Investor Pasar Modal Tembus 5 Juta, Reksadana Melesat Tertinggi
Salah satu faktor pendukungnya adalah kemajuan teknologi dan kebangkitan pasar modal
Salah satu faktor pendukungnya adalah kemajuan teknologi dan kebangkitan pasar modal
Bareksa.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di pasar modal yang tercermin dalam Single Investor Identification (SID) mencapai 5,08 juta orang pada April 2021, meningkat 31,11 persen dibandingkan akhir 2020 yang mencapai 3,88 juta orang. Dari jumlah tersebut, investor reksadana mendominasi jumlah investor pasar modal.
KSEI mencatat, per April 2021, jumlah investor reksadana mencapai 4,4 juta orang. Jumlah itu meningkat 38,85 persen atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan jumlah investor pasar modal keseluruhan. Artinya 86,6 persen dari total investor pasar modal, berinvestasi di reksadana.
Sementara jumlah investor lainnya, yakni investor saham dan Surat Berharga Negara (SBN) juga bertumbuh. Untuk investor saham meningkat 35,61 persen jadi 2,29 juta orang, sedangkan investor SBN naik 13,09 persen jadi 520,65 ribu orang.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : KSEI
Dilihat dari segi usia, investor yang berusia 30 tahun ke bawah atau generasi Z mendominasi jumlah investor, yakni mencapai 57,4 persen. Kemudian, investor yang berusia 31-40 tahun menjadi kontributor kedua atau mencapai 21,81 persen.
Namun dari segi aset, investor berusia 60 tahun ke atas mendominasi aset di pasar modal, yakni mencapai Rp412,42 triliun. Sedangkan investor yang berusia 30 tahun ke bawah, jumlah asetnya di pasar modal baru mencapai Rp34,99 triliun.
Mayoritas investor pasar modal atau mencapai 53,14 persen, memiliki penghasilan Rp10 juta hingga Rp100 juta per bulan dengan nilai aset Rp137,9 triliun.
Sumber : KSEI
Dilihat dari sebaran wilayahnya, mayoritas investor masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni mencapai 70,66 persen. Nilai aset investor Pulau Jawa mencapai Rp3.122,61 triliun atau menyumbang 94,22 persen.
\Sementara jumlah investor pasar modal di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan daerah lainnya baru mencapai 0,96-16,2 persen.
Sumber : KSEI
Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat sebelumnya mengungkapkan, bertumbuhnya jumlah investor reksadana ini ditopang oleh dua faktor. Pertama adalah kondisi makro ekonomi pada saat pandemi Covid-19, berbeda jauh dengan krisis pada tahun 1998.
"Kondisi yang membedakan antara krisis pada tahun 2020 dan 1998 adalah jumlah uang yang beredar meningkat karena stimulus yang diberikan pemerintah masif sekali. Bank Indonesia juga tidak hanya menurunkan suku bunga, tapi juga melakukan quantitative easing," jelas Budi.
Faktor pendukung lainnya adalah kemajuan teknologi dan kebangkitan pasar modal. Pemerintah dalam hal ini juga mendorong penjualan surat berharga negara (SBN) melalui platform seiring dengan kemajuan teknologi ini.
Selain kondisi makro tersebut, kondisi demografis juga mendukung perkembangan industri reksa dana. Generasi milenial yang berusia 40 tahun ke bawah mulai berpikir untuk menyiapkan dana masa depannya. Pasalnya, mereka ingin memiliki tingkat kekayaan yang lebih baik dari orang tuanya, di sisi lain juga ingin mempersiapkan dana untuk anak-anaknya.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.