Batavia PAM: Ekonomi Pulih, Pasar Saham Diprediksi Positif Jangka Menengah

Hanum Kusuma Dewi • 04 Dec 2020

an image
Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham dan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Batavia akan terapkan strategi pengelolaan reksadana dengan porsi saham 88-96 persen dari portofolio

Bareksa.com - Prediksi pemulihan ekonomi global tahun depan bisa mendorong pasar saham dan investasi berbasis saham seperti reksadana saham. Manajer investasi pun mengambil kebijakan semakin memperbesar portofolio di aset sahamnya. 

Head of Equity PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Fadil Kencana mengatakan pemulihan ekonomi global akan terus berlanjut pada 2021. Bahkan, diprediksi akan kembali ke level sebelum pandemi Covid-19 pada akhir 2021. 

"Morgan Stanley memprediksi ekonomi global akan kembali ke level sebelum covid pada kuartal keempat 2021 dan akan mulai masuk dalam pre-Covid path sejak kuartal kedua 2021," jelas Fadil dalam paparan BPAM Macro Outlook secara virtual, 3 Desember 2020.

Grafik Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global 2021

Sumber: BPAM, mengutip Morgan Stanley Research

Sebagai catatan, arah ekonomi (GDP) sebelum Covid (pre-Covid path) merujuk pada perjalanan pertumbuhan GDP global yang seharusnya terjadi sebelum krisis Covid, dan dihitung menggunakan perkiraan Morgan Stanley Research per 21 Januari 2020. 

Dia menjelaskan bahwa perkembangan vaksin menjadi faktor penentu dalam pemulihan ekonomi. Sebab, virus corona Covid-19 saat ini adalah permasalahan utama yang menghambat ekonomi dunia. 

Di sisi lain, dengan banyaknya stimulus (quantitative easing) oleh bank sentral global, dolar AS diperkirakan akan melemah dan dana asing akan masuk ke negara berkembang (emerging market). Dampaknya, nilai tukar rupiah bisa menguat terhadap dolar AS. 

Ekonomi Indonesia juga tidak ketinggalan dan diprediksi akan tumbuh pada kuartal mendatang. Namun, dengan situasi terkini kasus Covid-19 meningkat hingga mencapai rekor harian, timbuh kekhawatiran pengetatan ekonomi kembali. Perkembangan kasus Covid-19 ini yang menjadi risiko pemulihan ekonomi ke depan. 

"Kami mempertahankan positive outlook untuk pasar saham dalam jangka menengah. Equity strategy kami menahan bobot saham di 88-96 persen dari portofolio," ujar Fadil. 

Dia melanjutkan bahwa BPAM menyukai saham bank-bank besar dan sektor infrastruktur. Namun, dalam pemilihannya, manajer investasi ini melakukan seleksi bottom-up, yaitu berfokus pada saham dengan laba yang tinggi dan kemungkinan pertumbuhan besar serta valuasi yang sesuai. 


***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.