BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Penerbitan Obligasi Korporasi di Kuartal III Marak, Reksadana Pendapatan Tetap Ikut Terdongkrak

Abdul Malik13 Oktober 2020
Tags:
Penerbitan Obligasi Korporasi di Kuartal III Marak, Reksadana Pendapatan Tetap Ikut Terdongkrak
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI (kedua kanan) bersama direksi PT Bank Mandiri Taspen, saat pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun 2019 dengan nilai Rp1 triliun di Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/11/2019). (Bareksa/AM)

Penerbitan obligasi korporasi pada September 2020 meningkat pesat sekitar 696 persen dibandingkan Juni

Bareksa.com - Danareksa melalui Danareksa Research Institute (DRI) menyatakan, penerbitan obligasi korporasi makin marak pada kuartal III 2020. Namun masih terbatas pada korporasi kelas atas (high grade corporation). Berdasarkan data Danareksa DRI's Pulse Check, penerbitan obligasi korporasi pada September 2020 meningkat pesat sekitar 696 persen dibandingkan Juni 2020.

"Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan kinerja korporasi dibandingkan kuartal II 2020, namun terbatas pada high grade corporation karena risiko yang masih relatif tinggi," kata Danareksa dalam risetnya baru-baru ini.

Obligasi korporasi pada kuartal III 2020 didominasi oleh obligasi dengan tenor tiga tahun dan satu tahun. Sementara obligasi dengan tenor lima tahun dan di atas lima tahun hanya berkontribusi kecil.

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : Danareksa

Sementara dilihat dari sektor ekonomi, obligasi korporasi didominasi oleh institusi keuangan yakni sebanyak 60,47 persen. Sedangkan sektor perbankan dan non bank berkontribusi masinig-masing 5,35 persen dan 34,17 persen.

Lebih lanjut untuk kinerja pasar modal, Danareksa menilai, selama September ini mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2020. Namun hal tersebut tidak membuat pasar saham Indonesia lebih baik dibandingkan negara di kawasan Asia. Pada 2 Oktober 2020, kinerja pasar saham Indonesia merupakan salah satu yang tertekan di kawasan Asia, bersama dengan bursa saham Singapura dan Filipina.

Menurut Danareksa, ketidakpastian global menjadi penyebab pasar modal Indonesia terus tertekan. Hal ini jugalah yang menyebabkan arus modal asing terus keluar dari pasar saham Indonesia. Hingga September 2020, total arus modal yang keluar mencapai Rp15.589 triliun.

Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap

Berdasarkan data Bareksa, kinerja reksadana pendapatan tetap yang memiliki underlying obligasi korporasi cukup baik dalam setahun. Dari 47 reksadana pendapatan tetap yang ada di Bareksa, hampir seluruhnya membukukan kinerja positif. Bahkan, ada tiga reksadana yang membukukan imbal hasil di atas 10 persen, yakni Sucorinvest Bond Fund, Capital Fixed Income Fund dan Eastspring Syariah Fixed Income Fund,

NAV Reksadana Pendapatan Tetap 1 Tahun

Illustration

Sumber : Bareksa

Berbeda dengan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham justru membukukan kinerja yang sebaliknya. Bareksa mencatat, dari 74 reksadana saham yang ada di Bareksa semuanya membukukan kinerja negatif, hanya Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS yang membukukan return positif 10,03 persen dalam setahun.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua