjadi top holding reksa dana yang diluncurkan sejak Mei 2010 ini mampu menopang pertumbuhan return secara maksimal.

Adapun saham yang paling banyak dipegang dalam portofolio reksa dana ini meliputi saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), saham PT Petrosea Tbk. (PTRO), dan saham PT Cardig AERO Services Tbk. (CASS). Sementara itu, Sukuk Negara Ritel Seri SR-008 dan Obligasi I Express Trasindo Utama Tahun 2004 juga menjadi aset terbesar dari portofolio reksa dana Cipta Dinamika.

Harga Saham HRUM dan PTRO dalam dalam sebulan terakhir (periode 21 September-21 Oktober 2016) ini telah meningkat 62,38 persen dan 8,83 persen. Kedua saham ini termasuk ke dalam sektor pertambangan, yang juga menjadi sektor terbesar pada portofolio reksda dana dengan proporsi sebesar 12,92 persen dari seluruh total aset. Sektor saham pertambangan sendiri juga telah membukan return sebesar 11,30 persen di periode yang sama.

Grafik: Pergerakan 3 Saham Top Holding Portofolio Reksa Dana, Periode (21 September-21 Oktober 2016)

Sumber: Bareksa.com

Dalam hal ini, reksa dana Cipta Dinamika dapat menjadi salah satu alternatif pilihan produk investasi bagi investor berprofil risiko moderat--yang berani mentoleransi risiko untuk mengharapkan keuntungan yang lebih besar. Reksa dana ini juga cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dengan potensi return yang lebih besar dibandingkan hanya menempatkannya pada tabungan atau deposito. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.