Bareksa.com - Pada saat akan berinvestasi pada suatu reksa dana, investor diharuskan memahami produk yang akan diinvestasikan dengan membaca prospektus dan fund fact sheet. Prospektus adalah dokumen penting yang berisi keterangan lengkap tentang reksa dana tersebut. Bisa dikatakan prospektus seperti manual book reksa dana.
Pada prospektus dijelaskan semua keterbukaan informasi mengenai penawaran reksa dana, misalnya dasar hukum, pengelola, kebijakan investasi, risiko, tata cara transaksi, biaya dan informasi penting lainnya.
Beberapa poin penting yang wajib diketahui oleh investor apabila ingin memulai berinvestasi pada suatu reksa dana antara lain:
1. Informasi Bank Kustodian dan Nomor Rekening reksa dana
Informasi inilah yang membedakan reksa dana dengan investasi bodong. Biasanya nomor rekening dari suatu reksa dana atas nama reksa dana itu sendiri sehingga dana investor akan masuk ke reksa dana tersebut, bukan disetorkan ke perusahaan atau perorangan agen penjual.
Dengan demikian, dana tersebut tidak dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. (Baca juga: Di Reksa Dana Uang Anda Tidak Bisa Dibobol Manajer Investasi; Ada Brankasnya)
Rekening di reksa dana tidak hanya di satu bank kustodian saja, tapi juga bisa di beberapa bank lainnya sebagai penampung untuk memudahkan kegiatan transaksi. Namun biasanya rekening bank penampung ini tidak tercantum dalam prospektus, hanya diinformasikan dari perusahaan Manajer Investasinya langsung.
2. Biaya Reksa Dana
Investor perlu mengetahui biaya apa saja yang dikenakan apabila berinvestasi pada reksa dana sehingga dapat memaksimalkan investasinya. Biasanya biaya yang dibayarkan investor secara langsung adalah biaya traksaksi dari reksa dana itu sendiri.
Biaya transaksi tersebut yaitu biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee), biaya pengalihan (switching fee) dan biaya transfer proses traksaksi (jika ada). (Baca juga: Apa Saja Biaya-Biaya yang Ditanggung Investor pada Investasi Reksa Dana?)
3. Jenis dan Kebijakan Investasi Reksa Dana
Investor harus memahami jenis reksa dana apa yang akan diinvestasikan, apakah termasuk jenis reksa dana saham, pendapatan tetap, campuran atau jenis lainnya. Pada prospektus akan dijelaskan jenis reksa dana tersebut dan juga kebijakan investasinya. (Baca juga: Tentukan Reksa Dana yang Cocok dengan Return dan Risiko Tiap Jenisnya)
Informasi kebijakan investasi sifatnya sangat umum, misalnya untuk reksa dana saham adalah minimal 80 persen ditempatkan pada instrumen saham, apabila reksa dana pendapatan tetap minimal 80 persen ditempatkan pada instrumen obligasi, dan sebagainya.
4. Risiko Reksa Dana
Setiap investasi mengandung risiko, begitupula dengan reksa dana. Jenis risiko yang dihadapi oleh investor reksa dana antara lain risiko perubahan harga, risiko perubahan makro ekonomi, risiko likuiditas dan beberapa jenis risiko lainnya.
Risiko tersebut dapat menyebabkan penurunan nilai investasi pada reksa dana sehingga menjadi risiko yang harus dipahami oleh investor sebelum berinvestasi agar tidak panik ketika tiba-tiba harga reksa dana mengalami penurunan. (Baca juga: 3 Cara Minimalisasi Risiko Investasi Reksa Dana)
5. Informasi Mengenai Hak Investor
Investor perlu mengetahui apa saja haknya sebagai pembeli reksa dana. Hak seorang investor reksa dana biasanya adalah mendapatkan surat konfirmasi transaksi dan laporan bulanan transaksi, mendapatkan informasi mengenai harga atau nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksa dana, melakukan pembelian, penjualan dan pengalihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara meminta laporan keuangan dari Manajer Investasi yang mengelolanya bukan menjadi hak investor. Investor juga tidak dapat mengintervensi kebijakan pengelolaan yang dijalankan oleh Manajer Investasi.
Karena informasi penting dijelaskan secara lengkap dalam prospektus ini, bentuk prospektus cenderung agak tebal sehingga membuat sebagian investor malas membaca prospektus ini. Namun ternyata beberapa informasi penting ditampilkan pada halaman muka prospektus, sehingga investor dapat mengetahui informasi ini hanya dengan membaca halaman muka dari prospektus tersebut.
Gambar: Contoh Halaman Muka Prospektus Reksa Dana
Sumber: Bareksa.com
Informasi yang tertera pada halaman muka prospektus adalah nama reksa dana, izin dan legalitas, tujuan reksa dana, kebijakan investasi, penawaran investasi, biaya transaksi reksa dana, manajer investasi dan bank kustodian dari reksa dana tersebut.
***
Dalam reksa dana ada 2 jenis prospektus, yaitu prospektus awal yang diterbitkan bersamaan dengan terbitnya reksa dana pertama kali dan prospektus pembaharuan yang diterbitkan setiap tahun setelah reksa dana berusia lebih dari 1 tahun.
Pada penerbitan prospektus awal seluruh biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh perusahaan Manajer Investasi, sementara biaya cetak prospektus pembaharuan ditanggung oleh reksa dana tersebut.
Perbedaan kedua prospektus tersebut adalah pada prospektus pembaharuan tertera laporan keuangan reksa dana yang diaudit oleh auditor independen. Dalam laporan keuangan ini, investor dapat melihat efektivitas pengelolaan reksa dana tersebut.
Selain membaca prospektus, untuk memulai investasi reksa dana biasanya investor diharuskan untuk melihat fund fact sheet. Fund fact sheet adalah gambaran singkat mengenai portofolio reksa dana dan kinerja historisnya sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan investasi dari investor. (Baca juga: Bukan Investasi Bodong, Fund Fact Sheet Jadi Bukti Transparansi Reksa Dana).
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.