OJK : PPKM, Industri Jasa Keuangan Tetap Stabil di Semester I 2021
Pasar SBN terpantau menguat dengan rerata imbal hasil turun 13,5 basis poin
Pasar SBN terpantau menguat dengan rerata imbal hasil turun 13,5 basis poin
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga semester I 2021, sektor jasa keuangan tetap stabil yang dicerminkan dengan membaiknya sejumlah indikator seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal, serta terjaganya rasio kehati-hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo, menyatakan meskipun indikator ekonomi domestik sampai Juni masih menunjukkan berlanjutnya pemulihan, "OJK mencermati adanya penurunan mobilitas karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi laju pemulihan ekonomi ke depan," ujarnya dalam keterangan tertulis (29/7/2021).
Menurut Anto, di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik masih terjaga stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 23 Juli 2021 tercatat menguat ke level 6,102 atau tumbuh 1,9 persen sepanjang bulan berjalan (MtD) dengan aliran dana nonresiden tercatat masuk Rp2,02 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga terpantau menguat dengan rerata imbal hasil (yield) SBN turun 13,5 basis poin (bps) di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden tercatat jual besih (net sell) Rp11,73 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal hingga 27 Juli 2021 telah mencapai nilai Rp116,6 triliun atau meningkat 211 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan 27 emiten baru yang melakukan IPO. Selain itu, masih terdapat penawaran umum yang dalam proses dari 86 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp54,2 trliun.
Percepatan Vaksinasi
Anto menyatakan OJK mendukung program pemerintah dalam melaksanakan percepatan vaksinasi masyarakat dengan membuka sentra-sentra vaksin Covid-19 di berbagai daerah bekerja sama dengan industri jasa keuangan dan Kementerian Kesehatan dengan target 10 juta vaksin hingga Desember.
"Percepatan vaksinasi diyakini menjadi kunci utama untuk membangun imunitas komunal sehingga mobilitas masyarakat bisa kembali normal dan perekonomian kembali bergerak," Anto mengungkapkan.
OJK juga mencatat, pemulihan ekonomi global masih terus berlanjut terutama di negara ekonomi utama dunia seiring dengan laju vaksinasi dan mobilitas yang mulai kembali ke level prapandemi.
Selain itu, kebijakan moneter negara utama dunia diperkirakan masih akomodatif sehingga mampu menurunkan risiko likuditas di pasar keuangan global.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.